33. Hasil Test dari Rumah Sakit

2.6K 165 4
                                    

Ryn ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya. Ia gak mau para sahabatnya melihat dia habis nangis. Cukup dia saja yang merasakan kegalauan hatinya.

Dengan senyuman di bibirnya Ryn bergabung kembali bersama sahabatnya di ruang tamu. Tidak berapa lama Mam dan Mama kembali ke appartement. Ryn dan sahabatnya heran melihat kedua wanita itu tersenyum lebar seperti baru menang undian berhadiah.

Mam dan Mama langsung menghampiri dan memeluk Ryn erat. Kedua wanita itu menangis. Ryn dan para sahabatnya tambah bingung ngelihat semua itu.

" Ada apa Mam?" "Apa yang dokter bilang?" Tanya Ryn.

Sambil melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya Mam berkata,

"Sayang, Mam selalu berfikir kalau kamu adalah putri kecil mam. Terkadang Mam lupa jika kamu sudah menikah dan memiliki kehidupan yang baru bersama Jinyoung. Bagi Mam sampai kapanpun kamu akan selalu menjadi putri kecil Mam. Walaupun beberapa bulan kedepan kamu akan menjadi seorang ibu."

"IBU?" "MENJADI SEORANG IBU?" Batin Ryn bertanya - tanya. Apakah itu berarti gue "HAMIL?"

Mama mengangguk memandang Ryn.. seakan bisa membaca pertanyaan dalam batin Ryn.

"Iya sayang, kamu akan menjadi seorang ibu. Jinyong akan menjadi seorang ayah. Dan kami akan menjadi kakek dan nenek." Ujar Mama.

Seketika itu para sahabat Ryn berteriak kegirangan,

"Kita jadi aunty."

Mereka semua tertawa bahagia, sementara Ryn masih terdiam seakan gak percaya.

"Ya Tuhan tolong bangunin gue jika ini cuma mimpi." Gumam Ryn

Ryn kaget ketika para sahabatnya memeluknya.

"Ini bukan mimpi. Ini kenyataan Ryn." Batin Ryn berkata lagi.

Ryn gak tahu harus bahagia atau bersedih saat ini. Yang dia tahu semua ini nyata. Ada makhluk kecil dalam badan gue. Buah cinta gue sama suami gue. Ryn nangis tapi ini tangisan kebahagian.

"Ryn sayang, kita rahasiakan ini dari Mark, Minhyun dan Jinyoung dulu.Kita buat kejutan dengan berita ini." Pinta Mam.

Ryn mengangguk setuju sambil tersenyum.

"Mulai saat ini kamu tidak boleh kelelahan, harus menjaga pola makanmu, lebih berhati - hati. Ingat ada makhluk kecil yang selalu bersamamu." Mama mengingatkanku.

"Iya mama, Ryn berjanji."

Ryn membayangkan bagaimana kelak reaksi Mark, Minhyun dan Jinyoung mengetahui kabar gembira ini.

***

Ketiga sahabatnya pulang. Mam dan Mama gak tahu kemana mereka pergi. Sepertinya mereka berdua merayakan kebahagian ini. Ah, Dad dan Papa juga sudah mengetahui kabar ini.

"Sepi." Gumam Ryn

Drett

Ryn melihat ponselnya. JINYOUNG. Segera Ryn menjawab telponnya.

"Hi." Sapa Ryn

"Hi, lo udah di rumah? Gimana hasil testnya?" Tanya Jinyoung.

Dengan hati - hati Ryn menjawab, dia takut kalau lupa dan mengomong soal kehamilannya.

"Semuanya baik, gue cuma butuh istirahat dan ngerubah pola makan aja. Lo pulang hari ini?"

"Iya, ini udah di airport. Sampai ketemu beberapa jam lagi." Jawab Jinyoung.

"Ji, I miss you so much." Ucap Ryn

Jinyoung kaget dengar omongan Ryn. Soal dia tahu Ryn bukan orang yang gampang mengungkapin perasaannya, sama kayak Jinyoung.

" I miss you too." Balas Jinyoung.

Tanpa sadar Ryn meneteskan air matanya. Ia berusaha menahan isak tangisnya. Takut jika Jinyoung dengar. Bisa mati gaya gue nanti pikirRyn. Jinyoung dengar suara isak Ryn biarpun lirih.

"Hey, lo nangis?" Ada apa?" Tanya Jinyoung.

"Aniyo." Jawab Ryn.

Terdengar panggilan dari informasi pada pengeras suara, yang meminta semua penumpang KOREAN AIR tujuan Seoul untuk segera memasuki pesawat. Jinyoung berdiri dan membawa tasnya. Sebelum menutup telponnya ia berkata,

"See you later my wife, I love you."

"I love you too. Have a safe flight." Jawab Ryn.

Jinyoung menutup telponnya. Memasuki pesawat. Dan duduk dikursinya sambil mengenakan sabuk pengaman. Ia memandang keluar jendela pesawat sambil membayangkan ada apa dengan Ryn. Kenapa tiba - tiba menjadi mereka berdua menjadi romantis dan lembut.
Jinyoung tersenyum simpul mengingat percakapannya dengan istrinya di telpon tadi. Jinyoung memejamkan matanya membayangkan wajah Ryn yang menggemaskan. Yang membuat Jinyoung ingin selalu menggoda istrinya itu. Rasa ingin cepat cepat Jinyoung tiba di rumah.

Akhirnya pesawat lepas landas meninggalkan Thailand. Dan Jinyoung pun mulai terlelap. Tertidur 5 jam selama perjalanan cukup untuk menyegarin badannya pas sampai di Korea nanti.

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Ryn hamil? Boongin




marriage [REVISI ULANG] ✅Where stories live. Discover now