41. Let's do it 👅

2.7K 350 84
                                    

A/N: author tukang PHP dataaang...
Warning: Jangan kecewa!!


🐺🐺🐺🐺


"Baiklah.. Mari kita lakukan"


Mendengar kalimat yang keluar dari bibir Yoongi membuat mulut Nara menganga, rasanya seperti rahang bawahnya jatuh dan menyentuh tanah.


"Karena kau yang mengusulkan, kuserahkan padamu untuk memulainya," Yoongi menyandarkan kepalanya pada headboard ranjang, memandang Nara dengan tatapan menantang dan seringaian miring yang tercetak dibibirnya.


Jika mengatakan wajah Nara sudah semerah kepiting rebus, itu jelas sebuah understatement. Karena Ia merasa bukan hanya wajahnya namun seluruh tubuhnya terasa terbakar karena malu.


Ya, Ia dan Yoongi sudah mencapai umur yang bisa dikatakan memasuki fase dewasa, namun topik seperti ini masih terasa tabu bagi Nara dan membuatnya malu.


Ia merutuki mulutnya yang secara impulsif menyuarakan apa yang ada difikirannya, dan saat ini ia hanya bisa menyesali akibatnya.


Nara melihat kearah Yoongi yang menatapnya kembali sambil masih bersandar, menunggu pergerakannya.


'Apa yang harus kulakukan??!'


Ingin rasanya Nara mengubur dirinya hidup-hidup saat ini juga.


"Atau kau hanya berbasa-basi?? Mengatakan bahwa ingin membantuku nam--.."


Kalimat Yoongi terhenti saat bibirnya seketika terkunci dengan bibir lembut Nara yang menempel pada miliknya.


Secepat kilat Nara melakukannya, secepat itu juga ia menghentikannya dan menarik diri menjauh.


Hanya sekilas memang namun jantung Nara serasa ingin meledak begitu merasakan kulit permukaan bibirnya dan Yoongi saling bersentuhan.


Detak jantungnya yang sudah berdetak cepat kini berpacu semakin cepat saat melihat ekspresi Yoongi yang...


Diam membeku..


Bola mata menatap lurus ke arah Nara...














Biru keabu-abuan dimata kiri dan kecoklatan dimata kanannya.

🐺🐺🐺🐺

Yoongi POV


Jujur aku hampir tersedak ludahku sendiri saat aku menyadari maksud dari apa yang Nara sugestikan untuk 'membantu' ku.


Tetapi melihat wajahnya yang memerah dan sama sekali tidak berani menatap kearah mataku membuat salah satu sudut bibirku tertarik keatas.


"Baiklah.. Mari kita lakukan"


Dan detik selanjutnya aku harus berusaha menggigit bibir bagian dalamku agar tidak melepaskan tawa yang kutahan, setelah mengatakan kalimat itu,


'Oh Tuhan.. Seandainya ia tahu betapa menggemaskan ekpresinya saat ini.'


Ya.. Aku hanya menggodanya.


Sedikit merasa bersalah, tetapi ekspresi flustered Nara membuatku tidak bisa menahan diri untuk semakin menggodanya.


"Atau kau hanya berbasa-basi?? Mengatakan bahwa ingin membantuku nam--..," kalimatku menggantung.


Your Scent | MYG | R 17+Where stories live. Discover now