18

283K 5.4K 66
                                    

Kini Leon, Jazmine dan Liora sudah ada di dalam cinema.
Mereka duduk tidak terlalu depan dan tidak terlalu belakang, mereka ada di tengah-tengah.

Film sudah di mulai 20 menit yang lalu, lampu yang menerangipun sudah di matikan, menyisakan cahaya remang-remang dari film.

Film yang mereka tonton adalah film horror terbaru. Leon berada di tengah-tengah Jazmine dan Liora.
Di menit pertama, sudah terasa mencekam, dan pada saat di pertengahan film, sedikit deminsedikit adegan mencekam itu berkurang, di selingi adegan romantis dari sang pemain.

Sepanjang film di putar, konsentrasi Jazmine terbagi, antara film dan kejadian di ruang ganti tadi.
Leon yang melihat Jazmine terlihat gelisah, malah menyalah artikannya, Leon mengartikan sikap gelisah Jazmine itu sebagai rasa takut karena film yang sedang di putar.

Segera Leon menggenggam sebelah tangan Jazmime yang ada di sampingnya. Mengusap sedikit seolah mencoba menenangkan ke gelisahan Jazmine, dan menatap Jazmine dari samping.

Jazmine yang merasa sebelah tangannya di genggam dan di tatap sangat intens dari samping pun akhirnya menoleh.

Dia mendapati Leon yang sedang tersenyum lembut di tengah keremangan. Sedangkan Liora menyandarkan kepalanya di bahu Leon sambil memakan pop corn nya.

Jazmine pun berusaha melepaskan tangannya yang di genggam oleh Leon. Tetapi, genggaman tangan Leon semakin erat, sehingga Jazmine putuskan untuk membiarkannya saja, karena dia tidak mau mengganggu orang-orang di sekitarnya yang sedang fokus menonton.

Saat Jazmine menolehkan lagi kepalanya ke samping, dia pun terkejut mendapati jaraknya dan Leon  sangat dekat, sehingga hidung mereka berdua bersentuhan. Leon pun tersenyum mendapati sikap Jazmine yang tiba-tiba gugup.

Leon menarik tengkuk Jazmine agar semakin dekat dengan bibirnya, cupp.. bibir mereka berdua pun bersentuhan, tepatnya Leon mengecup mesra bibir ranum Jazmine.

Hanya sebuah kecupan, Leon langsung menjauhkan lagi tubuh mereka. Seakan tidak terjadi apa-apa Leon pun terfokus lagi pada film, meninggalkan Jazmine yang masih syok karena perbuatannya.

Beberapa menit berlalu, tangan leon mulai mengerayangi paha Jazmine. Jangan lagi, Jazmine mendengus dalam hati. Jazmine menyingkirkan secara halus tangan Leon yang sedang mengusap paha nya.

Tapi bukan Leon namanya kalau dia hanya berhenti sampai disitu saja.

-------

Lampu pin mulai menyala lagi, pertanda film sudah selesai, kini semua orang bersiap-siap untuk keluar dari dalam cinema.

Jazmine menikmati film dengan Leon yang terus menggerayangi tubuhnya.
Sedangkan Liora tidak sadar dengan apa yang di lakukan Leon pada Jazmine sedari tadi.

Kini mereka sudah keluar dari cinema. "Honey, ayo kita makan dulu, perutku sudah lapar." Ucap Liora yang kembali menengteng belanjaannya. Memang waktu sudah menunjukan jam makan siang, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke tempat makan dulu.

--------

Pukul 1 sore mereka sudah sampai di rumah. Tapi tidak dengan Leon, Leon langsung berangkat lagi ke kantornya, Hunter, kaki tangannya yang mengurusi segala urusan di kantor selagi Leon tidak ada di kantor, meneleponnya, katanya ada masalah kecil di kantor yang harus segera Leon selesaikan.

Mau tak mau Leon pun mengorbankan sisa hari liburnya untuk mengurusi urusan kantor, maklum lah perusahaan Leon kan perusahaan yang besar, sudah terdapat cabang di seluruh negara.
Jadi sedikit saja ada masalah, entah itu kecil atau besar, itu akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan perusahaannya.

--------

07:00 pm.

"Aku ingin segera hamil Jaz." Ucap Liora sambil mengusap-usap perutnya. Kini mereka berdua tengah duduk di ruang keluarga. Jazmine menemani Liora yang tengah menunggu Leon pulang.

Seketika wajah Jazmine pun berubah menjadi pucat setelah mendengar ucapan dari Liora yang ingin segera hamil.

"Mm.. tentu saja, ka..kalian pasti akan segera mempunyai anak kak." Jazmine mencoba tersenyum meskipun hanya senyuman samar yang tercetak dari bibirnya.

Perasaan Jazmine campur aduk, dia teringat ucapan Leon saat di ruang ganti tadi pagi "aku akan menceraikan Liora, saat kau mengandung nanti, dan kita akan hidup bahagia."

Jazmine berharap semoga saja apa yang di katakan Leon itu tidak benar. Tapi bagaimana nanti kalau dia sampai mengandung benih dari Leon, akan kah dia tetap tidak ingin perkataan Leon itu terjadi?
Entahlah hanya waktu dan takdir yang akan menjawabnya.

Bersambung...

Affair With Brother in-law Where stories live. Discover now