37. Nyaris Kehilangan Janin

2.6K 159 4
                                    

Selesai pesta Jinyoung dan Ryn kembali ke apartment mereka. Jinyoung terus menggenggam tangan Ryn sepanjang perjalanan. Setibanya di apartment Ryn menemukan sebuah kertas di depan pintu. Ia mengambil dan membacanya. Lalu Ryn melemparkan kertas itu. Jinyoung terkejut dan mengambil kertas itu lalu membacanya juga.

"Selamat atas kehamilan kamu Ryn."

Jinyoung segera memeluk Ryn yang terdiam dan memucat.

"Jangan takut ada aku." Ujar Jinyoung menenangkan Ryn.

Jinyoung tidak mau Ryn stress karna akan berakibat buruk bagi dirinya dan janinnya. Ia mengajak Ryn untuk duduk dan memgambilkan segelas air putih. Lalu memberikannya pada Ryn.

"Besok kamu ikut aku ke kantor tapi jangan bekerja lagi. Aku merasa lebih aman jika kamu ada di dekat aku." Pinta Jinyoung. Ryn menganggukkan kepalanya, malam itu Ryn tertidur dalam pelukan Jinyoung. Ia rasa ketakutannya semakin menjadi.

                              . ***

Matahari pagi menerpa wajah Ryn. Ia menoleh ke sebelahnya mencari Jinyoung. Tetapi Jinyoung tidak ada di tempat tidur. Ryn setengah berlari ke luar kamar. Jinyoung yang melihat hal itu langsung menghampiri Ryn dan memeluknya.

"Jangan tinggalin aku sendirian." Pinta Ryn.

"Tidak sayang, aku cuma menyiapkan makan pagi untuk kamu dan si kecil." Kata Jinyoung sambil membelai kepala Ryn. Ryn melepaskan pelukannya dan melihat ke arah meja makan. Jinyoung sudah selesai menyiapkan segalanya.

"Mandi dulu sana, lalu kita makan." suruh Jinyoung. Ryn mengangguk dan berjalan menuju ke kamar. Setengah jam kemudian Ryn sudah rapi. Ia lihat Jinyoung pun sudah siap ke kantor sedang menikmati makan paginya. Jinyoung menyiapkan susu coklat dan roti bakar, juga telur omelet kesukaan Ryn. Ryn tersenyum.

      

                                       ***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

                                       ***

Mereka melangkah ke luar apartemen. Di lobby mereka bertemu Mark dan Minhyun yang juga akan memulai aktivitas mereka.

"Noona, apakah kamu dan calon keponakanku sudah makan pagi?" Tanya Mark.

Ryn mengangguk. Tidak biasanya Mark begitu manis. Ah, mungkin karena Ryn sedang mengandung calon keponakannya.

"Mark, Minhyun apakah kalian bisa ke kantorku siang ini sekalian kita makan siang? Ada yang ingin aku bicarakan, penting sekali." Tanya Jinyoung

Mark dan Minhyun saling bertatap dan menganggukkan kepala.

"Ok, sampai ketemu nanti siang." Ucap Jinyoung sambil mengandeng tangan Ryn menuju ke mobilnya.

Sepanjang perjalanan Ryn hanya terdiam. Jinyoung tahu apa yang Ryn pikirkan.

"Ryn, kapan kita harus periksa kandungan kamu ke dokter?" Tanya Jinyoung memecahkan suasana.

"Minggu depan Ji. Memangnya kenapa?"

marriage [REVISI ULANG] ✅Where stories live. Discover now