24. Mampir

2.8K 189 2
                                    

"Jangan lupa makan, sayang" -Park Jinyoung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jangan lupa makan, sayang" -Park Jinyoung






****


Ryn sudah rapih dengan kemeja biru dan jeans panjang, ia akan pergi menemui teman - temannya lagi. Ryn mengambil tasnya dan melangkah keluar kamar.

Ryn akan menaiki taksi ketempat yang sudah ditentukan Hyeri. Ryn tersenyum senang sambil menunggu lift terbuka, tak lama kemudian lift terbuka dan Ryn langsung masuk kedalam, memencet tombol menuju lobby.

5 menit menaiki lift, akhirnya Ryn sudah berada dilantai lobby dan langsung keluar dari apartment. Ryn berbicara pada satpam yang menjaga pintu, dan tak lama kemudian taksi sudah berada dihadapannya.

"Gamsahamnida"

Ryn masuk kedalam taksi dan memberi tau tujuannya. Ryn melihat - lihat keluar matanya tertuju pada sebuah toko yang menjual alat - alat rumah. Ryn tersenyum.

Drett Drett Drett..

Ryn melihat layar ponselnya dan langung menggeser layar untuk mengangkat telfon dari Sumzi.

"Ini udah ditaksi"

"Okay"

Ryn menutup sambungan dan menaruh ponselnya di dalam tas, Ryn kan ceroboh, takut ketinggalan di taksi nanti. Taksi berhenti ditepian dan Ryn langsung membayar kemudian keluar setelah mengucapkan terimakasih.

Ryn merapihkan kemejanya dan berjalan kedalam restaurant, Ryn mencari keberadan teman - temannya, dimeja tengah sudah ada 4 cewek yang Ryn kenal.

"Hello"

"Lama lo"Celetuk Irene. Ryn duduk disebelah Hyuna dan hanya terkekeh membalas celetukan dari Irene.

"Lo jadi pindah?"Tanya Hyeri

"Gue tinggal di Korea, mungkin untuk beberapa tahun"

Hyuna melotot mendengar ucapan Ryn, "Terus, kenapa lo ngambil program ujian kemarin?"Tanya Hyuna. Ryn menoleh.

"Gue mau kerja"

"Kerja?"Ucap Hyuna,Hyeri,Irene dan Sumzi secara bersamaan. Ryn mengangguk dan mengambil kentang yang berada dipiring Sumzi.

"Iya, gue kerja di kantor suami gue"

Plak/

Ryn meringis karena lengannya yang ditabok Irene membuat dirinya kesal, udah tau tabokan Irene kaya laki. Kan Irene itu perempuan rasa laki.

"Kalau gitu, gue juga mau dong. Biar dapet duit banyak"Ucap Sumzi dengan polos. Mereka menggeleng mendengar ucapan Sumzi, umurnya doang yang udah 20-an tapi kelakuan masih kaya anak TK.

"Kuliah dulu!, baru kerja!"

"Iya - iya"

Mereka melanjutkan dengan berbincang - bincang tentang wanita. Biasalah cewek kalau udah ketemu cewek, apalagi mereka penggemar Drakor. Mantep dah.

marriage [REVISI ULANG] ✅Where stories live. Discover now