60

155K 5K 307
                                    

Kini waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, Aland dan Victoria pun sudah pulang dari tadi siang.

Sebuah mobil sudah berhenti di depan penthouse mewah, namun bukan mobil sang pemilik penthouse, melainkan milik orang lain, yaitu Logan.

Logan sudah berjanji pada Liora bahwa dia akan mengunjungi penthouse lagi sore ini.

"Selamat sore Mr. Braxton." Sapa salah satu penjaga pada Logan.

"Ya, selamat sore juga, apakah Liora ada di dalam?"

"Ada tuan, nyonya ada di dalam."

"Baiklah aku akan masuk dulu."

Para penjaga dan pelayan sudah sedikit akrab dengan Logan, mengingat Logan akhir-akhir ini sering berkunjung ke penthouse untuk menemui Liora, mereka pikir Logan adalah sahabat nyonya mereka.

Logan melangkahkan kakinya memasuki penthouse.
Saat dia berada di ruang tamu, Logan tidak menemukan siapapun, Logan memilih menunggu dengan memandangi pemandangan di luar lewat dinding kaca besar di penthouse itu, karena memang sebagian besar penthouse Leon adalah kaca yang langsung menyajikan pemandangan dari luar.

Logan memasukan kedua tangannya ke dalam saku celananya, dia menikmati pemandangan di luar yang menyajikan pemandangan indah kota.

"Logan?"

Terdengar suara lembut dari belakang yang memanggilnya, Logan membalikkan tubuhnya, dan seketika dia langsung terpaku dengan pemandangan indah di hadapannya.

Logan memdapati Liora terlihat sanangat cantik dan mengagumkan denagn dress selutut berwarna peach yang membalut tubuh indahnya, dress itu sedikit ketat sehingga memperlihatkan lekukan-lekukan yang tidak seharusnya Logan lihat.

Rambut panjangnya di biarkan tergerai, Liora juga tampak sangat fresh, sepertinya dia baru saja selesai mandi.

"Hi cantik." Logan menyunggingkan senyum dan melangkah mendekati Liora.

Logan memeluk Liora, Liora pun membalas pelukan hangat Logan.
Pelukan itu pun terlepas dan mereka saling berpandangan.

"Aku sangat merindukanmu."

"Ah benarkah? Aku tidak percaya itu." Liora bertingkah seolah dia tidak akan termakan rayuan dari Logan, tapi kenyataannya dia tidak akan pernah bisa mengabaikan godaan dan rayuan dari Logan, tubuh dan hatinya selalu tidak sejalan.

Liora melangkah terlebih dahulu meninggalakn Logan untuk duduk di sofa ruang tamu.
Liora mendudukan dirinya di atas sofa empuk itu, lalu di susul oleh Logan.

"Hey aku jujur, sampai-sampai aku tidak bisa konsen saat bekerja karena terlalu merindukanmu." Logan sudah mendudukan dirinya di samping Liora, sambil tersenyum menggoda.
Logan jujur dengan apa yang di katakannya, tadi saat di kantor memang dia tidak bisa konsentrasi saat bekerja, karena wajah cantik Liora yang selalu membayang-bayanginya.

Katakanlah Logan berlebihan, tapi siapa yang bisa menyangkal saat seseorang tengah merasakan jatuh cinta, tingkahnya selalu saja ada yang berlebihan. Dan itulah yang saat ini tengah Logan rasakan.

"Ck, berhentilah menggodaku tuan penggoda."

"Baiklah, kau beruntung nona, hari ini aku sedang lelah karena menguruai urusan kantor, jadi aku libur dulu untuk mengodamu" Logan menyenderkan tubuhnya ke sofa dan kedua tangannya dia rentangkan diatas sofa.

Melihat itu Liora hanya menggelngkan kepalanya.

"Cuaca hari ini sedikit dingin, kau ingin minum apa?" Tanya Liora.

Affair With Brother in-law Where stories live. Discover now