31

188K 4.7K 82
                                    

Jazmine segera melangkah keluar kamar untuk menjalankan rencana cantiknya.

cklek..

Jazmine membuka pintu kamarnya sambil membawa obat tidur, obat tidur itu dia sembunyikan di balik badannya. saat Jazmine sudah ada di luar kamar dia melihat para bodyguard itu sedang duduk di sofa yang ada di samping kamar Jazmine dan mereka terlihat sedang mengobrol. seketika acara mengobrol mereka pun terhenti saat melihat Jazmine keluar dari kamarnya.

"Nona kau mau kemana?" tanya Hendrick. "a..aku mau ke dapur, aku akan membuatan kalian kopi." ucap Jazmine. "Ah.. tidak perlu nona, kami bisa membuatnya sendiri atau minta pada pelayan." ucap Hendrick. "iya nona anda tidak perlu melakukan itu." ucap bodyguard yang satunya lagi.

"Ah..tidak-tidak, tidak papa kalian kan sudah baik menjagaku, pasti kalian capek seharian menjagaku, ini hanya sekedar bentuk terima kasih dariku, tenang saja kalian hanya perlu duduk manis dan melanjutkan obrolan kalian." ucap Jazmine diiringi senyum manisnya.

"Ah.. nona kami jadi tidak enak." ucap Hendrick menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal. "sudahlah tidak papa, ini juga atas kemauanku sendiri." jazmine langsung pergi menuju dapur dan menunjukan senyum menyeringai.

---------------------------

kini Jazmine sedang mengaduk ketiga gelas yang berisi kopi itu, dia menengok ke kiri dan ke kanan, mencoba melihat keadaan di sekitarnya. Syukurlah ternyata aman, para pelayan juga sedang sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. jazmine langsung membuka obat tidur itu dan menuangkannya kedalam gelas. "haha, rasakanlah kopi berisi obat tidur ini bodyguard-bodyguardku."Jazmine berucap dalam hati. Lalu Jazmine menaruh ketiga gelas berisi kopi itu di nampan, dan segera membawanya.

"ini dia kopinya." Jazmine menaruh gelas-gelas itu di meja, "silahkan minum." para bodyguard itu tersenyum senang, "Terima kasih nona kau sungguh baik." ucap Hendrick mulai meminum kopinya, diikuti oleh kedua rekannya. Jazmine tersenyum dalam hati ia berkata 'aku memang baik, aku membantu kalian berisitirahat lebih cepat.'

"mmhh.. kalau begitu aku mau ke kamar dulu ya, ada banyak tugas yang harus aku selesaikan." ketiga bodyguard itu mengangguk dan tersenyum pada Jazmine. Jazmine langsung melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar.

setelah berada di dalam kamar dia buru-buru menyiapkan kopernya untu di bawa dan barang-barang penting lainnya. jazmine menarik kopernya yang sudah siap, dan tidak lupa dia memakai jaket karena di luar pasti dingin.

Jazmine sedikit mengintip saat dia akan keluar, dan dia melihat ketiga bodyguard itu sudah tertidur pulas, bahkan ada yang tertidur sambil memegang gelasnya. Jazmine juga sudah memastikan bahwa di luar sedang lengah penjagaannya. dan para pelayan pun juga sudah tidak terlihat kesana kemari untuk mengerjakan tugasnya, karena tugas mereka sudah selesai sebagian.

Dan itu semua memperlancar Jazmine untuk segera pergi dari penthouse ini. Jazmine pun segera pergi menuruni tangga. saat dia hampir sampai dengan pintu keluar, Jazmine melihat Liora hendak berjalan ke arahnya, Jazmine segera bersembunyi di balik tembok, dengan sedikit kesusahan karena menyeret kopernya yang berat itu.

Jazmine sampai-sampai menahan napasnya saat Liora berjalan melewatinya. huft.. syukurlah. jazmine menghebuskan napas lega. segera dia berlari ke arah pintu keluar, dan berlari lagi menuju pintu gerbang. kali ini benar-benar keberuntungan sedang berpihak padanya. penjaga yang biasanya bertugas menjaga pintu gerbang sedang keliling untuk memeriksa keadaan sekitar penthouse.

Oh aku bebas! Jazmine bersorak dalam hati, dia segera menyetopkan taksi yang kebetulan tengah melintas di depannya.

Jazmine segera masuk ke dalam taksi dan menyebutkan tempat yang akan dia tuju, "tolong antarkan saya ke Braxton Apartment, sir." supir taksi itu mengangguk "Baik nona."

Didalam taksi Jazmine menghembuskan napas berat, selamat tinggal kak Liora, selamat tinggal Leon. Batin Jazmine. dan air mata pun mengalir di pipinya.

--------------

In Australia..

kini Leon sedang melakukan pertemuan penting dengan beberapa kolega bisnisnya. entah kenapa sedari tadi perasaan cemas dan khawatir melandanya, sehingga dia tidak bisa fokus pada apa yang sedang di sampaikan rekannya.

"Bagaimana Mr. Hemsworth apa tanggapan anda?" ucap salah satu rekan kerjanya, "A..ah bagus itu bagus." jujur saja sedari tadi Leon tidak mendengarkan setiap penuturan dari rekan kerjanya. fokusnya teralihkan pada Jazmine, entah kenapa Leon mengkhawatirkan wanita itu.

"ku rasa pertemuan kali ini cukup, kita lanjutkan besok. selamat malam." setelah mengucapkan itu Leon langsung pergi dari ruang pertemuan itu, segera dia menghubungi Hendrick untuk menanyakan keadaan Jazmine.

Leon menelepon ke ponsel Hendrick tetapi selalu tidak di angkat, sudah beberapa kali dia menelepon tetapi tidak ada jawaban dari Hendrick.

"Shit! kemana para bodyguard itu." Leon mengumpat.









Bersambung...

I'm sorry for typo : )

Affair With Brother in-law Where stories live. Discover now