40

188K 5.4K 161
                                    

Cerita ini khusus 18+ !!
Jadi barang siapa yang masih di bawah umur silahkan tinggalkan cerita ini!
Suka silahkan baca, gak suka gak usah di baca! Gak usah ribet ya😊

---------------------

Jazmine melihat ponselnya untuk mengetahui pukul berapakah sekarang, karena sebelumnya dia tidak membawa arlojinya.

Masih pukul 8 malam, belum terlalu larut. Jazmine menengok ke kiri dan ke kanan, tidak ada tanda-tanda keberadaan Leon, hanya beberapa pelayan yang tengah berlalu lalang mempersiapkan makan malam, mungkin? Padahal sebenarnya jadwal makan malam di penthouse ini sudah lewat 1 jam yang lalu.

Jazmine segera menaiki tangga untuk menuju kamarnya.
Jazmine segera menutup pintu kamarnya saat dia sudah sampai di dalam kamar, oh syukurlah Dewi Fortuna sedang berpikah padanya.

Saat Jazmine membalikkan badannya betapa terkejutnya dia saat dia sudah mendapati Leon, tengah berbaring santai di ranjangnya, sebagian tubuhnya menyandar pada kepala ranjang dan kedua tangannya di jadikan bantal, menatap Jazmine dengan menyeringai.

Jazmine sampai-sampai menutup mulutnya karena terkejut, dan hampir dia terjatuh kebelakang jika saja tidak ada pintu di belakanhnya.

"Malam, baby." Leon mulai bangun dari posisi tidurnya dan mendekati Jazmine, yang kini mulai terpojokan, Jazmine tidak bisa mundur kemana-mana lagi, di belakangnya terdapat pintu, Jazmine menggerutu dalam hati, kenapa pintu itu harus di posisikan di belakangku sih?!
Bahkan kini Jazmine menyandarkan seluruh tubuhnya pada pintu itu.

Leon semakin mendekat, dan mengurung Jazmine dengan kedua tangannya, jarak mereka cukup dekat saat ini.

"Darimana saja kau gadis nakal." Tatapan Leon berubah menjadi serius.

"Apa kau sudah lupa aku bukan gadis lagi." Entah keberanian darimana Jazmine berani mengucapkan itu, saat keadaannya tengah terhimpit antara Leon dan pintu di belakangnya.

"Oh.. baguslah jika kau selalu ingat sayang, bahwa aku yang telah merubah status gadismu itu, dan dirimu hanya milikku."

"Dan kau pergi tanpa sepengetahuanku..lagi." ucap Leon menjeda sebentar ucapannya.

"A..aku hanya pergi untuk menemui sahabatku."

"Oh ya? apa untuk menghubungiku saja kau sampai lupa?"

Jazmine menggigit bibir bawahnya, karena itulah kebiasaannya jika dia sedang gugup atau terpojokkan.

Leon mengarahkan tatapannya pada bibir bawah Jazmine yang digigit itu. Leon segera menarik dagu Jazmine kebawah agar gigitan pada bibirnya itu terlepas.

"Kau mencoba menggodaku, dear?"
Leon berbicara tepat di depan bibir merah dan ranum Jazmine.

Napas mereka berdua kini menyatu, mereka berdua pun kini dapat merasakan napas masing-masing menerpa wajah mereka.

Leon terus memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, tanpa menyentuh bibir Jazmine, dengan jarinya yang masih memegang dagu Jazmine dia sengaja ingin menggoda wanitanya itu.

Jujur saja Jazmine tergoda dengan permainan Leon, Jazmine ingin segera merasakan bibirnya di kecup dan di lumat oleh bibir panas dan sexy itu.

Jazmine sungguh tidak tahan lagi kala Leon terus melakukan gerakan seolah ingin mencium bibirnya tetapi kemudia dia menjauhkan lagi wajahnya, dan itu terus di lakukannya beberapa kali, sehingga membuat Jazmine gemas.

Akhirnya Jazmine menarik tengkuk Leon dengan sebelah tangannya, dan alhasil bibir mereka berdua pun kini bersentuhan, Jazmine sedikit kaget dengan apa yang di lakukan dirinya, dia tidak menyangka bahwa dirinya bisa berbuat seberani ini.
Sedangkan Leon tersenyum menyeringai di balik ciuman itu, dia senang jika Jazmine se-liar ini.

Affair With Brother in-law Место, где живут истории. Откройте их для себя