5

454K 7.4K 45
                                    

Jazmine tidak mau ambil pusing, biarlah Leon melihatnya toh semalam Leon lebih dari melihat tubuhnya. Lalu Jazmine segera beranjak dari tempat ridurnya, dia ingin segera membersihkan diri dari tubuhnya yang lengket.

Tapi, saat Jazmine akan beranjak dari tempat tidur, tiba-tiba rasa nyeri menjalar di area kewanitaannya. 'Ini pasti efek semalam.' Ujar Jazmine dalam hati, akhirnya dia berjalan ke kamar mandi secara perlahan sambil menahan perih.

....

Hoammm...

Liora terbangun dari alam mimpinya lalu dia menengok ke sebelah kirinya, tempat di mana suaminya itu tidur. Tetapi yang Liora lihat hanyalah tempat tidur yang seprainya masih rapih, tandanya semalam suaminya itu tidak tidur di sampingnya. 'Kemana Leon?' Liora berucap dalam hati.

Byurr..byurr ..

Lalu Liora mendengar ada suara seseorang yang tengah mandi. 'Pasti itu Leon.' Simpulnya dalam hati. Liora pun beranjak dari kasur dan mengikat asal rambutnya. Dan dia mulai membereskan tempat tidur. Pernikahan Liora dan Leon sudah berjalan hampir 2 bulan. Dan Liora merasa suaminya itu berbeda dari sebelum mereka menikah dan sesudah mereka menikah. Liora merasa sesudah mereka menikah sikap Leon jadi agak acuh tak acuh padanya, tidak ada lagi senyuman hangat, tidak ada panggilan kesayangan, tidak ada pelukan yang lembut. Liora merasa pernikahannya berjalan datar-datar saja, berbeda ketika mereka berdua belum menikah Leon begitu perhatian padanya.

Sempat Liora merasa curiga dengan suaminya, curiga kalau suaminya sudah mempunyai wanita lain lagi. Tetapi rasa itu di tepis jauh-jauh oleh Liora. Liora tidak mau kalau pernikahannya yang masih seumur jangung harus kandas karena tidak ada rasa kepercayaan dari salah satu pihak. Akhirnya Liora hanya bisa pasrah dengan sikap Leon padanya, dan menganggap semuanya baik-baik saja.

Ceklekk..

Di tengah lamunannya, terdengar suara pintu kamar mandi terbuka. Liora menoleh pada sosok lelaki yang baru saja keluar dari kamar mandi. Tak lain dan tak bukan adalah suaminya sendiri, Leon.

Terlihat Leon yang memkai handuk melilit dari pinggang sampai lututnya. Sembari menggosok-gosokan handuk kecil ke rambutnya yang basah. Liora melihat ada perbedaan dari aura wajah Leon, dia melihat hari ini Leon seperti orang yang baru jatuh cinta lagi, wajahnya tidak sedatar kemarin-kemarin, wajahnya kini terlihat sumringah dan ceria.

"Honey, ada apa denganmu? Kau terlihat sangat bahagia." Ucap Liora mulai membuka pembicaraan. "Hah? tidak papa. Aku baik-baik saja seperti kemarin-kemarin." Balas Leon dengan senyum yang masih menempel di bibirnya. Liora hanya tersenyum penuh syukur, semoga sikap suaminya akan berubah lagi seperti dulu ketika mereka masih berpacaran.

"sayang, semalam kau tidak kemana-manakan?" Tanya Liora. Air muka Leon berubah seketika, dari yang tadinya sumringah dan ceria menjadi gugup dan gelagapan.

"A..aku ti..tidak kemana-mana kok. Aku tidur di sampingmu semalam, memangnya kenapa?" Leon mencari-cari alasan, dan akhirnya mencoba bertanya balik pada Liora.

"Tidak. Aku hanya merasakan kau tidak ada di sampingku semalam. Tapi sudahlah, itu cuma perasaanku saja mungkin. Ya sudah aku mau menyiapkan sarapan dulu ya." Leon hanya mengangguk dan setelah itu Liora pun pergi untuk menyiapkan sarapan.

Setelah itu Leon terduduk di atas kasurnya. Sebenarnya dia tidak masalah kalau Liora mengetahui semuanya, itu malah akan mempermudah rencananya untuk memiliki pujaan hatinya, Jazmine. Dia sangat bahagia, karena semalam hal yang diinginkannya selama ini akhirnya tercapai juga.

Leon belum bisa memiliki Jazmine seutuhnya karena dia belum bisa menikahi Jazmine. Jazmine juga belum tentu hamil hanya dengan satu kali bercinta bukan? Leon akan terus berusaha membuat Jazmine percaya padanya dan akhirnya bisa memilikinya dengan mudah.

Bersambung...

Affair With Brother in-law Where stories live. Discover now