10

339K 6K 13
                                    

.....

[Masih Flashback]

Pernikahan Leon dan Liora akan di gelar 2 bulan lagi. Sebagian persiapan untuk pernikahan mereka sudah 70% akan segera selesai. Itu juga berkat bantuan dari orangtua Liora.

Leon juga sudah mengenalkan Liora pada kedua orangtuanya Jack dan Molly, dan mereka pun setuju, karena menurut mereka kebahagiaan anaknya yang paling penting, dan Liora adalah pilihan Leon otomatis Leon akan bahagia dengan Liora.

Tapi lain halnya dengan pria yang kini tengah berdiri sambil memandangi kota New York lewat kaca besar di ruangan kerjanya.

Pria itu tengah menyiapkan rencana cantik untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.
Leon, lelaki yang entah tidak sadar atau sengaja tidak sadar apa yang dia lakukan.

Leon mempermainkan hidup kedua wanita, yang parahnya lagi adalah kakak beradik.
Entah perasaannya kepada Jazmine hanya nafsu atau obsesi semata atau dia memang benar-benar mencintai Jazmine dan ingin menjadikan Jazmine sebagai miliknya sepenuhnya.

Yang jelas hati Leon kini sudah dibutakan oleh cintanya terhadap Jazmine. Sejak pertama kali dia melihat Jazmine dengan pandangan polosnya, wajah yang benar-benar cantik dan sempurna, menghadirkan semacam dorongan tersendiri untuk Leon, dorongan untuk memiliki Jazmine sepenuhnya.

Terkadang Leon menyesali takdirnya, kenapa dia bertemu Liora terlebih dahulu dan bukan Jazmine.
Kalau seperti itu kan dia tidak perlu menyakiti hati siapapun.

Tapi sudahlah, ini mungkin sudah takdirnya, Leon akan menerima segala resiko dari apa yang di perbuatnya, demi mendapatkan gadis yang di pujanya.

Pernah saat sekitar 1 minggu yang lalu Leon menjemput Jazmine dari sekolahnya.

Leon memarkirkan mobilnya di depan gerbang sekolah Jazmine.
Dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya, dan kaca mobil pun di biarkan terbuka.

Sontak saja Leon membuat para kaum hawa di sekolah itu menjerit histeris, dan tak sedikit pula para guru wanita mencoba mencari perhatian pada Leon.

Dan gadis yang di tunggu-tunggu Leon pun akhirnya muncul juga. Dia berjalan bersama teman-temannya dengan tawa yang mengiringi mereka.

Leon berdecak kagum melihat Jazmine yang tertawa lepas seperti itu, dia semakin tidak sabar untuk segera memiliki Jazmine.

"Eh Jaz, itu siapa ya? Pria tampan yang ada di dalam mobil mewah itu." Ucap salah satu teman perempuan Jazmine yang menyadari keberadaan Leon.

"Iih..lihatlah para gadis jalang itu, mereka mencoba mencari perhatian lelaki itu." Ucap teman Jazmine yang satunya lagi.

Jazmine pun penasaran, akhirnya dia mengalihkan pandangannya pada orang yang di bicarakan teman-temannya tadi.

Jazmine pun terkejut, 'bukankah itu Leon? Kekasihnya kak Liora' ucap Jazmine dalam hati.
Dan hal yang membuat Jazmine terkejut sekaligus merasa aneh, Leon tengah menatapnya juga dengan senyuman yang tidak bisa di artikan.

'Mau apa dia?' tanya Jazmine dalam hati.

Tiba-tiba Leon keluar dari mobilnya dan mulai menghampiri Jazmine.
Teman-teman Jazmine pun merasa terkejut juga, mereka pun bertanya-tanya dalam hati sebenarnya siapa lelaki ini?.

"Hai Jaz, maukah kau pulang bersamaku?." Ucap Leon langsung.

Seketika pandangan teman-teman Jazmine beralih menata Jazmine seolah meminta Jazmine untuk menjelaskan hal ini nanti.

"Mm..Jazmine kita pulang dulu ya." Ucap Salah satu teman perempuan Jazmine, dan mereka pun pergi meninggalkan Jazmine berdua dengan Leon.

"Bagaimana? Kau mau pulang denganku tidak?." Tanya Leon sekali lagi.

"Mm..ekhm..baiklah." senyum kemenangan pun tercetak di bibir Leon. Dan akhirnya mereka berdua pun berjalan menuju mobil. Leon membukakan pintu untuk Jazmine, dan setelah itu Leon masuk ke dalam mobil dan mulai menyalakan mobilnya.

"Mm..Kak Leon kenapa kakak menjemputku?" Jazmine memberanikan diri memulai percakapan.

"Aku ingin saja. Kenapa memang? Apa tidak boleh calon kakak ipar menjemput calon adik iparnya?." Jawab Leon yang sesekali melirik ke arah Jazmine.

"Mm..tidak sih." Ucap Jazmine canggung. "sweetie apa kau lapar?" Ucap Leon, Jazmine pun sedikit merasa aneh dengan panggilan yang diucapkan Leon kepadanya.
"Mmh..tidak kak." Jazmine berkata seadanya, dia hanya ingin cepat-cepat pulang, Jazmine merasa ada yang aneh dengan calon kakak iparnya ini.

"Aku tidak menerima penolakan sweet girl, kita akan mampir ke restoran dulu, dan satu lagi jangan panggil aku kakak, panggil saja Leon, okay?" Ucap Leon sambil tersenyum lembut ke arah Jazmine.

Jazmine pun hanya mengangguk patuh, dan tiba-tiba Jamzine merasa ada usapan lembut kepalanya, dan ternyata itu tangan Leon, Jazmien melirik ke arah Leon, ternyata Leon tengah menatapnya sambil tersenyum misterius.

'Selangkah lagi sweetie, dan kau akan menjadi miliku seutuhnya.'

Bersambung...

Affair With Brother in-law Where stories live. Discover now