BonusChap - Sensitif

5.7K 421 21
                                        

Menyiapkan pernikahan sebenarnya lebih mudah dari pada ribut dengan Kim Hanbin.

Harus berapa kali Jisoo membuang nafasnya kasar saat Hanbin selalu tidak setuju dengan pendapatnya.

Itu anehlah, itu jeleklah, itu kekanakanlah. Padahal disana ada Lisa dan Bobby yang turut menemani Jisoo membolak-balikan halaman demi halaman katalog khusus dekorasi pernikahan yang dia dapat dari Jennie tempo lalu.

Tetapi naasnya kedua orang yang menemani Jisoo itu juga menjadi sasaran kesensitifan Kim Hanbin.

"Oh my God Ini cantik sekali!" Pekik Lisa antusias, seperti dirinya saja yang akan menikah.

Memang semenjak acara pertunangan Rose waktu itu, Lisa tidak kunjung pulang juga ke Thailand. Dia bilang suasana disini lebih menyenangkan, itu alasannya Lisa lebih memilih disini dan meninggalkan pekerjaannya.

Apalagi keputusan Kim Hanbin yang memaksa ingin segera menikahi Jisoo. Dengan senang hati Lisa membantu segala persiapan acara pernikahan kedua temannya itu.

"Hey Lalisa! Ini acara pernikahan! Bukan acara ulangtahun anak-anak!"

Semprot Hanbin pada Lisa, Hanbin sempat melirik pendapat Lisa tentang dekor pernikahan dalam katalog yang berada di pangkuan Jisoo. Dengan warna-warna terang yang mendominasi. Itu bukan gaya Hanbin, pantas Hanbin menolak mentah-mentah.

Lisa menatap Hanbin yang kembali fokus pada ponsel ditangannya penuh kebencian.

Benar apa kata Bobby, akhir-akhir ini Hanbin kembali bersikap sensitif. Padahal Jisoo sudah kembali padanya. Atau mungkin sifat sensitif nya ini kambuh akibat dia terlalu pusing memikirkan acara pernikahan. Tetapikan Kim Hanbin sendiri yang memutuskan untuk ingin cepat menikahi Jisoo.

"Baiklah pilih saja sendiri!" Teriak Lisa tidak mau kalah.

"Aku juga bilang apa padamu, lebih baik diam" sahut Bobby yang ditujukan pada Lisa, memang sedari tadi Bobby sudah menutup mulutnya rapat.

Sebenarnya tadi Bobby juga banyak memberikan masukan, tetapi Hanbin selalu meneriakinya dengan mengatakan selera Bobby rendah. Daripada terus menjadi korban teriakan Hanbin, Bobby memutuskan diam dan bermain game di ponselnya.

Dongsaeng durhaka.

Hanbin mendengar ucapan Bobby walaupun tidak terlalu kencang. Dia hanya melirik kakaknya itu dan Lisa sekilas, lalu menatap Jisoo yang duduk disampingnya.

Gadis itu terlihat tetap serius mengamati contoh-contoh dekorasi pernikahan didalam katalog.

Walaupun dikiri kanannya terjadi keributan, tetapi Jisoo tidak terlalu merasa terganggu. Dia memang sengaja menahannya agar tidak ikut larut dalam keributan itu. Dia sudah lelah ribut dengan Kim Hanbin akhir-akhir ini.

Jisoo percaya pada ucapan orang-orang yang mengatakan, fase keributan sebuah pasangan puncaknya akan terjadi ketika mereka akan melaksanakan pernikahan.

Menggemaskan. Batin Kim Hanbin yang terus menatap wajah serius calon istrinya.

"Warna gelap seperti hitam bukankah lebih bagus?"

Tanya Kim Hanbin namun malah disahuti Lisa.

"Ini acara pernikahan bukan acara pemakaman!"

Jisoo dan Bobby seketika tertawa mendengar cuitan Lisa. Sepertinya Lisa masih merasa dongkol karena Hanbin tadi.

"Maksudku warna hitam lalu dipadupadankan dengan warna putih lebih baik, bukan hanya hitam saja! Aku juga tahu tentang selera! Hey Thailand! Pulang sana!" Teriak Hanbin panjang lebar tanpa memberi jeda.

S O R R Y 🔹 khb • kjsМесто, где живут истории. Откройте их для себя