19

4.7K 573 30
                                        

Sorak sorak penonton sore itu semakin membuat pikiran Hanbin jadi kalang kabut. Ingin sekali ia naik keatas panggung dan melepas jaketnya dan melingkarkannya pada pinggang Jisoo.

"Hanbin kau datang?" Jennie tiba-tiba duduk disebelah Hanbin.

Hanbin sama sekali tak menggubris kedatangan Jennie. Ia hanya bermain dengan kedua tangannya yang saling meremas. Tatapan Hanbin juga tak lepas untuk mengarah pada Jisoo. Jennie menyadarinya, lalu tersenyum kaku.

"Hanbin ah!" Baru Jennie menaikkan suara dan menyikut lengan Hanbin.

Sontak laki-laki itu lalu tersadar dan menoleh pada seseorang yang berada disampingnya.

"Jennie, sudah lama disini?" Hanbin terkejut melihat Jennie sudah duduk disampingnya.

Jennie tersenyum sambil mengangguk saja. "Jisoo benar-benar cantik kan?" Ucapnya sambil kembali menyenggol lengan Hanbin.

Hanbin malah jadi salah tingkah begini. Ia malah menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

Dan itu membuat Jennie tahu jika Hanbin bingung untuk menjawabnya.

Namun bukan Hanbin jika dia tidak bisa mengelak.

"Lihat Bobby Hyung disana!" Tunjuk Hanbin memberitahukan kedatangan Bobby yang sedang duduk disamping Donghyuk.

Ternyata Bobby tidak sia-sia ikut Hanbin ke sekolah. Karena Hanbin memanfaatkannya.

Jennie mengangguk karena ia juga kenal dengan Bobby.

"Bobby Hyung yang ingin melihatnya. Aku sebenarnya sangat mengantuk, namun dirinya memaksaku untuk ikut"

Hanbin benar-benar pandai berbohong. Dan Jennie tidak sebodoh itu untuk dibohongi.

Ia sudah mengenal Hanbin sejak dua tahun yang lalu. Juga dekat dengan Hanbin sekitar satu tahun lamanya. Mana mungkin dalam waktu selama itu Jennie tidak bisa sedikitpun mengenal kepribadian Hanbin.

"Aku yang mendandani Jisoo lho" Jennie membanggakan diri sambil menunjukkan aegyo nya.

Hanbin malah tertawa karena Jennie yang ia kenal sama sekali tidak pernah sok imut seperti sekarang ini.

"Kau terlalu memberinya pakaian yang terbuka. Kau lihat kakinya yang besar itu? Sama sekali tidak pantas menggunakan rok sependek itu. Dan juga, saat dia menaiki tangga pahanya benar-benar terekspos"

Jennie bertepuk tangan dalam hatinya. Ternyata lelaki disampingnya sangat mudah ditebak.

Hanbin terlihat gelisah itu karena Jisoo, benar, karena gadis itu yang mengalihkan dunia Hanbin saat ini.

"Tidak, itu sudah mendingan. Kau tidak tahu apa yang dipilihkan oleh Rose pertama kali. Dengan rok putih setinggi lutut dan juga menampakan belahan dadanya"

Hanbin serasa ingin terjerembab ke depan dan tersedak ludahnya sendiri mendengar pernyataan Jennie.

Ia menatap Jennie yang sedang terkekeh disamping nya.

"Ini ajang visual sekolah. Bukan pemilihan bintang majalah dewasa. Apa kalian itu teman yang baik hingga tega menjerumuskan Jisoo sedalam itu? Dia itu sangat polos walaupun tinggal di Sydney"

Dan berbagai kalimat pembelaan untuk Jisoo lainnya. Sebenarnya Jennie hanya berbohong dan menggunakan Rose sebagai alat.

Maafkan aku Rose. Batin Jennie didalam hati. Tentu sambil bersorak karena Hanbin berhasil masuk dalam perangkapnya.

S O R R Y 🔹 khb • kjsWhere stories live. Discover now