43. New Room

1.9K 135 4
                                    

Siang itu sebuah mobil berhenti di depan rumah Ryn dan Jinyoung. Bodyguard membuka pintu mobil tampak Ryn keluar dari mobil dengan  Jinyoung yang membantunya. Ia merangkul pinggang Ryn, mereka masuk ke dalam rumah.  Semua keluarga dan sahabat menyambut kedatangan Ryn di ruang tamu. Mam dan mama memeluk Ryn.

"Ryn, jangan stress lagi ya sayang." Pinta Mam.

"Ingat kesehatanmu dan janin yang sedang kamu kandung." Tambah Mama.

Ryn mengangguk sambil tersenyum.

"Noona ayo lihat kamarmu yang baru." Ajak Mark Lee sambil menggandeng tangan Ryn. Lalu mereka semua berjalan ke arah sebuah kamar.

"Tutup matamu noona, jangan dibuka sampai aku suruh" Pinta Mark.

Ryn menutup matanya. Mark membuka pintu kamar lalu menggangeng tangan Ryn, ia membawa Ryn masuk ke dalam kamar itu.

"Buka matamu noona," Pinta Mark.

Ryn membuka matanya perlahan, ia terdiam melihat sekeliling kamar itu. Lalu berlari ke arah Jinyoung yang berdiri dekat pintu dan memeluk Jinyoung.

 Lalu berlari ke arah Jinyoung yang berdiri dekat pintu dan memeluk Jinyoung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Terima kasih Ji, I love it." Kata Ryn.

Jinyoung mengangguk.

Cup/

Ryn mencium pipi Jinyoung. Jinyoung tersenyum bahagia karena Ryn menyukai kamar yang sudah ia siapkan.

Ryn memandangi kamarnya. Classic dengan paduan warna biru juga furniture dan dekorasi sesuai dengan selera Ryn.

"Jinyoung tahu betul apa yang aku mau." Batin Ryn.

Jinyoung menggandeng tangan Ryn ke tempat tidur.

"Kamu masih harus beristirahat sayangku," Ucap Jinyoung.

Ryn berbaring di sana. Ia memang masih merasa lemah.

"Biarkan Ryn istirahat dulu." Dad mengajak semuanya untuk keluar kamar.

"Ji, makasih ya. Kamu selalu menuruti semua keinginanku. Aku tidak akan pernah menyesal telah menikah dan memilihmu sebagai pendamping hidupku." Kata Ryn.

"Demi kamu dan bayi kita, aku akan melakukan dan memberikan yang terbaik." Jawab Jinyoung sambil membelai rambut Ryn. Lalu mengecup kening Ryn.

"Kamu istirahat ya."

Ryn mengangguk lalu memejamkan matanya.

Jinyoung memandangi wajah Ryn. "Ya Tuhan, tolong lindungi wanita yang sangat aku cintai dan calon anakku." Doa Jinyoung dalam hatinya.

Jinyoung meninggalkan Ryn yang tertidur.

                              ***

"Ryn, sayang kamu sudah bangun?" Tanya Jinyoung melihat Ryn yang sedang memandangi keluar jendela dari kamar tidur mereka.

Ryn menoleh dan tersenyum.

"Ji, aku ingin berjalan - jalan ditaman boleh?" Tanya Ryn.

"Tapi kamu masih lemah sayang." Jawab Jinyoung.

"Aku ingin menghirup udara segar di luar Ji, please sebentar saja." Ryn memohon pada suaminya.

Jinyoung mengangguk lalu menggandeng tangan Ryn berjalan keluar kamar. Rumah ini memiliki taman yang luas, jadi mereka tidak perlu keluar rumah segala.

Jinyoung merangkul pinggang Ryn. Mereka berjalan perlahan karena Ryn belum sepenuhnya pulih. Ryn menglingkarkan tangannya pada tangan  Jinyoung.

"Ji, lihat banyak bintang." Ryn menunjuk ke atas.

"Malam ini cerah sekali." Jinyoung memandang ke atas. Jinyoung mengajak Ryn duduk di bangku taman it, Ryn merebahkan kepalanya di bahu Jinyoung.

"Sayang, kamu lelah?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sayang, kamu lelah?"

"Tidak kok Ji, aku cuma masih merasa lemas saja."

Angin berhembus perlahan membuai Ryn dan Jinyoung dalam pikiran mereka masing - masing. "Apa yang akan terjadi lagi? Ya Tuhan Ryn takut, tetapi Ryn tidak mau membuat Jinyoung cemas atau khwatir." Batin Ryn.

Ryn merebahkan kepalanya dipangkuan Jinyoung. Jinyoung memandangi wanita yang dicintainya itu sambil membelai rambut Ryn. "Sayang, aku tahu ketakutan kamu. Tetapi jangan khawatir aku akan selalu ada untukmu." Jinyoung berucap dalam hati.

"Aku tidak kerja besok sampai minggu depan."

"Kamu cuti? lalu siapa yang urus
perusahaan?"

"Sementara waktu Papa yang urus."

Mereka terdiam kembali. Ryn tahu Jinyoung melakukan itu untuk menjaga Ryn. "Ya Tuhan, tolong jangan ambil kebahagianku dan dia." Pinta Ryn dalam doanya sambil menataap Jinyoung.

                               ****

                               ****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Yaudah jangan baper

marriage [REVISI ULANG] ✅Where stories live. Discover now