23. Berhasil

3K 241 3
                                    

Kamu engga vote kan?, hayo ngaku -Park Jinyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu engga vote kan?, hayo ngaku -Park Jinyoung





****





"Ryn"

Jinyoung menaruh tangannya di kepala Ryn sambil mengelus - ngelus rambut Ryn. Sudah 3 jam lebih Ryn tidur, dan sekarang sudah pukul 8 malam.

Jinyoung menghela napas, sudah 10 menit dirinya membangunin Ryn tapi Ryn tidak membuka matanya juga. Jinyoung menaruh kepalanya di bantal dan terus mengelus kepala Ryn.

Ketika Ryn bergerak membuat gerakan Jinyoung terhenti, Ryn menoleh dan membuka matanya. Jinyoung yang berada didepan Ryn membuat Ryn sedikit terkejut.

"Hmm"

Jinyoung melirik jam tangannya, "Lo gamau pulang?"Tanya Jinyoung. Ryn menutup matanya kembali, Jinyoung menghela napas lagi. Jinyoung tau bahwa Ryn sangat lelah.

"Kita ke apartment Ryn,"Ucap Jinyoung. Ryn membuka matanya kembali dan mengangguk, Ryn mengubah posisinya menjadi terduduk dikasur.

"Sekarang jam berapa?"

"8"

Ryn mengangguk, dan beranjak dari kasur diikuti dengan Jinyoung yang berada dibelakang Ryn. Mereka berdua keluar dari kamar.

"Urusan lo udah selesai?"Tanya Ryn sambil mengambil tasnya. Jinyoung mengangguk, mereka berjalan keluar kantor. Karena sudah jam 8, pasti kantor sudah sepi, mungkin hanya ada satpam yang berjaga sampai pagi.

"Ji,"

"Apa?"

Mereka menaiki lift. Ryn merapihkan penampilannya di kaca yang berada di pintu lift, Ryn menatap Jinyoung dari pantulan kaca.

"Gue mau kerja, Ji"Ucap Ryn lagi. Keinginannya untuk bekerja sudah bulat, dengan usaha yang terus menerus Ryn berusaha sebisa mungkin untuk membujuk Jinyoung agar diizinkan.

"Engga Ryn"

Ryn menatap Jinyoun dengan tatapan sinis, lagi - lagi Jinyoung melarangnya. Bagaimana lagi ia harus berusaha, Jinyoung terlalu keras kepalanya.

Ting/

Mereka keluar dari lift dan mempersilakan Jinyoung untuk berjalan terlebih dahulu. Rasa kesal Ryn semakin bertambah ketika Jinyoung hanya diam saja, bujuk kek.

"Dasar suami dingin!"

Ryn melangkah dengan kesal, tapi dirinya berhenti ketika mendengar suara benda terjatuh, Ryn menoleh kesamping dan tidak bisa melihat apa - apa karna lampu kantor sudah mati. Ryn berlari kecil mengejar Jinyoung.

"Ji"

"Apa?"

Ryn menggeleng. Mereka memasuki mobil dan pergi meninggalkan halaman kantor, Ryn terdiam sambil menatap jalanan. Tiba - tiba saja dirinya sudah malas berbicara pada Jinyoung.

marriage [REVISI ULANG] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang