38

186K 5K 240
                                    

Tak ada yang mencintaimu seperti aku mencintaimu
Aku tak pernah selingkuh, tak pernah berbohong
Aku tak pernah menempatkan seseorang di atas dirirmu
Aku memberimu ruang dan waktu - Feel Me -

___________________________________

Pagi-pagi sekali Jazmine dan Leon sudah berangkat menuju penthouse.
Dan kini mereka sudah sampai di penthouse.

Leon dan Jazmine masuk ke dalam penthouse dan Jamzine langsung disambut oleh pelukan dari Liora.

"Oh.. Jaz kau kemana saja? Kenapa kau pergi? Aku sangat mengkhawatirkanmu." Ucap Liora yang mulai melepaskan pelukannya, dan memegang kedua bahu Jazmine.

"Mmh.. aku hanya ingin mandiri kak, dan maaf aku sudah membuatmu khawatir." Jazmine menatap Liora, dia merasa bersalah.

"Hm.. yasudahlah tidak papa, yang penting sekarang kau sudah pulang dengan keadaan baik." Ucap Liora, lalu kemudia matanya menatap Leon yang berada disamping Jazmine.

Jazmine menyadari tatapan Liora pada Leon, dan dia pun segera berinisiatif untuk memberi waktu mereka berdua.

"Emm.. kalau begitu aku mau ke kamar dulu kak." Jazmine pun pergi setelah mendapat anggukan dari Liora.

"Aku menunggumu di kamar." Ucap Liora pada Leon, lalu dia pun pergi ke kamar. Leon menatap punggung Liora, dia menghembuskan napas berat, lalu Leon pun menyusul Liora ke kamar mereka.

----------------

"Kau membawanya kemana beberapa hari ini?" Tanya Liora, dia menyilangkan kedua tangannya, dan menatap Leon dengan tatapan seolah mengintimidasi.

"Aku membawanya ke mansionku, kau puas?" Leon menatap Liora seolah tidak terjadi apa-apa.

"untuk apa kau membawa Jazmine ke mansion mu? Kenapa kau tidak langsung membawanya pulang kesini, setelah kau menemukannya?!" Liora tidak mengerti dengan jalan pikiran Leon.

"Dengar Lio, aku membawanya ke mansion ku untuk memberinya pelajaran, supaya dia tidak kabur-kaburan lagi!"

"Entah kenapa aku tidak percaya dengan ucapanmu."

"Itu terserah padamu, aku sudah menjelaskan, dan kau yang menentukan kau percaya atau tidak dengan penjelasanku."

"Heehh, kau memang sudah berubah Leon."

"Iya, memang." Leon menjawab enteng.

"Apa kau mencintai Jazmine?"

Leon yang tadinya hanya acuh tak acuh saja, kini terdiam membeku.
Lalu tanpa disangka kemudian dia tersenyum menyeringai.

"Kalau iya, memangnya kenapa?" Leon menangkap ekskpresi terkejut dari Liora, sampai-sampai Liora menutup mulutnya karena terkejut, dan mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Kalau kau mengetahui aku menganggapmu apa dihidupku kau akan lebih terkejut." Leon mendekat ke arah Liora, sehingga kini tidak ada jarak lagi diantara mereka, Liora masih setia mentup mulutnya.

Leon menyampirkan helaian rambut ke belakang telinga Liora, "cinta itu kejam sayang, kau akan melakukan apapun untuk mendapatkan orang yang kau cintai." Ucap Leon lebih seperti bisikkan untuk Liora.

Leon menjauhkan tubunya dari Liora lalu segera keluar dari kamar, dan pergi ke kantor, Leon tak mempedulikan Liora yang masih belum sadar dari keterkejutannya.

-----------------

Jazmine termenung di dalam kamarnya, dia bertanya-tanya. Apa yang dilakukannya saat ini benar atau salah?. Jazmine putuskan untuk ke dapur untuk mengambil air minum, mungkin dengan minum membuat perasaannya menjadi tenang.

Saat Jazmine menuruni tangga, dia melihat Liora, Jazmine pun menyapanya.

"Kak?" Liora menoleh ke arah Jamzine, namun kemudian dia memalingkan muka, dan melanjutkan langkahnya lagi.

Jazmine heran dengan sikap kakaknya yang tidak biasanya, saat bertatapan dengannya pun Jazmine merasa sorot mata Liora menyiratkan kekecewaan, kebencian, dan kemarahan.

Jazmine ingin menyusul Liora tetapi Jamzine rasa Liora sedang membutuhkan waktu sendiri.

Akhirnya Jazmine melanjutkan lagi langkahnya untu ke dapur.

---------------

Kini Jazmine tengah menuangkan air di dalam teko berbahan kaca itu ke dalam gelasnya, dan Jazmine pun meminum hingga tandas air yang ada di gelasnya.

Tetap saja perasaannya tidak kunjung membaik. Di tambah sikap Liora yang berbeda padanya. Jazmine putuskan untuk kembali lagi ke kamarnya. Saat dia berbalik, dia berpapasan dengan pelayan wanita yang waktu itu melihatnya tengah berciuman dengan Leon. Pelayan wanita itu hanya menunduk saat berpapasan dengannya, sedangkan Jazmine sungguh merasa canggung dan malu, dia mempercepat langkahnya untuk segera kembali ke kamarnya.

----------------------

"Ini tuan." Seorang mata-mata tengah memberikan laporan hasil penyelidikannya kepada pria yang menyuruhnya.

"Ini bayaranmu." Sang pria pun memberikan segepok uang, yang pasti nilainya sangat besar itu.

Pria itu adalah Logan Braxton, dia langsung melihat berkas dan foto-foto yang diberika oleh mata-mata sewaannya.

"Ini gila sekali, aku sampai harus menuruh mata-mata untuk menyelidiki kehidupannya."
Ucap Logan pada dirinya sendiri, saat ini dia sedang duduk di kursi kebesarannya.

"Apa? Aku tidak percaya." Logan pun heran dengan apa yang terpapar dari berkas yang berisi tentang Biografi kehidupan Leon, dan foto-foto itu.

Logan menemukan fakta baru, bahwa perempuan yang menjadi istri Leon bukan perempuan yang berpapasan dengannya dan Leon di depan lift beberapa hari yang lalu.

Dan Logan baru ingat bahwa Leon menyebutkan bahwa perempuan yang diseretnya secara paksa beberapa hari yang lalu adalah kekasihnya, padahal dia sudah memiliki istri yang bernama Liora, dan parahnya Lagi yang Logan tahu dari berkas yang di kirimkan mata-matanya itu, bahwa perempuan yang bersama Leon di apartemennya itu bernama Jazmine Stevannya, dan dia adalah adik ipar dari Leon Hemsworth, yang berarti dia adalah adik kandung dari Liora.

Logan menaruh semua foto-foto dan berkas-berkas itu di meja kerjanya, dia tidak habis pikir dengan kelakuan rekan bisnisnya itu.

Bersambung...
I'm sorry for typo :)

Affair With Brother in-law Where stories live. Discover now