42

3K 400 10
                                        

Jisoo sempat menolak dan berkata tidak akan datang keacara malam perpisahan sekolah. Namun Lisa, Jennie dan Rose datang kerumah dan mendandani Jisoo.

Memaksa gadis itu untuk ikut ke acara yang mungkin akan menjadi hari terakhir mereka bisa berkumpul berempat, sebelum mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Jennie mengatakan bahwa dia akan melanjutkan kuliahnya ke New Zealand, karena keluarga Jennie berada disana.

Lisa tentu saja akan pulang ke Thailand, dia memutuskan kuliah di negaranya sendiri. Setelah bertahun-tahun dia mengenyam pendidikan di negara orang.

Sementara Rose, dia akan melanjutkan kuliahnya di Australia. Selama ini Rose bekerja sebagai model dan mengumpulkan banyak uang untuk kuliah serta agar dia dapat memboyong ibunya pulang kesana. Nenek Rose juga tinggal disana.

Jisoo tentu saja harus pulang ke Australia, mungkin dia akan sering bertemu Rose karena satu negara. Namun sayangnya Rose berada di Melbourne, sedangkan Jisoo di Sydney.

Suasana malam puncak perpisahan sungguh sangat ramai. Ditambah dengan pencahayaan yang sengaja di buat minim agar mereka yang mempunyai pasangan terhanyut dalam pelukan.

Bahkan Jennie yang tidak terlalu feminim dan melow. Dia ikut-ikutan pergi ketengah lantai dansa dan menikmati musik bersama Jaewon.

"Ishhh... tidak pernah terbayangkan jika saat promnight aku tidak mempunyai pasangan"

Gerutu Lisa lalu mulai meneguk orange jusnya dengan sekali teguk. Kemudian gadis Thailand itu menenggelamkan kepalanya diatas meja menggunakan tangannya.

"Berlebihan!" Ejek Rose namun tak dipedulikan oleh Lisa.

Jisoo hanya tersenyum karena kedua temannya itu terus menggerutu semenjak mereka datang.

"Ayo berdansa!"

Ketiga gadis itu mendongak dan menemukan June sudah siap akan menarik tangan Rose.

Lisa kembali menelungkupkan kepalanya diatas meja sesudah mengetahui June lah yang datang.

Padahal Lisa berharap banyak jika yang datang adalah seseorang yang akan mengajaknya berdansa.

"Apa kau tidak tahu cara mengajak wanita berdansa?"

Tanya Rose dingin kemudian menarik tangannya sendiri yang sudah erat digenggam oleh June.

Jisoo terkekeh pelan tanpa menimbulkan suara. Kemudian dia menyenggol lengan Lisa agar gadis itu tak ketinggalan untuk menyaksikan adegan Rose dan June.

Walaupun kesal dengan Jisoo yang terus mengganggunya. Lisa pun kembali menegakkan kepalanya menatap dua orang yang terus bertengkar dihadapannya.

"Berlebihan!"

Teriak Lisa membalas ucapan Rose yang meneriakinya tadi dengan kata yang sama.

Rose hanya melotot saja ketika Lisa dengan lantang mengatainya.

"Dia memang berlebihan" balas June dengan menujuk Rose yang masih duduk disampingnya.

"Ayo cepat jangan membuang-buang waktuku! masih banyak gadis-gadis diluar sana yang mengantri untuk berdansa denganku"

Sambung June lalu dia benar-benar menyeret Rose dengan tenaganya agar cepat sampai dilantai dansa.

Rose tentu saja terus meronta meminta June agar melepaskan tangannya, namun sepertinya itu akan sia-sia.

Paham June tidak akan mendengarkannya. Rose menatap Jisoo dan Lisa yang masih anteng duduk ditempat mereka masing-masing.

Sadar Rose menatap mereka, Jisoo dan Lisa hanya bisa melambaikan tangan dengan lemah, berpura-pura menunjukkan ekspresi sedih karena tidak bisa menolong Rose dari June.

S O R R Y 🔹 khb • kjsWhere stories live. Discover now