11

5.5K 617 48
                                        

Waktu telah menunjukkan pukul 12 malam. Jisoo merasakan tenggorokannya mulai mengering. Ia juga belum bisa tidur setelah perpisahannya dengan Yunhyeong tadi. Apalagi Jisoo terus memikirkan ucapan Yunhyeong. Botol minum dikamarnya juga telah kosong. Ia kemudian memutuskan untuk meminum yogurt strawberry nya saja malam ini.

Saat akan kedapur Jisoo melihat Bobby yang masih menonton televisi di ruang santai. Karena jarak antar dapur dan ruang santai yang berdekatan, Jisoo jadi tahu.

Jisoo pun berlari kedapur dan mengambil yogurt strawberry nya dua botol. Dirinya berencana akan memberikan satu untuk Bobby.

"Oppa." Panggil Jisoo lirih.

"Waah Jisoo belum tidur?" Tanya Bobby lalu menepuk sofa disebelahnya. Meminta Jisoo untuk duduk disampingnya.

"Oppa sendiri kenapa belum tidur?" Tanya Jisoo balik.

"Club' bola yang aku idolakan akan bertanding 1 jam lagi." Jawab Bobby sambil tersenyum manis.

Bobby itu memang tidak terlalu tampan, namun dimata Jisoo lelaki itu sangat mengagumkan. Caranya berbicara yang selalu lembut dan juga perlakuannya selama ini yang membuat Jisoo menjatuhkan hatinya pada lelaki bernama asli Kim Jiwon itu.

Apalagi jika tersenyum, Bobby akan terlihat sangat lucu dengan matanya yang akan nampak segaris saja. Ditambah lagi dengan kedua gigi kelincinya yang akan selalu terlihat.

"Ini untuk oppa." Jisoo mengulurkan satu botol yogurt nya.

"Terimakasih, jadi banyak yogurt strawberry di kulkas itu punya mu?"

Jisoo mengangguk malu, mengiyakan perkataan Bobby. Memang setiap tiga hari sekali Jisoo menstok yogurt nya.

"Jika Hanbin suka dengan black soda. Kau lihat banyak kaleng soda di lemari es bukan?" Ucap Bobby sambil meneguk yogurt pemberian dari Jisoo.

"Iya aku melihatnya oppa." Jisoo mengangguk, sebenarnya dipembicaraan seperti ini dia tidak mau mendengar nama lelaki itu disebut. Merusak suasana. Batin Jisoo malas.

"Apa sudah ada perkembangan tentang hubungan kalian?"

Selama ini Bobby sudah berusaha menjelaskan tentang siapa Jisoo sebenarnya pada Hanbin. Namun Hanbin tetap tidak mau tahu.

"Aku pikir dia akan membenciku selamanya." Gadis itu meneguk yogurt nya kasar. Sebenarnya tidak masalah jika Hanbin akan mengucilkannya selama mungkin. Yang penting bukan Bobby.

"Jangan bersedih, dia pasti akan sadar suatu saat nanti." Bobby kemudian menepuk pelan kepala Jisoo dan mengusap rambut panjangnya itu.

Jisoo menahan nafasnya karena saking kegirangan. Detak jantungnya lebih tidak terkontrol lagi. Jisoo tersenyum senang, merasakan hangatnya sentuhan Bobby.

Jisoo lalu mengingat suatu hal. "Bukankah Bobby oppa alumni Horan juga satu tahun yang lalu? Apa oppa tahu tentang pemilihan visual setiap satu tahun sekali di sekolah?"

Bobby tentu saja tahu, ia menganggukkan kepalanya sambil mengingat-ingat kembali.

"Biasanya itu akan dijadikan sebagai putri sekolah. Tidak perlu terlalu pintar, yang penting dia memiliki visual dan sopan santun dalam tingkah dan bicaranya. Namun juga tidak boleh bodoh juga." Jelas Bobby.

Jisoo jadi mengerti sekarang, ternyata Yunhyeong telah mendaftarkan dirinya sebagai kandidat visual disekolah. Menyebalkan kau Song Yunhyeong. Batin Jisoo sambil menautkan kedua alisnya.

"Apa kau akan mendaftarkan diri? Aku kira kau sangat cocok, mengingat kau sangat cantik Jisoo." Ujar laki-laki yang mempunyai eye smile itu.

S O R R Y 🔹 khb • kjsWhere stories live. Discover now