55

140K 5.3K 423
                                    

Jazmine melangkah keluar dari kamarmya sambil memegangi kepalanya yang terasa sedikit pusing.
Jazmine mempercepat langkahnya yang sedikit tertatih-tatih itu.

Saat Jazmine sudah berhasil menuruni tangga, tiba-tiba Marry menghadangnya.

"Nona? Anda mau kemana? Bukankah  anda sedang sakit?" Tanya Marry.

Jazmine berusaha memasang wajah sehat dan baik-baik saja, walaupun dalam hati dia meringis karena pusing di kepalanya dan tubuhnya yang masih lemas itu.

"A..aku hanya ingin keluar mencari udara segar Marry." Marry sedikit mengernyitkan dahinya mencoba mencerna jawaban Jazmine.

Tapi saat Marry akan berbicara kepala pelayan sudah memanggilnya.

"Marry? Ayo kesini sebentar." Teriakan kepala pelayan itu menyelamatkan Jazmine, Jazmine menghembuskan nafas lega.

"Mmh.. i...itu kepala pelayan memanggilmu, temuilah dia, siapa tahu itu penting."

Marry sebenarnya menunjukan ekspresi keberaran pada Jazmine, tapi sudahlah, dari pada dia di pecat dan misinya gagal untuk membantu tuannya lebih baik dia segera menghampiri kepala pelayan itu.

"Baiklah nona, tapi jika anda ingin pergi keluar saya sarankan untuk di temani oleh penjaga, saya takut terjadi apa-apa dengan nona."

"I..iya." Jazmine mencoba memasang senyum sebaik mungkin, tentunya dia tidak ingin Marry curiga dengan rencana kaburnya.

Setelah Marry pergi dari hadapan Jazmine, Jazmine segera melangkah ke pintu keluar, untunglah sedang tidak ada penjaga di di depan pintu keluar penthouse.

Lalu Jazmine segera mempercepat langkahnya menuju pintu gerbang. Sial! Di sana ada penjaga yang sedang berjaga, dan Jazmine bisa melihat mobil Victoria yang terparkir sedikit jauh dari wilayah penthouse.

Jazmine memasang wajah setenang mungkin, saat Jazmine akan mendekati penjaga itu, tiba-tiba ponselnya berdering.

Jazmine mengumpat dalam hati, dia segera mengangkat telepon itu, dan ternyata itu dari Victoria, Jazmine terpaksa harus menerima telepon sambil di perhatikan oleh penjaga yang terlihat kebingungan itu.

"Hallo?"

"Jaz? Kenapa kau lama sekali? Aku sudah sampai di dekat penthouse mu."

"Ck! Tunggulah sebentar, aku akan menemuimu dan jangan telepon aku lagi sebelum aku menemuimu."

"Baiklah..baiklah."

Lalu sambungan telepon terputus, Jazmine memasang wajah tenangnya lagi, dan mulai melanjutkan langkahnya lagi untuk menghampiri penjaga itu.

"Nona Jazmine? Bukankah anda sedang sakit? Kenapa anda berjalan-jalan sendirian disini?" Tanya penjaga itu.

"A..ah i..itu tadi Leon memerintahkanmu untuk  ke ruang kerjanya segera."

Jazmine melihat raut wajah bingung dan heran pada wajah penjaga itu. Jazmine terus memanjatkan do'a dalam hatinya, semoga penjaga itu percaya dan langsung pergi meninggalkannya.

"Ah.. baiklah kalau begitu saya permisi dulu unyuk menemui tuan Leon." Ucap penjaga itu.
Penjaga itu pun pergi untuk menemui Leon.

Setelah di rasa penjaga itu sudah cukup jauh Jazmine segera berlari dan membuka pintu pagar besi yang menjulang tinggi itu, Jazmine segera mempercepat langkahnya saat dia mengingat ada cctv yang di tempatkan oleh Leon di dekat pagar.

Jazmine sudah hampir dekat dengan mobil Victoria, setelah sampai di depan mobil Victoria Jazmine langsung membuka pintu mobil di samping Victoria, dan segera memasukinya.

Affair With Brother in-law Where stories live. Discover now