29. Revealing

2.2K 307 18
                                    

"Bukankah kau memiliki sesuatu untuk dijelaskan Min Yoongi.. -Ssi?," tatapan mata Nara fokus pada pria pucat yang terlihat semakin pucat dari biasanya.

Tampak seperti memikirkan sesuatu, sedetik kemudian Yoongi kembali berjalan kearah ranjangnya. Ia membuka laci teratas dimeja nakasnya, dan mengeluarkan benda yang membuat kening Nara semakin berkerut.

Yoongi naik keatas ranjangnya, membenarkan posisi benda yang terbuat dari logam itu ke salah satu pergelangan tangannya dan memakainya seperti sebuah gelang, ia mengambil ujung satu lagi dan melakukan hal yang sama -memasangnya seperti sebuah gelang- namun bukan ke pergelangan tangannya melainkan ke tralis besi dimana ia bersandar.

CLANG..

Suara besi yang terkunci, menyadarkan Nara yang sebelumnya termangu menatap apa yang sedang dilakukan Yoongi.

"Ap- Apa yang kau lakukan?," Mata Nara masih belum terlepas dari tangan Yoongi yang kini terborgol dengan Headrest ranjangnya.

Yoongi menarik tangannya seakan mengetes kekuatan borgol yang melingkari pergelangan tangannya.

"Antisipasi.. Seandainya aku tidak bisa mengontrol diriku," cara bicaranya yang santai justru membuat Nara merasa tidak nyaman.

Emosi yang Nara rasakan selama berada diruangan ini sudah silih berganti secepat kedipan mata, dari khawatir, terkejut, penasaran, nyaman, terkejut lagi, dan sekarang.. Bingung atau gugup, Nara tidak yakin yang mana.

"Bisa kau simpan ini untukku?," Yoongi menyodorkan kunci borgolnya.

"Kumohon," Yoongi menggoyang-goyangkan kunci ditangannya saat melihat Nara tidak memberikan reaksi.

Nara mencoba berhenti berfikir dan mengikuti apa mau pria dihadapannya. Ia mendekat ke arah Yoongi, mengambil kunci ditangannya dan kembali mundur beberapa meter dari ranjang.

"Kumohon simpan kunci itu. Dan jangan melepas borgolku sampai 3 hari kedepan. Apapun yang terjadi, walau aku memohon, Jangan. Pernah. Lepas. Borgolku," penekanan di setiap kata yang Yoongi ucapkan membuat bulu kuduk Nara berdiri.

Ia tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi ada baiknya ia memilih jalan aman dengan mengikuti apa kata Yoongi.

Setelah ia menyimpan kuncinya didalam saku celana, Nara menginstruksikan kepada Yoongi untuk memulai penjelasannya.

"Nara aku tahu apa yang akan kau dengar mungkin terlalu sulit untuk kau percaya...

Tapi sepertinya kau harus tah-.. Tidak.. Tidak.. Bukan sepertinya tetapi Memang. Berhak. Tahu," Yoongi mengatakan dalam satu tarikan nafas, menilik ekspresi Nara untuk memastikan apa yang ada dalam kepala gadis itu.

"Katakan," walaupun suara Nara terdengar seperti bisikan namun intonasi yang ia keluarkan menyatakan tuntutan.

"Kau mungkin sudah bertemu dengannya kan?," pertanyaan Yoongi terdengar abu-abu dan ragu, namun Nara tidak bodoh, mengerti apa yang Yoongi maksud, ia mengangguk.

"Iris abu-abu kebiruan dan... t-taring?," suara Nara bergetar membuat Yoongi tersenyum.. Miris.

Ia telah membuat gadis dihadapannya takut dan ia sama sekali tidak menyukai ide itu.

Setelah menarik nafas panjang, Yoongi memulai dongengnya.

"Aku tidak sama sepertimu Nara..

A-Aku bukan manusia normal.. Sama sepertimu," Yoongi menjambak rambutnya, seakan informasi diatas tidak hanya sulit dipercaya bagi Nara namun juga untuknya.

Anehnya, Nara tidak bergeming. Tidak ada ekspresi terkesiap, mata yang membelalak, atau tangan yang menutupi mulut seperti yang Yoongi bayangkan.

"Lalu.. makhluk apakah dirimu Yoongi-ssi??," Yoongi tidak suka itu, saat Nara menyebut namanya dengan imbuhan -dan itu sudah terjadi dalam beberapa hari ini- seperti memberi jarak diantara mereka.

"Pernah dengar tentang manusia serigala?


















































Aku.. salah satunya"

...bersambung...


.

Your Scent | MYG | R 17+Where stories live. Discover now