16

5K 615 37
                                        

June langsung mendekap Rose erat ketika menemukan kekasihnya itu tengah duduk sambil memeluk lutut disebuah pojok proyek gedung hotel. Wajahnya nampak pucat dengan linangan air matanya. Badannya juga bergetar hebat karena takut.

"June!" Rose juga langsung berhambur kepelukan June yang tiba-tiba datang menghampirinya. Dibelakangnya ada Hanbin, Jinhwan dan Donghyuk dengan wajah cemas mereka.

"Dimana Jisoo? Dimana dia sekarang?" Tanya Hanbin panik dibelakang June.

"Sepertinya mereka dibawa ke atap hotel. Aku melihat mereka menaiki lift proyek itu" Jawab Rose pada Hanbin. Walaupun nafasnya semakin tercekat karena takut.

Hanbin kemudian berlari diikuti Jinhwan dan Donghyuk. Sementara June menuntun Rose untuk masuk kedalam mobilnya terlebih dahulu.

"Rose, kau tetap bersembunyi didalam mobil. Apapun yang terjadi kau tetap disini. Kau tidak boleh kemanapun, jika terjadi sesuatu hubungi aku. Aku akan membantu teman-teman dulu"

Rose mengangguk pada perintah June. Kemudian pria itu menaiki lift proyek untuk menyusul Hanbin, Jinan dan Donghyuk.

Ternyata disana sudah ada dua orang gadis juga selain Jisoo. June, Hanbin, Jinhwan dan Donghyuk jelas mengenal mereka, karena mereka satu sekolah. Lisa dan Jennie.

Jisoo sudah tidak berdaya dengan luka disudut bibirnya. Lisa dengan lututnya yang berdarah dan Jennie yang juga sudah lunglai disamping Jisoo dan Lisa.

Ketika para preman itu mulai menyadari kedatangan Hanbin cs. Mereka mulai melayangkan tinjuan-tinjuannya pada pria itu. Tidak terlalu sulit karena mereka sama-sama 4 lawan 4.

Selain pandai bertebar pesona, geng K4 juga pandai berkelahi. Lihat saja para preman itu sudah mengaduh kesakitan hanya dengan beberapa tinjuan saja. Bahkan mereka sampai guling-guling karena tidak tahan dengan rasa sakitnya.

Ketika Hanbin memastikan semuanya telah beres. Pandangannya beralih pada Jisoo yang meringis kesakitan disana. Jisoo bahkan sudah tidak memakai alas kaki lagi. Telapak kakinya terlihat mengeluarkan cairan merah yang Hanbin yakini itu adalah darah.

Namun seseorang memanggilnya hingga pikirannya menjadi buyar. "Hanbin ah!"

Jennie berusaha berdiri namun ia tidak bisa. Sepertinya kakinya terkilir, Hanbin langsung mendekat ke arah Jennie dan membantunya. Namun gadis itu malah mengalungkan lengannya di leher Hanbin.

"Aku sangat takut" Isak gadis itu bersembunyi dibahu Hanbin.

"Aku disini tenanglah" Hanbin mulai menenangkan Jennie.

"Apa mereka seseorang yang sama yang juga mengganggumu dulu?" Sambung Hanbin, ia merasa familiar dengan wajah para pria itu.

Jennie mengangguk lemah karena dirinya masih syok dengan apa yang baru saja terjadi.

Dulu Jennie pernah dikejar oleh segerombolan pria, bersama Lisa juga. Itu disebabkan mereka menang dalam kompetisi dance gelap. Bisa dikatakan gelap karena itu adalah kompetisi ilegal. Dimana hadiahnya sangat fantastis, ketika pulang Jennie dan Lisa ditodong untuk menyerahkan semua uang mereka.

Saat itu juga Hanbin yang menolong Jennie dan Lisa. Persis seperti kejadian saat ini.

"Kau bisa berdiri?" Jennie menggeleng, ternyata Jennie tidak dapat berdiri karena kakinya terkilir. Hanbin lalu menggendong Jennie.

Ketika tatapannya kembali kedepan. Ia sama sekali tidak menemukan Jisoo disana. Kemana gadis itu? Ternyata Jisoo sudah melangkah lebih dulu dengan dibantu Jinan. Syukurlah dia baik-baik saja. Hanbin bisa bernafas lega sekarang.

S O R R Y 🔹 khb • kjsDove le storie prendono vita. Scoprilo ora