39

171K 5K 98
                                    

Kini Jazmine sudah berada di dalam kamarnya, dia mengecek ponselnya yang baru saja selesai di charger.
Saat dia menghidupkan ponselnya banyak notifikasi pesan dan panggilan tak terjawab dari Aland dan Victoria. Selama Jazmine tinggal di mansion, Jazmine tidak di perbolehkan Leon untuk menggunakan ponselnya, dan tentu saja ponselnya di simpan oleh Leon, entah dimana, dan baru tadi setelah mereka sampai di penthouse, Leon mengembalikan ponselnya.

Jazmine juga lupa mengabari Aland dan Victoria, saat dirinya kabur dari penthouse.

Jazmine putuskan untuk menelepon Victoria.

"Hallo Jaz?"

"Yeah, ini aku Vic."

"Oh..god. syukurlah, aku mengkhawatirkanmu, Aland juga. Kau kemana saja? Kenapa ponselmu tidak bisa di hubungi?"

"Mmh.. aku ada sedikit masalah, tapi sekarang sudah masalah itu sudah selesai." Mungkin, sambung Jazmine dalam hati.

"Masalah apa? Ceritakan padaku Jaz."

"Aku tidak bisa."

"Maksudmu?"

"Aku tidak bisa menceritakannya lewat telepon."

"Oh..kalau begitu kita harus bertemu, kau tahu café dekat kampus? Kita akan bertemu disana, 30 menit lagi aku akan sampai disana."

"Baiklah. Vic?"

"Iya?"

"Jangan ajak Aland ya."

"Hmm..baiklah"

"Kalau begitu aku mau siap-siap dulu."

"Aku juga, sampai bertemu di café"

Dan sambungan telepon pun terputus.
Jazmine segera siap-siap, dia mengganti bajunya dengan kaos lengan panjang berwarna merah marun dan celana jeans, rambutnya dibiarkan tergerai. Lalu Jazmine mengambil tas selempangnya dan memasukan dompet dan ponselnya ke dalam tas.

Jazmine bercermin, setelah dirasa penampilannya sudah siap dan sempurna, Jazmine keluar dari kamarnya.

-----------------

Saat Jazmine melewati kamar Liora, Jazmine ingin memberitahu Liora bahwa dirinya akan pergi sebentar.
Jazmine membuka pintu berwarna putih itu dengan perlahan.

Setelah pintu sudah setengah terbuka, Jazmine melihat Liora tengah tidur berbaring membelakanginya.

Tidak biasanya dia tidur siang. Sudahlah aku akan memberitahunya nanti. Ucap Jazmine dalam hati, dia menutup kembali pintu kamar itu dengan perlahan, takut kalau nanti dia akan membangunkan Liora.

Setelah pintu tertutup rapat, Liora membuka matanya, dan setetes air mata pun jatuh. Liora tidak tidur, dia hanya berpura-pura tidur. Dia hanya mencoba menghindari Jazmine.

Liora bimbang dengan perasaannya, dia terus memikirkan ucapan Leon, apakah benar Leon mencintai Jazmine? Tapi saat ini Liora hanya ingin menyendiri saja, untuk menenangkan hatinya.

-----------------

"Rex tolong antarkan aku ke café dekat kampusku."
Ucap Jazmine pada supir pribadi paruh bayanya, yang memakai setelan jas hitam. Memang di penthouse ini seluruh penjaga dan supir di haruskan memakai setelan jas berwarna hitam, kecuali para pelayan.

"Maaf nona, tapi apakah anda sudah izin dengan tuan Leon?" Tanya Rex.
"Sudah." Berbohong sedikit tidak masalah kan? Leon tidak harus selalu mengetahui apa yang aku lakukan. Batin Jazmine.

"Baiklah, mari nona." Rex membukakan pintu mobil di bagian penumpang, mempersilahkan Jazmine untuk masuk.

Jazmine pun langsung masuk, diikuti oleh supir paruh baya itu duduk di kursi pengemudi.

----------------------

"Rex jangan menungguku, aku akan pulang bersama Victoria nanti."
Ucap Jazmine.

"Baik nona, kalau begitu saya pergi." Jazmine pun mengangguk, dan setelah itu dia langsung masuk ke dalam café.

Saat di dalam café Jazmine mengedarkan pandangannya, mencoba mencari sosok perempuan yang tadi di telepon membuat janji dengannya.

Jazmine pun akhirnya dapat menemukan Victoria, tentunya karena Victoria melambai-lambaikan tangan padanya, dan berteriak memanggil namanya.
Owh.. apakah dia tidak malu? Ucap Jazmine dalam hati, akhirnya Jazmine menghampiri Liora yang duduk di pojok.

"Ooh Jaz, aku sangat merindukanmu." Ucap Victoria yang langsung memeluk erat Jazmine. Jazmine pun membalas pelukan erat Victoria.

"Aku juga." Ucap Jazmine.

Lalu mereka mulai duduk, dan victoria langsung memberikannya beberapa pertanyaan.

"Oke, jadi ceritakanlah padaku." Ucap Victoria yang sudah tidak sabar mendengarkan.

Akhirnya cerita pun mengalir dari mulut Jazmine, Victoria tidak memotong segala perkataan dari Jazmine selama Jazmine bercerita.

"Jadi itulah sebabnya aku tidak masuk kuliah beberapa hari dan ponselku tidak bisa di hubungi karena aku lupa menchargernya."
Jazmine mengakhiri ceritanya.

"Oh.. jadi kau kabur dari penthouse kakak iparmu karena ingin mandiri, begitu?"

Jazmine mengangguk sambil menyeruput jus jeruk, ya.. sebelum Jazmine datang, Victoria sudah memesankan makanan untuknya, Victoria tahu Jazmine suka memakan apa saja jika sedang berkunjung ke café ini, karena mereka bertiga, Jazmine, Victoria dan Aland, sering sekali menghabiskan waktu di café ini, entah itu saat mengerjakan tugas kuliah bersama ataupun hanya menongkrong saja.

"Tapi caramu salah Jaz, kalau kau ingin hidup mandiri, tak seharusnya juga kau kabur dari penthouse, meskipun kakakmu dan kakak iparmu tidak menyetujui kalau kau ingin hidup mandiri, kau jangan nekat, mereka berdua tahu apa yang terbaik untumu." Ucap Victoria menasehati Jazmine.
Jazmien hanya mengendikan bahunya.

--------------------

Tak disangka oleh siapapun, Leon pulang cepat hari ini, pukul 5 sore dia sudah pulang ke penthouse.

"Dimana Jazmine?" Tanya Leon pada penjaga yang berjaga di luar. "Tadi nona Jazmine pergi dengan diantar oleh Rex, tuan."  Rahang Leon mengetat dan bibirnya membentuk garis lurus. Lagi-lagi Jazmine pergi tanpa sepengetahuannya.

Dengan tanpa mengatakan apapun, Leon langsung masuk kedalam penthouse.

----------------

"Hahaha." Tawa kedua gadis di dalam mobil yang sudah berhenti di depan penthouse mewah, masih terdengar.

Mereka bersenang-senang seharian, setelah ke café mereka langsung pergi ke mall untuk menonton dan berbelanja.

"Terima kasih Vic, untuk mengantarku dan mengajakku bersenang-senang seharian ini." Jazmine yang kini sudah ada di luar tepatnya di samping mobil Victoria, masih mengembangkan senyumnya.

"Oke, kau ini seperti pada siapa saja." Victoria pun masih mengembangkan senyumnya. Tidak ada hari paling membahagiakan selain seharian bersenang-senang menghabiskan waktu bersama sahabat.

"Mm.. Jazzy kalau begitu aku pulang dulu ya."

"Iya, hati-hati di jalan Vicky."

Setelah Victoria pergi, Jazmine berbalik dan melangkah memasuki penthouse.

Saat dia akan memasuki pintu, seorang penjaga menyapanya.

"Nona Jazmine?"

"Iya?"

"Tadi tuan Leon menanyakan anda?"

"Apa?! Leon sudah pulang?"

"Iya nona."

Matilah aku.

Bersambung...
I'm sorry for typo :)



Affair With Brother in-law Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora