Leon menurunkan Jazmine dengan hati-hati, lalu dia mulai menindih tubuh Jazmine dan mengunci kedua tangan Jazmine menggunakan tangannya, kemudian Leon sejajarkan dengan kepala gadis itu."Leon, lepas! Apa yang kau lakukan?" Tanya Jazmine yang mulai memberontak di bawah kukungan Leon.
"Syuutt, diamlah sayang, kita akan membuat little Leon kita." Setelah mengucapkan itu, tatapan Leon berpindah ke leher jenjang dan mulus Jazmine. Tanpa berpikir lagi, Leon langsung mendaratkan ciumannya di sana, dan memberi beberapa tanda merah keunguan yang menandakan bahwa Jazmine adalah miliknya.
"Aahh...Leon hent..tikan." Jazmine tak kuasa menahan nafsu Leon yang sangat besar.
Sambil terus menciumi leher jenjang Jazmine, Leon menurunkan satu tangannya untuk melucuti baju Jazmine, dan mengunci kedua tangan Jazmine hanya dengan satu tangan.
Lingerie itu pun sudah terlepas dari tubuh Jazmine, menyisakan bra merah dan celana dalam yang berwarna senada.
Sejenak Leon mengalihkan pandangannya untuk melihat keindahan tubuh Jazmine.
"Sshhh...tubuh mu indah sayang." Desis Leon dekat telinga Jazmine. Jazmine yang mendengar itu seketika meremang mendengar desisan Leon di telinganya.
"Leon aku mohon, jangan seperti ini. Aku tidak mau menghianati kakakku sendiri." Kini Jazmine mulai menyerah dan memohon kepada Leon. Jazmine berpikir kalau percuma saja melawan Leon, tenaganya tidak akan sebanding.
"Jangan takut sweetie, aku akan selalu melindungimu, kau tidak perlu memikirkan Liora." Ucap Leon dengan lembut, lalu dia mengecup kedua mata Jazmine, Jazmine pun reflek menutup matanya.
"Yang perlu kau pikirkan sekarang adalah malam yang indah ini. Malam di mana kau menjeritkan namaku, dan aku menenggelamkan diriku sedalam-dalamnya dan menyemburkan benihku ke dalam rahimu, lalu setelahnya kau akan mengandung anaku, aahh...sayang kau begitu membuatku gila." Leon berbisik di telinga Jazmine, lalu menggigit kecil telinganya.
"Aahh..Leon." ucap Jazmine tak kuasa menahan desahannya.
"Yes, sweetie?" Leon mencoba menggoda Jazmine dengan sengaja meniup-niupkan udara di depan puting payudara Jazmine yang masih tertutup bra merah.Karena nafsu Leon sudah tak terbendung lagi, akhirnya dengan sedikit kasar Leon merobek bra Jazmine. Jazmine yang di perlakukan seperti itu hanya bisa menangis, karena percuma saja dia melawan Leon tenaganya tak cukup kuat.
Sekarang Jazmine hanya pasrah menerima apa yang dilakukan oleh Leon.
Mata Leon terbelalak melihat pemandangan didepan matanya.
Puting payudara Jazmine yang berwarna pink sudah terpampang jelas di depan mata Leon, tanpa berpikir lagi Leon mulai mlancarkan aksinya.Leon menurunkan bibirnya ke leher Jazmine memberikan kecupan-kecupan lembut, hingga terlihat banyak tanda kemerahan di leher Jazmine.
Lalu ciuman Leon mulai merambat ke payudara atas Jazmine, terus turun kebawah hingga mengecup puting Jazmine yang tegang, menggoda Leon untuk melakukan lebih.
"Aahhh..," Jazmine mendesah ketika Leon mulai mengecup dan melumat puting kanannya.
Leon tak membiarkan payudara sebelahnya cemburu. Leon memindahkan bibirnya ke puting payudara sebelah kiri Jazmine.
Melumat puting itu dan lidahnya menjilat-jilat puting merah muda itu."Aaahh, Le..on..hent..tikan..oughh..sshh Leon.." desahan Jazmine tidak tertahankan lagi, dia mengarahkan tangannya untuk meremas dan menjambak rambut Leon.
Dengan satu kali kecupan yang dalam Leon melepaskan puting Jazmine yang sudah memerah tegang karenanya.
"Sshh.. sayang aku memujamu."
Leon melumat bibir Jazmine yang sedari tadi tidak berhenti mengeluarkan desahannya.
Ciuman Leon mulai berpindah ke perut Jazmine, mengecupinya dengan lembut dan penuh harapan bahwa suatu saat nanti perut Jazmine akan membesar karena mengandung anaknya.
Kecupan Leon mulai merambat kebawah lagi. Dan sampailah wajahnya berhadapan dengan Vagina Jazmine yang masih tertutupi celana dalam selembut sutra itu.
Dengan tidak sabaran Leon menurunkan celana Dalam Jazmine melewati kaki jenjangnya.
Setelah itu Leon membuang celana dalam itu ke sembarang arah.Leon menatap Jazmine yang sudah telanjang bulat di depannya, dengan air mata yang tetus mengalir.
Sesaat Leon merasa iba kepada Jazmine, tetapi cinta dan nafsunya yang menggebu-gebu, rasa iba Leon langsung menghilang seketika.Leon memaksa Jazmine melebarkan kedua kakinya,
"Buka kakimu sayang." paksa Leon berusaha melebarkan kedua kaki Jazmine dengan kedua tangannya."Tidak! Hiks...jangan lakukan ini Leon!" Jazmine masih terus bertahan untuk tidak membuka lebar kedua kakinya.
Leon semakin jengah dengan tingkah Jazmine, dan akhirnya dia menghentakkan kuat tangannya, hingga kedua kaki Jazmine terbuka lebar.
Pemandangan indah yang terpampang di depannya, membuat leon tersenyun lembut ke arah sesuatu yang sedang di pandanginya.
Leon mendekatkan wajahnya ke vagina Jazmine, wangi vagina yang sangat khas menyeruak ke dalam indra penciumannya dan semakin membangkitkan nafsu lelakinya.
"Leon..aahh.."
Bersambung...
Jazmine Stevanya George
Leon HemsworthLiora Kendall George
YOU ARE READING
Affair With Brother in-law
Romance• Warning : 18+ • [HR #4 in Romance] 12/05/18 •⚠NEW COVER • SINOPSIS • Jazmine dan Liora adalah seorang kakak dan adik, Liora telah memiliki suami bernama Leon. Setelah seminggu pernikahan Liora dan Leon, kedua orangtua Liora dan Jazmine meninggal...