38.Rumah Sakit

2.3K 150 7
                                    

Setibanya di rumah sakit, Ryn dibawa ke ruangan Emergency

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setibanya di rumah sakit, Ryn dibawa ke ruangan Emergency. Perawat meminta untuk menunggu di luar.

"Tolong selamatkan istri dan anak saya," Pinta Jinyoung ketika melihat seorang Dokter bergegas menuju ruangan emergency, dengan wajah sangat khawatir dan mata berkaca - kaca. Tidak ada saat yang sangat menakutkan dalam hidup Jinyoung selain saat ini.

Lalu dokter mengangguk lalu masuk dan seorang perawat menutup pintunya.

Jinyoung mondar - mandir di depan ruangan itu. JB menghampirinya dan mengajaknya untuk duduk.

"Kita berdoa saja dan percayakan pada dokter." JB berusaha menenangkan Jinyoung sambil memegang bahu Jinyoung.

Tiba - tiba Jinyoung memukul tembok sambil berteriak," Kenapa Ryn?" "Aku tidak akan mengampuni orang itu jika sampai terjadi apa - apa dengan Ryn dan bayi kami." Jinyoung terlihat begitu marah. Wajahnya memerah. JB memeluk Jinyoung untuk menenangkannya.

Mark Lee tertunduk menangis. Walaupun ia sering menggoda Ryn, namun Mark sangat menyayangi  kakak perempuan satu - satunya itu.

"She will be oke," kata Minhyun sambil memeluk Mark Lee.

Setengah jam berlalu, pintu ruangan itu terbuka. Terlihat para perawat mendorong tempat tidur Ryn keluar untuk di bawa ke ruang rawat VVIP. Mereka mengikuti perawat dan dokter. Tampak Jinyoung di samping Ryn. Setelah meletakkan Ryn di tempat tidurnya. Para perawat itu pun pergi.

"Bagaimana keadaan istri saya dan bayi kami dokter?" Tanya Jinyoung.

"Ryn terjatuh sangat keras, yang menyebabkan pendarahan. Untungnya untuk saat ini kami bisa menghentikannya. Dan tolong dijaga baik - baik ibu dan bayinya. Jika sampai terjadi lagi bisa berakibat fatal pada ibu dan janinnya. Jangan biarkan Ryn stress atau memikirkan yang berat. Itu juga tidak baik bagi kesehatan janinnya dan Ryn sendiri. Biarkan Ryn beristirahat disini untuk sementara waktu." Jawab Dokter.

Jinyoung mengangguk dan membungkuk mengucapkan terima kasih sebelum dokter meninggalkan ruangan.

Mereka semua terdiam memandangi wajah Ryn yang tampak pucat. Jinyoung terus menggenggam tangan Ryn sambil membelai kepala Ryn. Teman - temannya, Mark dan Minhyun duduk diruang tamu dalam ruangan itu. Mereka membicarakan tentang masalah Jinyoung dan Ryn.

"Ini tidak bisa di diamkan berlama - lama." Mark Tuan berujar.

"Bahaya bagi Ryn dan janinnya." Tambah Bambam.

"Aku sudah menghubungi bagian IT di perusahaanku, untuk melacak nomer itu." Jb menambahkan.

Ryn tiba - tiba membuka matanya. Dan berteriak,

"Jinyoung!!!!"

Jinyoung dan yang lain terkejut mendengar teriakan Ryn. Jinyoung yang berada disampingnya langsung menenangkan Ryn.

"Hey, aku disini," sambil membelai kepala Ryn.

Dengan suara gemetar,"aku dimana?" "Bayiku?" Tanya Ryn.

marriage [REVISI ULANG] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang