23

238K 5.1K 70
                                    

Jazmine sudah turun ke lantai bawah, dia mendapati Leon yang sudah rapih dan dia terlihat sedang mengancingkan kemejanya.

Leon mendongak dan dia mendapati Jazmine yang sedang mematung didekat tangga.

"Morning sweetheart." Sapa Leon pada Jazmine, Leon mulai mendekati Jazmine dan mengecup keningnya.

"Apa tidurmu nyenyak?" Tanya Leon dengan senyum yang menawan. Jazmine hanya merespon dengan senyum dipaksa.

"Apa kau menerima telepon lagi dari lelaki itu saat aku sudah keluardari kamarmu?" Tanya Leon lagi, dia mulai mengeluarkan sikap over protective nya itu.

"Tidak Leon." Ucap Jazmine yang lelah dengan perlakuan over protective nya.

"Ayo kita berangkat." Dahi Leon mengernyit, "kenapa harus sepagi ini, kau kan belum sarapan." Ucap Leon.
"Aku harus berangkat pagi-pagi, sarapan bisa di kantin kampus." Jazmine berusaha membujuk Leon.

"Duduk! Kau harus sarapan dulu." Ucap Leon tak terbantahkan.

"Oh ayolah."

"Sarapan, atau aku tidak akan mengantarmu!" Ancam Leon.

Akhirnya Jazmine menuruti ucapan Leon, mau bagaimana lagi, Leon itu tidak terbantahkan.

Mereka berdua akhirnya duduk bersama di meja makan, dengan Leon yang duduk di samping Jazmine.

Leon mulai mengambilkan sandwich buatannya ke piring Jazmine.
Leon sengaja bangun pagi-pagi untuk menyiapkan sarapan untuk Jazmine.

"Kak Liora mana?" Jazmine baru sadar, bahwa sedari tadi kakaknya itu tidak ada, biasanya dia yang menyiapkan sarapan. Tapi kini Jazmine hanya mendapati Leon, yang sedang menemaninya sarapan.

"Liora pergi 20 menit yang lalu tadi. Katanya dia akan Reunian dengan teman-teman semasa kuliahnya di mall." Jelas Leon.
Dan Jazmine hanya ber-oh ria.

-------

Jazmine sudah sampai di kampusnya , salah satu universitas ternama di kotanya.
Setelah mengantarnya ke kampus Leon langsung pergi ke kantornya, Jazmine mengerti Leon adalah orang sibuk, dia bisa menghasilkan uang miliyaran hanya dengan hitungan jam.

Saat Jazmine akan pergi menuju kelasnya tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang.

"Jazzy.."

Siapa lagi kalau bukan Aland atau Victoria sahabatnya. Karena hanya mereka berdua yang memanggilnya dengan panggilan itu.

Jazmine menoleh ke belakang, dan dia mendapati lelaki yang sangat tampan dengan ciri khas rambut hitam kecokelatannya.
Dan dia adalah Aland. Temannya sejak masuk kuliah.

Dan kini Aland pun sudah ada di depan Jazmine dengan senyuman yang menawan. Dan dia juga salah satu most wanted di kampusnya.

"Kau sudah sampai pretty girl."

"Iya, seperti yang kau lihat."

"Baiklah. Maukah tuan putri ikut bersamaku ke kelas?" Tanya Aland sambil menyodorkan sebelah tangannya untuk di gandeng Jazmine.

"Hahaha. Baiklah pangeran tampanku." Dan akhirnya mereka berjalan bersama menuju kelas.

------------

Leon memasuki kantornya dengan wajah dingin dan pandangan yang tajam.

Setiap orang yang berpapasan dengannya akan menunduk hormat dan ada juga yang menyapa dan hanya tersenyum. Tetapi semua itu ditanggapi dengan sikap dingin dan kaku dari seorang Leon Hemsworth.

Mereka sudah tidak heran lagi dengan sikap CEO nya yang terkenal berwajah datar pada semua orang itu.

"Selamat pagi, Sir." Sapa  sekretaris barunya Amanda. Leon hanya mengangguk, "Apa jadwalku hari ini?" Tanya Leon pada Amanda.

"Anda ada pertemuan dengan Mr. Logan Braxton dari perusahaan Braxton Inc, dan beberapa berkas yang harus anda tanda tangani Sir." Jelas Amanda.

"Baiklah atur saja jadwalnya."

"Baik, Sir."

Lalu Leon berjalan ke ruangannya  dengan masih memasang wajah dingin, sedingin es.

-----------

"Terimakasih Mr. Hemsworth semoga kerja sama ini membuahkan hasil yang sangat memuaskan, baik untuk perusahaanmu dan juga perusahaanku."
Mereka berdua pun berjabat tangan.

"Sama-sama Mr. Braxton, aku pun mengharapkan itu juga."
Setelah uluran tangan mereka terlepas, terdengar bunyi dari ponsel Leon. Menandakan ada panggilan masuk ke ponselnya, segera saja Leon mengambil ponsel dari saku celana.

Nama 'Mine' tertera di panggilan itu, segera saja Leon mengankat panggilannya, mengabaikan Logan yang masih ada di di hadapannya.

"Hallo sayang."

"Leon ini sudah jam pulang kuliahku."

"Baiklah aku akan menjemputmu. Tunggu aku di tempat biasa kau menungguku."

"Oke"

Dan sambungan telepon pun terputus, menyisakan senyuman hangat di bibir Leon. Leon seang saat mendengar wanitanya menelepon dan merengek minta di jemput olehnya.

Logan yang baru pertama kali melihat Leon tersenyum akhirnya terheran.
Dari gosip yang beredar katanya ceo yang sedang ada di hadapannya ini terkenal sangat dingin dan tidak terduga.

"Siapa?" Logan bertanya karena rasa penasarannya. Siapa yang sudah membuat seorang ceo yang di kenal berwajah dingin pada semua orang itu tersenyum hangat setelah menerima telepon dari seseorang.

"Wanitaku."

Setelah mengucapkan itu Leon langsung pergi untuk menjemput Jazmine.

Wanitanya? Mungkin istrinya, dari kabar yang ku dengar dia sudah menikah. Pikir Logan.

Dia jadi sedikit tertarik untuk mengetahui kehidupan seorang Leon Hemsworth.

Logan juga segera keluar dari ruang meeting, dan pergi menuju kantornya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya yang menumpuk.
Tak lupa dia juga sempat berpamitan dengan Amanda.



Bersambung...


Affair With Brother in-law Where stories live. Discover now