Ini akan panjang, luangkan waktu kalian untuk memberi vote or koment 😘😘
•
•
•
June tidak akan menyerah, benar, tidak ada kata menyerah dalam kamus seorang Koo Junhoe.
Tetapi kelemahan June ialah, dia tidak pandai menahan emosinya sendiri.
"Brengsek! Brengsek! Brengsek!"
Umpat June sambil memukul-mukul kemudinya.
Belum ada perkembangan apapun semenjak seharian ini June mencari Hanbin dan Jisoo.
Waktu pun semakin larut, June keluar dari dalam mobilnya karena terlalu setres memikirkan keberadaan temannya itu. Diikuti seorang wanita yang sejak pagi tadi bersamanya.
"Kau didalam saja, aku ingin merokok sebentar"
Saat itu June sudah mengeluarkan satu batang rokok beserta pemantiknya. Bersiap untuk menyalakan rokok.
Tapi tiba-tiba Rose juga ikut keluar lalu mencabut rokok yang belum sempat June sulut itu. Kemudian ia buang ke tong sampah yang jaraknya lumayan dekat dengan mereka.
June sebenarnya ingin marah pada Rose, karena baginya rokok lah yang bisa membuatnya rileks. Yaahhh... Sugesti yang bodoh.
"Kau salah jika menggunakan rokok sebagai pelampiasan"
Rose mulai bersuara, padahal sejak pagi tadi Rose tak berbicara apapun pada June.
Tetapi kenapa mereka bisa bersama?
Salahkan teman-teman mereka yang sengaja menyatukan June dan Rose agar menjadi satu kelompok demi pencarian Hanbin dan Jisoo.
"Memangnya kau punya cara lain?" Tanya June ketus.
Rose menggeleng, lalu ia bersandar pada mobil June. Menengadahkan kepalanya keatas. Langit sungguh gelap, tak ada bulan dan bintang. Persis seperti penggambaran hatinya saat ini.
Dan June, ia malah kembali mengambil sebatang rokok lagi dan siap untuk dinyalakan. Tapi lagi-lagi, Rose lebih cepat menarik rokok itu dari mulut June.
"Kau ini apa-apaan?!
"Biasanya kau tidak merokok di depanku!"
"Sekarang sudah berbeda!"
Deg!
Rose terdiam, dia nampak begitu bodoh sekarang. Benar sekali, sekarang sudah berbeda, dia bukanlah kekasih June lagi yang dengan bebas dapat mengaturnya.
"Benar, sekarang sudah berbeda" Rose menjeda kalimatnya. Mengatur nafasnya agar tak terdengar bergetar ketika dia berbicara.
Ada rasa nyeri pada dadanya ketika mendengar ucapan June.
"Baiklah, anggap saja tadi sebuah perhatian dari seorang teman wanitamu. Tidak seharusnya juga kau merokok didepan teman wanita bukan?"
June kemudian memasukkan rokoknya kedalam saku. Dia sudah tidak selera pada benda berasap itu.
"Aku juga sangat khawatir pada Hanbin dan Jisoo, aku tahu perasaanmu"
"Jika kau tahu kenapa melarang ku untuk merokok? Aku tidak punya pelampiasan lain sekarang kecuali pada rokok!"
Ucapan June membuat Rose menatap tajam lelaki itu. Seperti ada maksud lain pada setiap kata yang dilontarkan lelaki itu.
Memang benar, dulu saat mereka masih resmi menjadi sepasang kekasih. Rose selalu melakukan hal lain untuk menghilangkan selera June dari rokok.

ESTÁS LEYENDO
S O R R Y 🔹 khb • kjs
Fanfiction"Bagaimana jika malam ini kau tidur denganku? Aku juga akan memberikan semua yang kau mau seperti ayahku memberikannya untukmu." -Hanbin