7

416K 6.7K 32
                                    

"Leon, Jazmine apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya Liora yang sudah ada di ambang pintu dapur sambil memegang kopi mocca panas di tangannya. Sontak langsung saja Jazmine melepas pelukan Leon dengan sedikit mendorongnya, dan dia akhirnya bisa terlepas dari perangkap Leon.

Wajah Jazmine mulai memucat dan khawatir, takut kalau kakaknya itu tahu atau curiga dengan apa yang terjadi barusan. Sebab imbasnya bukan hanya pada Leon saja tapi dirinya juga pasti akan terkena. Sedangkan Leon, dia hanya memasang senyum menyeringai ke arah Jazmine. Leon tidak takut kalau Liora tahu apa yang telah dia lakukan pada Jazmine, dengan Liora tahu perbuatannya itu akan semakin mempermudah dirinya untuk memiliki Jazmine.

Leon tidak memikirkan dampak apa saja yang akan Jazmine terima jika Liora mengetahui bahwa Leon telah melakukan affair dengan adik perempuan satu-satunya itu. Yang Leon pikirkan hanyalah kesenangan, dan cara untuk memiliki Jazmine seutuhnya.

"Oh Pasti kau tadi membantu Leon untuk memasangkan dasinya ya? Karena tadi tertunda saat aku harus mengambil mocca panas ini." Ucap Liora yang kini pandangannya terarah pada dasi Leon yang sudah terikat rapih. Lalu Liora mendekat untuk menghampiri Leon, "maaf ya honey aku jadi meninggalkanmu dan membuat Jazmine membantu memasangkan dasimu." Liora melirik Leon dan Jazmine, lalu Liora menaruh kopi mocca kesukaan Leon di atas meja makan dan sedikit membenarkan letak dasi Leon yang sebenarnya tidak perlu di benarkan lagi karena sudah terikat rapih.

"Terima kasih ya Jaz, karena sudah membantu suamiku dari ketidakberdayaannya mengikat dasinya sendiri." Liora berkata Sambil kedua tangannya masih ada di dasi Leon, dia tersenyum dan sedikit terkekeh kearah Jazmine.

"Mmh..i..iya, kak." Jazmine yang tadinya gugup dan khawatir pun akhirnya bernapas lega, sambil menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinganya, Jazmine membalas senyum Liora dengan sedikit kaku. "Ya sudah ayo kita sarapan." Ucap Liora.

Mereka pun menarik kursi masing-masing. Jazmine duduk di sebelah kanan, Liora di sebelah kiri, dan Leon ada di tengah-tengah mereka. Leon sengaja duduk ditengah-tengah, karena dia selalu ingin dekat dengan Jazmine dan menggodanya.

Jazmine mengambil roti panggangnya dan mulai mengoleskan selai cokelat kesukaannya di atas roti. Sedangkan Liora tengah sibuk mengambilkan makanan untuk Leon. Tanpa Liora ketahui Leon sedari tadi terus memperhatikan Jazmine dengan intens, Pandangan Leon tidak pernah terlepas dari wanitanya itu. "ini." Liora memberikan roti panggang yang sudah diolesi selai coklat dan kacang almond pada Leon.

Leon dengan santai mengalihkan pandangannya pada Liora, "iya, terimakasih." Jawab Leon pada Liora yang dibalas dengan senyum tipis oleh Liora, setelah itu liora baru mengambil sarapan untuk dirinya sendiri. Sambil memakan rotinya, lagi-lagi Leon memperhatikan Jazmine, yang tengah tenang memakan rotinya dengan kepala menunduk.

Jazmine pov

Sedari tadi aku duduk dan makan tidak tenang di meja makan ini, bukan karena makanannya yang tudak enak, tetapi karena tatapan yang begitu intens dari makhluk terbrengsek di sampingku ini. Dari tadi Leon terus memandangku, aku merasa malu sekaligus terintimidasi bila terus di tatap seperti itu. Ingin rasanya aku buru-buru selesai memakan rotiku, dan bergegas pergi ke kamarku.

Tetapi mengingat aku yang masih sulit untuk berjalan, aku mengurungkan niatku dan memilih jalur aman, karena pasti saat aku berjalan Leon akan melihat aku berjalan dengan cara yang 'aneh' dan pasti dia akan mengira itu hasil perbuatannya semalam, memang betul itu perbuatannya semalam, tetapi aku malu, dan tidak mau terlihat seperti itu di hadapannya.

Akhirnya sambil memakan rotiku yang tinggal setengah, aku terus menunduk sambil menggerutu di dalam hati.

....

Suasana di meja makan begitu hening. Tidak ada yang memulai percakapan, dan itu semua membuat Jazmine semakin tegang dan tidak nyaman saat menghabiskan sarapannya.

Di tengah keheningan suasana makan mereka, Leon melakukan hal gila yang sedari tadi sudah berontak di pikirannya dan ingin segera dilakukan. Tiba-tiba tangan kanan Leon merambat menyentuh paha Jazmine, semakin ke atas dan ke atas. Leon meraba-raba paha mulus yang masih terbungkus rok pendek itu, lalu tangan Leon turun ke bagian ujung rok Jazmine dan berusaha menyingkap sedikit rok yang panjangnya 10 cm di atas lutut itu.

Jazmine yang terkejut dengan apa yang dilakukan Leon akhirnya mencoba untuk menyingkirkan tangan nakal Leon yang mulai meraba-raba pahanya, namun sepertinya usahanya tidak berhasil, tangan Leon masih terus bergerak liar.

Jazmine semakin gelisah dan panik ketika Leon berusaha menyingkap roknya. Dengan berusaha tetap tenang, dan supaya Liora tidak mengetahuinya, Jazmine mulai sedikit-sedikit menyingkirkan tangan Leon, dengan sesekali menggigit rotinya supaya tidak menimbulkan curiga.

"Aahh.."

Bersambung...

Affair With Brother in-law Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin