[Season 1] Part 4 - Let Me Think

1.4K 144 61
                                    

Ya, betul ini rilis ulang. Jika kamu sudah memberikan vote, kamu bisa meninggalkan komentar baru supaya aku tahu kamu ada di sini! :)

-------------------------------------------------------------------------------

[FLASHBACK]

MIA POV -

"Menyingkir dariku, Marc!"

Aku mendorongnya sekuat tenaga ketika dia berusaha mengunciku lagi. Tubuhnya seperti botol alkohol berjalan! "Kau mabuk lagi, Marc!"

Dia hanya menyeringai dan terkekeh. Wajahnya merah, ciri khas saat dia sedang terlalu senang atau terlalu bernafsu. Dia seperti serigala yang sedang kelaparan dan siap menerkam mangsanya.

"Kau pergi bersama jalangmu lagi ya?" bentakku.

Dia terkekeh. "Hanya satu diantara jalang-jalangku..." jawabnya sambil mengacungkan jari telunjuknya.

"Kau punya banyak jalang eh?" tanyaku sambil tersenyum pahit.

Dia tertawa lagi.

"Apa yang kau lakukan bersamanya?"

"Tidak ada...," katanya sambil batuk-batuk. "Kami hanya hangout, mengobrol, minum-minum..."

"Lalu kau menciumnya dan tidur bersamanya, Marc?!"

Dia tersenyum lagi. Memuakkan, dia menjawab. "Iya..."

Aku kali ini benar-benar beranjak. "Dengan siapa kali ini, Marc?!!"

Masih dengan mata separuh tertutup dia menjawab. "Stella... dengan Stella Maxwell.. dan dia... sangat hebat..." katanya sambil terkekeh.

Hatiku seketika hancur. Hancur begitu saja. Air mataku meluruh tanpa bisa kutahan lagi. Lelaki yang selama ini aku cintai telah menghianatiku. Bahkan dia mengaku punya banyak jalang. Sulit dipercaya, setelah semua hal yang telah terjadi, dia masih bisa memiliki hati untuk menghianatiku. Aku selalu membiarkannya melakukan apapun yang dia suka, pergi kemanapun yang dia mau, atau bahkan dicium oleh siapapun yang dekat dengannya, tapi kali ini sungguh dia telah melewati batas! Bagaimana bisa dia melakukannya? Padahal di sini aku selalu setia menunggunya. Hanya karna aku belum ingin "melakukan itu" dengannya, dia tega mengkhianatiku.

"Kita sudah selesai, Marc! Aku sudah muak denganmu!" kataku sambil berjalan cepat melewatinya. Dia menahan tanganku, tapi dengan mudah aku menepisnya. Dia yang mabuk sempoyongan terjatuh di lantai,

"Mia... Jangan pergi, Mia! Hanya kau yang aku cinta! Mia!"

"Bullshit!" Makiku dalam hati. Lalu aku meninggalkannya.

***

[Sekarang]

Austin – Kantor Honda – Siang hari...

DANI POV –

Aku berusaha mendengarkan ketika pimpinan dari Honda itu menjelaskan beberapa hal tentang motor baru kepada kami. Di meja oval yang besar itu aku duduk di samping Marc, tapi kuperhatikan dia sepertinya sedang tidak seperti biasanya. Biasanya jika ada rapat seperti ini Marc akan selalu bersemangat, dan mendengarkan, kemudian di tengah-tengah dia mulai bosan dan mengajakku mengobrol. Namun, aku tidak pernah melihatnya sibuk sendiri dengan ponselnya seperti sekarang.

"Marc? Kau baik-baik saja?" tanyaku.

Marc tidak mengubrisku, lalu aku menyenggol lengannya. Dia mengerjap. "Ah, ya? Ada apa Dan?"

"Kau baik-baik saja? Apakah jalangmu tidak bisa menunggu nanti?" Aku meledeknya.

"Jalang? Ini bukan jalang! Ini Mia!" jawabnya.

Mia is Mine! [Marc Marquez] Fan Fiction (DITERBITKAN)Where stories live. Discover now