18. Masalah

2.7K 180 1
                                    

Karena setiap manusia, mempunyai masalahnya sendiri.

Ryn menatap pantulan dirinya dicermin kamarmandi. Piyama yang sering dipakainya membuat Ryn tersenyum lebar, tapi satu detik kemudian, senyum Ryn memudar berganti dengan tatapan datar.

"Gue takut"Gumam Ryn. Ia menyalakan keran airnya dan membasuhi wajahnya. Ryn mematikan kembali keran air.

Ceklek

Ketika ingin membuka pintu, Jinyoung berada didepan kamar mandi dengan tatapan datar. Setelah kejadian tadi pagi, Jinyoung dan Ryn tidak berbicara. Jinyoung yang dingin dan irit bicara, sedangkan Ryn yang malas berbicara.

Jinyoung melawati Ryn begitu saja, dan menutup pintu kamar mandi. Ryn memejamkan matanya dan berjalan menuju kasur, lantas Ryn langsung menjatuhkan dirinya. Mencoba menutup matanya.

Suara pintu terbuka membuat Ryn semakin memejamkan matanya. Ia sedang tidak ingin berbicara dengan Jinyoung, apalagi bertatap - tatapan wajah.

Jinyoung yang melihat punggung Ryn dari depan pintu kamar mandi membuat dirinya semakin penasaran. Ia tau bahwa Ryn hanya pura - pura tidur.

/ting/

Suara ponsel yang berasal dari ponsel Ryn membuat Jinyoung memincingkan matanya. Jinyoung berjalan menuju nakas yang berada didekat kasur, sedangkan Ryn hanya terus berdoa. Ingin rasanya Ryn menangis sekarang setelah mendengar ponselnya berbunyi.

Ryn yang tidak kuat menahan airmatanya akhirnya menangis dalam diam. Jinyoung yang berada di kasur, tepatnya di sebelah Ryn sambil menatap ponsel Ryn. Jinyoung mengambil ponsel Ryn.

Kepalan tangan Jinyoung membuat setiap orang yang melihat pasti mengetahui bahwa Jinyoung sedang marah. Jinyoung tidak pernah seperti ini ketika melihat hal - hal yang membuatnya kesal. Sekesal - kesalnya Jinyoung, ia pasti hanya diam dan memasang wajah datar.

"Ryn, gue tau lo gak tidur. Menghadap ke gue sekarang"Suara dingin milik Jinyoung membuat Ryn menelan salivanya. Bahkan pipi Ryn sudah dipenuhi airmata.

"Gue kalah"Batin Ryn.

Ryn tetap diam diposisinya, tanpa bergerak sedikitpun. Jinyoung menggeleng, senyum kecil dibibirnya terukir.

"Ryn,"

Ryn menggeleng, bahkan Ryn memeluk gulingnya dengan erat. Jinyoung mendekat keRyn dan menyentuh pundak Ryn.

"Ryn,"

Lagi - lagi suara Jinyoung membuat Ryn semakin larutdalam pikirannya. Jinyoung tersenyum lagi, ia memeluk Ryn dari belakang kali ini.

"Sorry,"

Akhirnya Ryn mendengar suara lembut Jinyoung. Ryn membuka matanya mencoba melepas tangan Jinyoung yang ada diperutnya. Tetapi Jinyoung lebih kuat daripada Ryn.

"Jinyoung, lepas"

Jinyoung melepas pelukan setelah mendengar suara Ryn. Ryn menyerah untuk berdiam dan memendamnya sendiri.

"Ryn?, denger gue"

Ryn menghadap ke Jinyoung. Jinyoung terkekeh geli melihat wajah istrinya itu, airmata yang berada dipipinya membuat Jinyoung tau bahwa Ryn menangis dalam diam.

marriage [REVISI ULANG] ✅Where stories live. Discover now