37

190K 4.7K 125
                                    

Franklin melangkahkan kakinya keluar mansion megah itu. Taknsedikit para penjaga dan pelayang yang berpapasan dengannya menunduk hormat.

Sebelum Franklin memasuki mobilnya, dia sempat berbalik lagi menatap mansion itu.

'Ku harap kau mendengarkan perkataanku, son.' Ucap Franklin dalam hati.

Dan dia pun memasuki mobilnya, lalu segera pergi dari mansion itu.
Franklin sudah tahu semuanya, tentang hubungan antara Leon, Jazmine dan Liora, karena Franklin menaruh beberapa orang kepercayaannya di penthouse Leon, ada yang sebagai penjaga ada pula yang menyamar sebagai pelayan.

-------------------

Leon berbalik, bermaksud ingin menemui Jazmine di kamar, tetapi  langkahnya terhenti, saat dia melihat Jazmine yang sudah ada di hadapannya, dengan wajah sendu, Jazmine menatap Leon.

"Jazmine?" Leon heran, bukankah tadi dia sudah menyuruh Jazmine untuk tetap diam di kamar, lalu.. kenapa sekarang dia ada disini, apakah dia mendengar percakapannya dengan si pak tua itu.

Jazmine masih menatap Leon, "kenapa kau disini sayang? Bukankah aku sudah menuruhmu untuk diam di kamar!" Leon berbicara lada Jazmine dengan sedikit membentaknya.

"Ayahmu benar Leon, jangan bermain api." Setelah mengatakan itu Jazmine pun langsung melenggang pergi dari hadapan Leon, dia cukup tersentak dengan apa yang di katakan ayah Leon.

Leon mengusap wajahnya gusar, dan tiba-tiba ponselnya berbunyi, Leon segera melihatnya, ternyata itu telepon dari Liora.

"Hallo"

"Hont, kau kemana saja? Aku mengkhawatirkanmu, apa Jazmine ada bersamamu?"

"Aku baik-baik saja, ya..dia ada bersamaku"

"Kau ada dimana hont? Kapan kalian akan pulang? Aku sungguh cemas"

"Kau tenang saja kami akan segera puoang besok."

"Tap--"

Leon sudah memutuskan panggilannya, sungguh Liora menelepon disaat yang sangat tidak tepat.

-------------------

Liora menatap kecewa pada ponsel yang di genggamnya, tepatnya setelah dia menelepon seseorang yang sudah beberapa hari ini dia khawatirkan.

Entahlah, Liora sudah lelah dengan apa yang Leon lakukan, dia sudah mencoba untuk mendekat dan memperbaiki kekacauan antara dirinya dan Leon. Tetapi Leon seperti menjaga jarak dan tidak ingin Liora semakin mendekat padanya.

Setetes cairan bening mulai membasahi pipinya, Liora sempat iri pada Jazmine, kenapa Leon lebih memperhatikan Jazmine ketimbang dirinya? Kenapa Leon selalu mendahulukan Jazmine dalam setiap kepentingannya? Padahal yang berstatus menjadi istrinya adalah Liora.

Aku sungguh sangat menghormati dan mempercayaimu Leon, jangan sampai kau merusak kepercayaanku padamu.
Aku tahu aku hanya berjuang sendirian disini, berjuang untuk mengembalikan keutuhan kita agar seperti dulu lagi. Batin Liora.

Liora mengusap air matanya, ketika dia melihat salah satu pelayan wanita yang menatapnya iba. Dan pelayan wanita itu adalah pelayang yang beberapa hari yang lalu melihat Leon yang tengah mencium Jazmine. Dan tanpa di sadari juga, pelayan wanita itu adalah salah satu orang kepercayaan yang dikirimkan Franklin ke penthouse ini.

----------------

"Kita akan pulang besok." Ucap Leon saat dirinya sudah sampai di kamar. Leon menatap Jazmine yang tengah duduk di tepi ranjang sambil termenung.

Affair With Brother in-law Where stories live. Discover now