28. Shivering

2.2K 293 25
                                    

Nafas Nara tercekat saat ujung hidung Yoongi menyentuh kulit lehernya. Saraf motorik Nara menimbulkan refleks bagi tubuhnya untuk menjauh, namun lengan kokoh Yoongi yang mengekang pinggangnya tidak mengijinkan Si empu untuk mengambil jarak barang sejengkal.

Hangat nafas Yoongi menggelitik hingga membuat bulu kuduk Nara berdiri.

"Y- Yoong..," kalimat Nara yang sudah terbata-bata pun terhenti saat ia merasakan bibir Yoongi menempel dikulitnya, memberikan kecupan yang membuat jantung Nara serasa ingin meledak.

Satu kecupan berubah menjadi dua, tiga dan seterusnya. Menyapu seluruh permukaan kulit Nara dari bawah telinga hingga ke ceruk leher yang berpotongan dengan bahu. Memberi sedikit tekanan juga jilatan dibagian -yang entah dari mana Yoongi tahu- merupakan sensitif spot milik Nara, membuat si gadis membelalakkan matanya saat mendengar suara lenguhan yang tak pernah ia dengar sebelumnya, keluar dari tenggorokannya sendiri.

Nara mengerahkan seluruh kekuatan -dan nalurinya- untuk mendorong bahu Yoongi menjauh saat ia merasakan sesuatu yang dingin dan runcing menyentuh kulitnya, dan betapa terkejutnya Nara saat melihat pria dihadapannya kembali memiliki lensa mata berwarna biru keabu-abuan dan..

Sepasang gigi Taring yang tidak sewajarnya.

Hanya sepersekian detik sinar mata Yoongi terlihat kosong, sebelum keanehan yang Nara lihat sebelumnya seketika menghilang dan Yoongi mengerjapkan matanya berkali-kali seperti baru tersadar dan tidak tahu apa yang baru saja terjadi.

*****


Nara mengunci seluruh pintu dan jendela yang terdapat di apartemennya, bergulung dikasur, dan bersembunyi dibalik bed cover tebalnya.

Tubuh kecilnya masih gemetar, detak jantungnya berdetak beberapa kali lipat lebih cepat dari normal. Ia paksakan matanya untuk terpejam, namun seluruh kejadian yang baru saja terjadi di kamar Yoongi kembali terputar.

Yoongi yang seperti baru tersadar dari mimpi buruk, terkejut melihat Nara yang berada sangat dekat dengan dirinya, sambil memandangnya dengan rasa shock yang teramat sangat.

Mampu menduga apa yang mungkin saja baru terjadi, Yoongi segera menjauh, turun dari tempat tidurnya dan menjambak rambutnya dengan ekspresi frustasi.

"Apa yang sudah kulakukan?," tanya Yoongi pada Nara yang sejujurnya takut mendengar jawabannya.

Membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, namun Nara sendiri kehabisan kata-kata sehingga ia mengatupkan kembali mulutnya.

Suara ketukan pintu mengejutkan mereka berdua.

"Apa kalian baik-baik saja?," teriak Chaerin khawatir saat mendengar suara Yoongi, sambil berusaha memutar gagang pintu yang terkunci.

Langkah Yoongi yang berniat beranjak untuk membuka pintu terhenti saat Nara bersuara.

"Kami baik-baik saja, Eon," teriak Nara pada Chaerin yang berada diluar pintu, namun pandangannya fokus kepada satu titik yaitu netra Yoongi.

Nara bersyukur ia bisa mengeluarkan kalimat tanpa terbata-bata meskipun tubuhnya masih gemetar.

Tanpa melepaskan netranya kearah yoongi, Nara menepuk spot didepannya, mengisyaratkan kepada si pria yang terlihat kalut malut tersebut untuk duduk kembali dihadapannya.

"Bukankah kau memiliki sesuatu untuk dijelaskan padaku? Min Yoongi.. -ssi"

...bersambung...

AN: kemungkinan akan ada scene yang lebih heat di chapter selanjutnya, i might or might not be mem-private chapter slanjutnya

Your Scent | MYG | R 17+Where stories live. Discover now