[Season 2] Part 10 - The Note

796 64 65
                                    

Ya, betul ini rilis ulang. Jika kamu sudah memberikan vote, kamu bisa meninggalkan komentar baru supaya aku tahu kamu ada di sini! :)

-------------------------------------------------------------------------------

There's no use, we were made to be

I know the truth, and it's much too late

Perfectly Wrong - Shawn Mendes

***

[CERVERA - SPANYOL]

MARC POV -

Bunyi alarm mengacaukan tidurku. Aku membuka mataku perlahan dan mengusap wajahku. Seluruh tubuhku rasanya sakit. Segala persiapan pernikahan beberapa hari yang lalu membuatku lelah. Aku lebih memilih untuk menghabiskan waktu berjam-jam bersama tim dan motorku daripada harus mengurus tentang pernikahan.

Pesta semalam juga jadi penyebab mataku sangat mengantuk sekarang. Semalam aku harus pulang larut ke Cervera. Aku jadi ingat, semalam aku mengantar Mia ke rumahku di Barcelona juga. Dia mabuk berat. Aku harap dia baik-baik saja sekarang.

Setelah membersihkan diri di kamar mandi, aku segera bergabung dengan Laia di ruang makan.

"Ibu mana?" tanyaku.

Laia tersenyum sambil mengambilkan roti untukku. "Tadi dia keluar bersama Alex."

Aku hanya mengangguk.

Tiba-tiba aku mendengar kegaduhan di ruang tamu. Tidak lama kemudian seseorang yang tidak asing muncul di depan kami.

Itu Vinales.

Aku kaget, tapi aku tetap duduk di kursi berusaha mengendalikan diriku.

Dia memandangi kami berdua sekilas. Lalu matanya berhenti cukup lama menatap Laia.

"Aku ingin bicara berdua saja dengan Marc," katanya.

Laia bangkit dari tempat duduknya. "Kalau kau ingin bicara sesuatu dengannya, kau bisa bicara di sini denganku juga."

"Pergilah, Laia. Aku tidak ingin kau menyesal," kata Vinales lagi.

"Aku tidak akan pergi," jawab Laia dengan nada ketus.

Aku bangkit dari tempat dudukku juga. "Sudahlah. Ada apa ini?"

Vinales beralih menatapku.

"Well, jika kau benar-benar yakin kau tidak akan menyesal, lihatlah ini!"

Dia mengacungkan cincin silver dengan serpihan batu safir biru di depan kami. Itu cincin Mia, pemberian Vin. Itu cincin pertunangan mereka.

"Mia meninggalkan sepucuk surat di sampingku dan cincin pemberian dariku! Kau pikir apa artinya itu?"

Aku tercengang kaget, dengan kasar aku merebut surat yang Vinales pegang dengan tangan kirinya.

"Maafkan aku, Vin.
Kali ini aku benar-benar minta maaf.
Aku tidak bisa melukai siapapun lagi termasuk kau, atau Cristina. Atau Laia, Paoli, atau Marc.
Ini semua salahku.
Kukembalikan cincin itu sebagai penebusan dosa padamu.
Cristina lebih layak untuk mendapatkanmu, Vin. Dia sangat layak.
Jadi aku mohon berhentilah mengejar orang bodoh seperti aku yang masih mencintai bajingan seperti Marc.
Kau dan Cristina pantas mendapatkan hidup bahagia yang sudah kalian rancang sebelum aku datang.
Aku akan pergi dari kehidupanmu dan Marc.
Sekali lagi aku minta maaf. Dan tolong, teruslah menjadi pesaing terberat Marc, karena itu bagus juga untuk semangatnya :)
Jaga dirimu,
Mia."

"Mia meninggalkanku lagi karenamu, Marc!" bentaknya.

Tanganku bergetar. "Kemana dia?"

"Mana kutahu! Jika aku tahu, aku sudah menyusulnya!" jawab Vinales. Lalu dia menghimpitku dan menarik kasar kaosku. "Aku sangat membencimu, Marc! Kau bajingan!" teriaknya tepat di depan mukaku.

Mia is Mine! [Marc Marquez] Fan Fiction (DITERBITKAN)Where stories live. Discover now