[Season 2] Part 9 - Piscina

979 54 70
                                    

Ya, betul ini rilis ulang. Jika kamu sudah memberikan vote, kamu bisa meninggalkan komentar baru supaya aku tahu kamu ada di sini! :)

-------------------------------------------------------------------------------

You told me you loved me

So why did you go away?

Away

Last Kiss - Taylor Swift

***

MIA POV -

Aku merasa berada di tempat yang sangat jauh. Begitu jauh hingga aku tak merasakan kehadiranmu di sekitarku. Akan tetapi aku tak akan pernah lupa bagaimana sentuhanmu di tekstur kulitku. Aku bertanya-tanya apa yang sedang kau lakukan di tempatmu sekarang, apa yang sedang kau pikirkan juga. Aku penasaran, apakah kau masih memikirkan saat terakhir kita bersama, saat bibirmu menjelahi seluruh tubuhku. Aku bersedia memutar ulang peristiwa itu jika kau menginginkannya.

Kalau kau memang masih menginginkanku, aku akan terbang melesat seperti burung melintasi dunia. Karena aku merindukan tanganmu di tubuhku dan aku merindukan semua kata cintamu untukku. Kau bilang aku adalah milikmu, yeah, silakan saja, miliki aku sesukamu. Saat kau memanggil namaku di tengah malam itu, aku bahagia. Tapi aku tak tahu bagaimana hatimu yang sebenarnya. Apakah ada cukup cinta di hatimu untuk terus memperjuangkan keberadaanku di sisimu?

Karena jika kulihat-lihat, semua tentang diriku menghilang saat kau mulai mabuk dan menjauhkan diri dari semuanya. Aku tak bisa melihat keberadaanku dalam hatimu. Kau mengatakan bahwa kau tak ingin melanjutkan semuanya, tak ingin mengulang semuanya. Karena itulah aku lari, menjauh darimu.

Ribuan mil sudah aku melarikan diri darimu. Berharap dengan kepergianku kau akan merindukanku. Berharap dengan jarak sejauh ini kau akan memintaku untuk kembali kepadamu.

Karena aku masih menginginkan kau menggenggam tanganku sepenuh hati. Jari-jemari kita saling bertaut, saling melengkapi seperti ini. Aku akan membiarkanmu menyelami segala kekurangan dalam diriku. Kau boleh menilai semuanya. Tubuhku, semua tentang diriku. Kita akan maju bersama, mundur pun bersama. Seperti rem dan gas. Bukankah seharusnya memang seperti itu? Sekarang, meski kita tak lagi bersama, maukah kau jika aku kembali bersamamu?

***

Seluruh tubuhku gemetar.

Marc Marquez tadi menciumku. Dan sekarang, mobilnya sudah berjalan menjauhiku yang masih berdiri di depan gerbang rumah Barcelona-nya.

Aku mungkin mabuk. Tapi aku masih cukup sadar untuk bisa menyadari bahwa tadi dia benar-benar menciumku.

Aku sama sekali tidak tahu apa yang ada di pikirannya. Dia melakukan itu, tapi tidak mengatakan apapun. Malah dia membahas pernikahanku dengan Vinales.

Hatiku rasanya seperti disayat. Aku merasa seperti orang bodoh sedunia yang tidak bisa memahami situasi ini dengan baik sekarang.

Sedetik kemudian aku menyadari hal lain. Sebelah tanganku mendekap jaket kulit hitam. Ini pasti jaket Marc. Aroma tubuh Marc masih sangat kuat menempel pada serat-serat bahan jaket kulit ini.

Sambil melangkahkan kakiku perlahan memasuki rumah itu, aku terus menghirup aroma di jaket kulit Marc dalam-dalam. Rasanya seperti obat penghilang pusing. Aku berjalan terus menuju lantai dua. Ke kamar besar―yang memiliki banyak kenanganku dengan Marc.

Kemudian aku menjatuhkan diriku pada sebuah sofa di dalam kamar.

Aku menutup mataku, lalu memeluk jaket kulit itu dan sesekali menciuminya. Aku tidak tahu kenapa aku melakukannya, aku hanya merasa senang melakukan itu.

Mia is Mine! [Marc Marquez] Fan Fiction (DITERBITKAN)Where stories live. Discover now