29

212K 5K 153
                                    

Setelah seluruh kesadarannya pulih Jazmine mendorong tubuh Leon, hingga jaraknya cukup jauh dari tubuhnya.
Jazmine menatapa nyalang pada Leon, "bagaimana jika pelayan itu memberitahu semuanya?" Dengan masih kesal Jazmine berusaha mengelap bekas ciuman Leon menggunakan tangannya.

Leon mengangkat sebelah alisnya, menatap Jazmine yang masih kesal.

"No sweety, dia tidak akan bicara pada siapapun." Setelah mengatakan itu tiba-tiba ponsel Leon berbunyi, segera saja dia mengangkat panggilannya.

"Hallo Amanda."

Dan setelah itu Jazmine tidak mendengar percakapan apapun lagi, karena Leon sudah berpindah tempat, dia melangkah ke kaca besar yang menampakan seluruh pemandangan penthouse dari Luar.

Jazmine menatap Leon yang tengah membelakanginya. Terkadang Jazmine melihatnya mengumpat, marah, serius, ekskpresi Leon berubah-ubah selama percakapannya di telepon dengan Amanda.

"Baiklah, urus saja semua."

Ucap Leon mengakhiri panggilannya.

Leon kembali menghampiri Jazmine, jantung Jazmine semakin tidak karuan ketika melihat leon semakin dekat dengannya.

Meskipun penampilan pria itu terlihat santai sekarang, namun tetap saja dia terlihat sangat tampan dan sexy!

Meskipun penampilan pria itu terlihat santai sekarang, namun tetap saja dia terlihat sangat tampan dan sexy!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ada apa?" Jazmine memberanikan diri untuk bertanya.

"Ada yang berulah di kantor, tapi aku sudah menyuruh Amanda memberitahu Harold untuk mengurusnya."

Harold laki-laki berumur 47 tahun itu  adalah kaki tangan Leon di perusahaan, Harokd hanya bertugas jika Leon sedang tidak ada di perusahaan, bisa di bilang Harold sangat dekat dengan Leon dan benar-benar tahu sifat Leon. Karena dia sudah menganggap Leon seperti anaknya sendiri.

Jazmine ingin melangkah melewati Leon, tetapi segera di cegah oleh Leon. "Kau mau kemana?" Tanya Leon.

"Aku akan ke kamar lagi."

"Tidak, tunggu dulu kau... benar tidak ingin ikut denganku sayang? Perasaanku tidak tenang untuk meninggalkanmu." Leon mengusap pipi kanan Jazmine.

"Tidak Leon, aku kan tadi sudah bilang, aku tidak mau tertinggal pelajaran." Dan tidak bisa pergi dari penthouse ini. Tambah Jazmine dalam hati.

Leon menghembuskan napas berat. "Hari-hariku di sana pasti akan membosankan."

"Ya sudah ajak saja kak Liora ikut bersamamu."

Leon menyeringai "kau tidak cemburu?" Leon mulai menggoda Jazmine. "Tidak, untuk apa aku cemburu?" Jazmine langsung melangkah pergi ke kamarnya.

Setelah sampai di kamarnya, Jazmine merebahkan dirinya di kasur, dia jadi terlambat kuliah karena Leon.
Dan tiba-tiba terdengar pesan masuk dari ponselnya.

From : My Man

Jazmine mendengus, sejak kapan dia mengganti nama Leon di ponselnya, siapa lagi kalau bukan Leon yang menggantinya.

Jangan cemburu sayang, cintaku hanya untukmu. 😘

Cihh.. apa-apaan lelaki itu, tetapi senyum Jazmine langsung terbit dari bibirnya. Leon paling bisa membuat dirinya tersenyum.

--------------

Cklek

Leon membuka pintu kamarnya dan Liora. Leon melihat Liora yang tengah berbaring tengkurap di atas kasur sambil membaca majalah fashion kesukaannya.

"Aku akan pergi ke Australia selama 2 minggu, ada pekerjaan disana."
Ucap Leon sambil memilih kemeja mana yang akan dia gunakan untuk pergi ke Australia besok pagi. Lemarinya sangat luas, sehingga jajaran kemeja, jas, dan dasi pun tersusun rapi, dan sangat banyak disana.

"Kapan kau akan berangkat hont?" Tanya Liora.

"Besok pagi."

"Huft.. 2 minggu ya? Laman sekali."

"Itu tidak lama Lio."

"Mm..boleh aku ikut?"

"Maaf Lio, tapi aku memang harus benar-benar fokus pada pekerjaan selama disana, aku tidak bisa diganggu oleh siapapun. Kau pun nanti akan bosan disana, karena aku tidak setiap saat menemanimu."
Leon masih sibuk memilih kemejanya.

"Baiklah, tapi bawakan aku oleh-oleh yaa." Ucap Liora di sertai senyum riang untuk menyembunyikan rasa kecewanya.

"Hmm." Leon hanya membalas dengan gumaman.

---------------

Pagi hari pun tiba, kini Leon sudah siap dengan setelan jas, kemeja, dasi, dan celana berwarna hitamnya.

Dia terlihat sangat tampan dengan sepatu hitam mengkilatnya.

Dia terlihat sangat tampan dengan sepatu hitam mengkilatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Leon!"

Tiba-tiba saat Leon akan masuk kedalam mobilnya ada suara teriakan memanggil namanya, Leon pun menolehkan kepalanya dan itu adalah Liora, yang tengah berlari kearahnya.

Grepp. Liora memeluk erat Leon.

"Hati-hati hont." Ucap Liora. "Hmm."
Leon pun membalas pelukan Liora, tetapi tidak seerat pelukan Liora.

Leon sedikit kecewa, andai yang ada di pelukannya saat ini adalah Jazmine, mungkin dia akan sangat bahagia.

Liora pun melepaskan pelukannya, dan membiarkan Leon untuk masuk ke mobil.

Leon segera masuk ke dalam mobilnya. Dia tidak mengemudi sendiri, ada supir yang mengantarnya menuju bandara.

Di dalam mobil Leon teringat pada Jazmine, dia teringat percakapannya tadi dengan jazmine, sebelum dia berangkat Leon sempat mengunjungi Jazmine di kamarnya. Leon mengatakan hal-hal apa saja yang tidak boleh Jazmine lakukan saat dia pergi, misalnya pergi sendirian tanpa pengawasan dari para bodyguard Leon. Jazmine sempat protes, tapi Leon mengancamnya untuk ikut ke menemaninya ke Australia jika Jazmine masih membangkang.

----------

Kini Leon sudah ada di dalam Jet pribadinya, entah kenapa sejak tadi perasaannya tidak tenang, pikirannya terus tertuju pada Jazmine. Setiap 5 menit sekali dia menelepon bodyguard yang dia tugaskan untuk menjaga Jazmine, hanya untuk menanyakan kabar Jazmine.

Oh! perjalanan ini membuatnya tersiksa, Leon ingin segera menyelesaikan pekerjaannya dan kembali pulang.

Dia tidak tenang jika berjauhan dengan Jazmine.

Bersambung...

I'm sorry for typo😩

Affair With Brother in-law Where stories live. Discover now