4

560K 8.1K 40
                                    

"Aahh..Leon..aku..akuhh.." Leon yang melihat ekskpresi Jazmine akan mencapai puncak kenikmatan akhirnya dia menambah kecepatan genjotannya pada vagina Jazmine. "Aahhh...bersama sayang.." Leon juga mulai merasakan dirinya akan mencapai puncak.

"Jazmine...aagghhh..ahh."

"Leonnhh..aakkhh."

Dan satu hentakan yang dalam diiringi semburan cairan kental berwarna putih di dalam rahim Jazmine mengakhiri percintaan mereka. Mereka mencapai puncak bersama, deru napas mereka sangat terdengar cepat, dan detak jantung mereka bekerja dua kali lebih cepat.

Kejantanan Leon masih tertanam sempurna di dalam vagina Jazmine, lalu Leon mengaduk-adukan kejantanannya dalam vagina Jazmine seolah mencampurkan cairan cintanya dengan cairan cinta Jazmine. Leon tak membiarkan setetes pun spermanya mengalir keluar dari vagina Jazmine.

Dengan napas yang masih memburu Leon berkata, "sayang, terimakasih. Aku mencintaimu." Kemudian Leon mengecup dalam kening Jazmine. Sedangkan Jazmine sedang berusaha mengontrol napasnya yang masih memburu dengan mata terpejam.

Leon membelai wajah Jazmine dengan penuh cinta, lalu Leon mulai mengeluarkan kejantanannya secara perlahan, karena takut akan membuat Jazmine kesakitan. Benar saja, Meskipun Leon sudah berusaha mengeluarkan kejantanannya secara perlahan, tetap saja Jazmine merasa sakit. Sakitnya mulai terasa lagi ketika permainan panas mereka selesai.

Jazmine sedikit mengernyit dan menggigit kecil bibir bawahnya ketika kejantanan Leon berusaha keluar dari lembah sutranya. "Maaf, sakit ya?" Ucap Leon ketika dia sudah berhasil mengeluarkan kejantanannya.

Leon menatap kejantanannya yang masih berlumuran darah perawan Jazmine dan juga spermanya. Lalu Leon menatap Jazmine dengan penuh haru. "Terimakasih telah menjaganya untuku, sayang." Sekali lagi leon mengecup kening Jazmine, kali ini lebih lama dari sebelumnya.

Jazmine memalingkan wajahnya, dia tidak mau menatap Leon yang sudah mengambil kesuciannya secara paksa. Jazmine tak habis pikir, bisa-bisanya Leon yang berstatus sebagai 'kakak iparnya' mengambil sesuatu yang sangat berharga dan sangat Jazmine jaga sejak ia lahir.

Kini hancur sudah harapan Jazmine. Kesuciannya yang hendak dia berikan kepada suaminya kelak, sudah terkoyak oleh kejantanan besar yang sialan nikmat dan Jazmine juga tak habis pikir dengan dirinya sendiri bisa-bisanya dia menikmati permainan kakak iparnya.

Kantuk dan kelelahan yang menimpa Jazmine, membuat Jazmine ingin segera menjemput alam mimpinya. Akhirnya dia terlelap bersama kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan menimpa kedepannya. Leon yang melihat Jazmine terlelap akhirnya ikut membaringkan dirinya di sebelah Jazmine, kemudian menyelimuti tubuh mereka berdua dan memeluk erat Jazmine.

....

Suara kicauan burung dan sinar matahari yang mulai memasuki celah-celah gorden pun sudah menandakan pagi mulai menyapa. Kedua insan yang masih terlelap dalam selimut itu masih belum terbangun. Sampai akhirnya Jazmine tersadar duluan dari mimpinya.

Jazmine terjkejut saat ada sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya. Sontak Jazmine langsung mengalihkan pandangannya kearah samping. Jazmine terkejut, melihat Leon yang sialan sangat tampan dan seksi di pagi hari, masih terlelap di ranjangnya.

Bagaimana nanti kalau Liora bangun dan tidak melihat keberadaan suami brengseknya di sampingnya? Dan bagaimana kalau Liora tau bahwa semalam suaminya tidur dan bercinta-ralat memperkosa adiknya?

Jazmine melirik jam diatas nakas, Pukul 06:00 pagi. Dan Liora akan bangun sebentar lagi Sesegera mungkin Jazmine membangunkan Leon dengan mengguncang-guncangkan tubuhnya. "Leon..bangun! Hey brengsek bangun lah!" Dan usaha Jazmine pun tak sia-sia. Akhirnya Leon membuka kedua matanya yang masih dalam keadaan mengantuk. Leon menguap dan matanya mencoba untuk menyesuaikan cahaya, mata Leon langsung melihat kearah Jazmine.

"Morning sweetie." Leon memberikan senyum terbaiknya pada bidadari cantik yang ada di depannya saat ini. Inilah pemandangan yang diimpi-ipikan Leon sejak dahulu, terbangun dari tidurnya dan pertama kali yang dilihatnya adalah Jazmine.

"Leon cepat bangun, dan kembalilah ke kamarmu, sebentar lagi Liora pasti terbangun dan bagaimana jika Liora menyadari kalau kau tidak ada di sampingnya? Bagaimana kalau dia mengetahui kalau kau tidur denganku semalam? Bagaimana--" Ucapan Jazmine terhenti saat Leon menaruh jari telunjuknya di bibir seksi Jazmine.

"Syutt, tenanglah sayang, kau tidak perlu takut dan panik. Aku akan bangun dan segera kembali ke kamar kakakmu itu. Tapi ada syaratnya.." Leon mengambil posisi duduk dan menghadap kearah Jazmine yang masih terlihat panik.

"Ck, Leon jangan main-main, ayo cepat kau harus kembali ke kamar kak Liora." Ucap Jazmine sambil berusaha mendorong Leon agar turun dari ranjangnya. "Iya..iya Darl, akan turun. Tapi kau harus memberikan ku morning kiss dulu." Leon menunjuk bibirnya dan menunjukan senyum menyeringai.

"Leon, ku mohon cepatlah keluar!" Jazmine masih terus berusaha mendorong Leon turun dari ranjangnya. Sebagai perempuan Jazmine tidak pernah mencium lelaki duluan, berpacaran saja belum pernah.

"Hey Darl, kau hanya harus menciumku di sini, dan aku akan segera keluar dari kamar ini."

"Leon.. aku tidak bisa menciummu duluan, aku malu, apakah kau tak tahu itu?."

"Hahaha. Ayolah sayang, hanya sebuah kecupan dan aku akan kembali ke kamar Liora." Jazmine berpikir sejenak. "Kecupan, dan aku akan keluar. Cepatlah Jaz, kau tidak mau liora segera bangun kan?."

"Ck. Baiklah."Jazmine pun mulai meraih tengkuk Leon dan mengarahkan bibirnya untuk menyentuh bibir Leon, 'Cup' Akhirnya kedua bibir itu menyatu. Saat jazmine akan melepaskan tautan bibirnya, tiba-tiba Leon menahan tengkuk Jazmine dan memeluk pinggang Jazmine erat, sehingga kecupan mereka bertambah dalam. Leon tersenyum disela-sela ciumannya sedangkan Jazmine berusaha mendorong dada Leon agar tautan bibir mereka berdua terlepas.

Dan akhirnya Leon melepaskan tautan bibir mereka, terlihatlah bibir Jazmine yang membengkak Lalu Leon turun dari ranjang Jazmine dan segera memakai celananya yang tergeletak di dekat kasur.

Jazmine yang masih syok tidak sadar kalau Leon sudah memakai celananya dan akan segera keluar. Saat sedang memegang handle pintu leon pun berkata "Hey darl, ngomong-ngomong kau terlihat seksi pagi ini." Setelah mengatakan itu Leon segera membuka pintu dan keluar secepatnya.

Jazmine akhirnya tersadar dengan ucapan Leon barusan. Lalu dia melirik kearah bawah tubuhnya, Jazmine terkejut sekaligus malu karena kini dirinya tengah naked atau tanpa sehelai benang pun di tubuhnya. Berarti tadi Leon melihatnya dong?

Bersambung...

Affair With Brother in-law Donde viven las historias. Descúbrelo ahora