Part 15

1.3K 223 1
                                    

"Kamu mau kemana? Pindah meja?" Tanya Helen heran melihatku membereskan buku untuk pindah ke meja lain.

"Iya. Soalnya habis ini ada ulangan. Nanti Abimayu minta di contekin melulu."

"Ohhh." Helen memasang raut wajah tak percaya, "Yakin alasan gara-gara itu?"

"Iyap."

"Satu-satunya meja yang tersisa cuma yang di belakangnya Bella. Kamu mau?"

Aku nyengir kemudian menggeleng, "Nggak jadi deh."

"Yaelah Jo. Pantes aja. Abimayu gemes sama kamu. Lah tingkahmu aja kayak gini." Helen menggelengkan kepala dan mendecakkan bibir, "Abimayu itu usil sama kamu, karena dia suka kamu."

Aku menggelengkan kepala, "Nggak mungkin."

"Liat sendiri dong Jo. Emang ada cewek lain selain kamu yang di gangguin Abimayu setiap hari?"

Aku tetap ngotot menggelengkan kepala.

"Yang penting si Abimayu segera di tolak aja." Saran Helen.

"Tapi Abimayu kan nggak pernah bilang suka."

"Lah iya, sebelum dia bilang suka di tolak aja lebih dulu." Helen ketawa terkikik lalu melanjutkan berkata, "Kasihan ya Abimayu? Di tolak sebelum nembak."

"Abimayu nggak suka sama aku kok."

"SUKA! Aku yakin kok!" Seru Helen.

"Suka sama Johan? Enggak lah." Tiba-tiba seseorang nyeletuk dari belakang punggungku. Saat aku menoleh, Abimayu sudah berdiri menjulang sambil cengengesan, "Siapa juga yang naksir sama cewek kecil kayak upil kayak Johan."

"Tuh kan bener." Aku mengangguk sambil menunjuk Abimayu.

"Nggak ding. Aku memang suka sama Johan kok!" Seru Abimayu, tiba-tiba berubah sok serius.

Aku mengibas-ibaskan tangan tak peduli, " Maksud Abimayu yang barusan itu, cuma bercanda."

"Nggak bercanda Jo. Kali ini beneran. Sumpah. Yakin." Abimayu tertawa geli. Ekspresi seriusnya langsung luntur, "Eh, ini bekal makanmu bukan? Mintaaa ya!"

Secepat kilat Abimayu menyabet bekal makananku yang kuletakan di atas meja, kemudian mengangkatnya tinggi-tinggi supaya tidak bisa kugapai. Aku buru-buru melipat tanganku di depan dada.

Terus aku harus ngapain nih? Pikirku bingung. Pilihannya hanya; 1. Kalau nggak kuambil, isi bekalku bakal habis di makan Abimayu dan orang-orang bisa ngira aku sengaja bagi bekalku ke Abimayu. 2. Berusaha merebut kotak bekalku dari Abimayu, yang artinya aku harus melompat-lompat di samping Abimayu. Meladeni tingkah usilnya sampai dia puas dan akhirnya mengembalikan kotak bekalku. Tapi itu artinya, aku mengumpankan diri ke para tukang gosip. Memberi mereka bahan bergosip dan aku tau akibatnya; kami bakal diomongin yang enggak-enggak lagi dan Saga pasti tau. 3. Lari ke Saga dan minta tolong padanya. Tapi kok kesannya aku kayak cewek tukang ngadu. Bukannya itu yang bikin geng Yano nggak suka padaku?

"Jo, mukamu kalau mikir aneh deh." Abimayu mulai menunjuk-nunjuk mukaku. Aku buru-buru merubah raut wajah. Bukannya berhenti, Abimayu malah tambah semangat mengolok-olok, "Nah, gitu Jo. Muka melongo. Struktur wajahmu cocoknya buat melongo."

Aku mendengus sementara Helen ikut-ikutan tertawa ngakak di sampingku.

Dunia Jo (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang