[Season 3] Part 12 - Watch Me, Papa!

738 42 19
                                    

CUACA mendung dengan awan kelabu di hari terakhir Lucha kemah bersama Jose. Aku tak pernah melihatnya sebagai pertanda buruk. Rencananya, aku akan menjemput Lucha dan Mia sedang memasak makanan kesukaan Lucha; salad dan bebek panggang.

Namun ketika aku baru saja menyambar kunci mobil, ponselku berdering.

"Angkat saja, Marc. Siapa tahu itu Jose," kata Mia.

Aku mengangguk dan segera melihat ponselku. Ternyata benar, itu Jose.

"Ya?"

Suara di ujung sana berisik dengan embusan angin silih berganti mendesak masuk ke telingaku. "Papa!"

"Oh, Lucha? Ada apa?"

"Papa di mana? Katanya mau menjemputku," kata Lucha.

"Iya, ini Papa baru mau jalan." Aku mengenakan jaketku sambil masih menempelkan ponsel di telinga. Mia meninggalkan wajannya dan mendekat untuk membantuku.

"Cepat ya! Dan lihat aku beraksi, Pa!"

"Beraksi?" Alisku terangkat. Namun sebelum dia menjawab, Lucha lebih dulu menutup teleponnya.

"Dia bilang apa, Marc?" tanya Mia.

Aku mengedikkan bahu. "Entahlah, dia bilang dia mau beraksi." Aku mengecup bibir Mia lembut lalu bergegas pergi.

Dalam perjalanan, aku khawatir akan turun hujan. Lokasi perkemahannya ada di sirkuit yang terletak di salah satu bukit Spanyol. Kuperkirakan jika ngebut, aku akan sampai lebih cepat sekitar satu jam.

Saat sampai di sirkuit, aku melihat beberapa tendanya sudah mulai dikemasi. Suara gemuruh gas motor bergelut memberondong telingaku. Di antara gerombolan anak kecil dan orang tuanya, aku melihat Jose berdiri di samping Lucha.

"Kenapa dia memakai wearpack?" tanyaku pada Jose. "Bukankah dia mau pulang?"

"Memang," jawab Jose. "Tapi sebelum pulang, dia akan melakukan freestyle. Ini seperti tradisi."

"Oh." Aku menyisir pandangan ke sirkuit dan mendapati papan-papan kayu menjulang berdiri sekitar 5 sampai 10 meter yang kelihatannya akan digunakan untuk tanjakan motor.

Ada seorang anak yang mencoba melewati tanjakan itu dan berhasil memutar tubuhnya ke belakang saat di udara meskipun hasilnya tidak terlalu memuaskan.

"Menurutku dia bisa lebih tinggi," kataku.

Jose mengangguk. "Mungkin dia gugup."

Aku melihat ke arah Lucha. "Lucha akan melakukannya?" Aku ragu-ragu. Namun melihat cara Lucha menatap papan tanjakan itu membuatku yakin dia memiliki keinginan penuh untuk menaklukkannya.

"Iya, ini pertama kalinya dia melakukan freestyle, Marc. Aku sengaja menyuruhnya untuk menunggumu agar kau bisa melihatnya," kata Jose.

Aku mengangguk lalu mendekat ke arah Lucha. "Baiklah, Lucha. Papa sudah di sini. Kau yakin akan melakukannya?"

"Ya, Pa! Aku yakin!"

"Wow, semangat sekali." Aku tertawa lalu mencium keningnya. Setelah itu aku memasang helm di kepala Lucha dan memastikan helmnya terkunci dengan benar.

"Oke, Lucha. Kau siap?"

"Ya! Aku siap, Pa!" serunya bersemangat.

Tak lama setelah itu, Lucha menekan gasnya. Dia menembus udara dingin dan debu-debu menempel di helm penuhnya yang tertutup rapat.

Pertama-tama aku melihat motornya melaju kencang seperti biasa. Ketika dia mulai menanjak di papan, tiba-tiba perasaanku tidak enak.

Lucha melayang tinggi sekitar 10 meter di udara. Ketinggian yang cukup luar biasa untuk anak berusia 8 tahun yang baru mengendarai motocross. Namun ketika motor itu menukik, hendak melakukan pendaratan, kulihat bukan bagian roda yang benar yang menyentuh tanah lebih dulu.

Aku pasti langsung mati seketika, karena yang kulihat mendarat di tanah bukan roda atau slebor motor, tetapi kepalanya.

***

Next gak nih? 😞

Hai 😊 makasih kamu udah baca part ini, semoga kamu suka ya 😊💕

Btw, aku mau ngasih tau nih... mulai pekan ini, Mia is Mine! bakal rilis cuma hari jumat dan sabtu aja.

Tapi hari sabtunya aku bakal rilis 2 part sekaligus 😀 jadi jangan sampai ketinggalan ya 😄❤

Jangan lupa vote dan komen untuk support aku. Makasih 😊

***

Ya, betul ini rilis ulang. Jika kamu sudah memberikan vote, kamu bisa meninggalkan komentar baru supaya aku tahu kamu ada di sini! :)

------------------------------------------------------------------------------

Dapatkan Mia is Mine! versi cetak di kolom komentar ini!

------------------------------------

Mia is Mine! [Marc Marquez] Fan Fiction (DITERBITKAN)Where stories live. Discover now