Tiga

918 128 3
                                    

.

.

.

####

"Hai, kita bertemu lagi," sapa Mingyu masih dengan senyumnya.

Kau tidak langsung membalasnya, kau hanya menatap laki-laki itu penuh curiga.

"Kau yakin kau tidak mengikutiku?"

Mingyu tertawa. "Tentu saja tidak, aku biasa menyebut ini takdir."

"Bagiku kebetulan," ucapmu datar lalu kembali fokus pada buku bacaanmu. "Kebetulan yang tidak menyenangkan," gumammu yang nyatanya masih bisa didengar oleh Mingyu.

"Jadi, kau benar Choi Y/N, kan?"

Mingyu berhasil menarik perhatianmu lagi. Kali ini pun kau memberikannya tatapan sinismu. "Kau sudah tahu itu, kan? Semua orang di kampus ini tahu aku adalah Choi Y/N. Jadi ada perlu apa kau denganku?"

"Tidak ada. Hanya penasaran karena namamu selalu kudengar setiap hari."

Kau tahu apa maksud Mingyu. Tentu saja namamu akan terdengar setiap hari, karena setiap hari semakin banyak manusia yang membicarakanmu, entah itu baik atau buruk. Atau justru spekulasi tidak logis yang mereka katakan tentang dirimu.

"Lalu kenapa kau menyandung gadis itu?"

Mingyu menatapmu penuh tanya.

"Itu kau kan? Yang menyandung gadis yang sedang membicarakanku."

"Ah itu," Mingyu tertawa. "Kurasa aku harus melakukan itu sekali-kali. Paham maksudku, kan? Mereka tidak akan pernah berhenti mengoceh sebelum ada yang menghentikannya. Jadi, ya aku hentikan."

"Perlu kau tahu aku tidak butuh bantuanmu. Aku bisa mengurus itu sendiri," ujarmu datar lalu melangkah pergi.

####

Kau menutup lokermu cukup keras, membuat singa-singa yang sedang membicarakanmu langsung bungkam. "Y/N?" seseorang memanggilmu.

Kau menoleh dan mendapati kakakmu menatapmu dengan aneh. "Apa?"

Seungcheol terdiam dengan kedua alisnya yang mengerut, bertanda ia sedang berpikir keras. "Kau tahu aku paling tidak suka kalau kau berbohong padaku, kan?"

"Aku tahu."

"Lalu kenapa kau berbohong?"

Kali ini giliranmu yang mengerutkan dahi dan menatap Seungcheol dengan aneh. "Hah? Apa yang oppa bicarakan?"

"Seseorang yang bernama Kim Mingyu tadi menghampiriku dan ia meminta izinku untuk menjadi pacarmu."

"APA?"

"Jadi?"

"Oppa, sungguh. Aku baru bertemu dengannya siang ini. Aku bahkan tidak tahu siapa dia!"

Kau langsung pergi meninggalkan kakakmu yang jelas-jelas belum puas dengan pembicaraan kalian. Kakimu melangkah cepat, berharap segera menemukan targetmu yang tak lain adalah Kim Mingyu.

Semua orang di perpustakaan menyambut kedatanganmu dengan tidak ramah ketika kau langsung meneriaki nama Mingyu begitu membuka pintu. Tidak dapat jawaban dari yang punya nama, kakimu langsung melangkah pergi lagi.

Kau pergi ke atap gedung kampus. Well, dugaanmu tepat. Dia ada di sana. Tersenyum padamu seolah tahu kau akan datang.

Kau menghela napas, mengatur napasmu lalu berkacak pinggang. "Sekarang jelaskan padaku apa yang baru saja kau lakukan?"

Mingyu tertawa kecil, menikmati reaksimu. "Apa?"

"Apa?" kau mendengus. "Kau baru saja menghampiri Seungcheol dan kau meminta izin darinya untuk jadi pacarku?! Apa kau sudah gila?"

Reaksi yang diberikan Mingyu jauh dari apa yang kau bayangkan. Dengan agak menyeramkan, ia justru mengangguk. Mengakui kalau dirinya sudah gila. "Kau benar, sepertinya aku gila karenamu, Y/N. Aku tergila-gila denganmu."

Kau menatapnya dengan horror. Dugaanmu tak pernah salah. Kau tahu Mingyu adalah laki-laki yang berbahaya.

Kau berjalan mundur tatkala Mingyu dengan perlahan tapi pasti menghampiri dirimu, masih dengan seringai andalannya.

"Ma...mau apa kau?" tanyamu dengan terbata-bata. Baru kali ini kau gugup hingga bicara terbata. Dirimu benar-benar terkejut dengan sikap intimidasi Mingyu yang mampu membuatmu merasa terpojok.

Kau hampir refleks berteriak saat tangan Mingyu menggapai lenganmu, kau merinding seketika. Tapi anehnya, bagai terhipnotis kau tidak sama sekali tidak melawan. Tidak bisa bergerak. Kini tangan Mingyu menjalar menuruni lenganmu hingga jari-jari kalian terpaut.

"Choi Y/N, kau harus jadi pacarku," ucapnya penuh senyum mematikan.

####

Kau menghela napas, mengabaikan tatapan penuh tanya yang dilemparkan Vernon untukmu. Saat Vernon menyenggol lenganmu untuk menuntut jawaban darimu, kau hanya mengangkat bahumu tidak acuh.

Tahu kau tidak akan mau menjawab, Vernon mengalihkan pandangannya ke arah orang ketiga yang duduk bersama kalian. Siapa tadi namanya? Ah ya, Kim Mingyu. Vernon tidak pernah melihat laki-laki itu sebelumnya.

Tentu saja Vernon sangat penasaran pada sosok laki-laki itu, yang datang-datang lalu langsung mengklaim bahwa dirinya adalah pacar Y/N. Dan tatapan tajam yang selalu Mingyu berikan pada Vernon membuat Vernon semakin was-was. Memangnya apa salahnya? Sampai-sampai Mingyu melototinya seakan siap mencekiknya kapan pun.

"Jadi, Y/N," sekali lagi Vernon menatapmu, memanggil namamu penuh penekanan. "Sejak kapan kalian mulai pacaran?"

"Aku bukan pacarnya," jawabmu cuek yang langsung dibalas tawa kecil dari Mingyu.

"Kemarin. Kami baru saja memulainya kemarin," ucap Mingyu dengan senyum manisnya. Pandangan matanya tak pernah sedetik pun terlepas darimu.

Vernon mendekatkan dirinya padamu, bersandar sedikit ke arah tubuhmu agar ia bisa berbisik. "Hei, setelah ini aku minta penjelasan darimu. Jelaskan sejelas-jelasnya. Hm, aku penasaran bagaimana respon kakakmu setelah mendengar ini."

Respon Seungcheol? Sudah jelas ia marah besar. Kalian saling berteriak kemarin. Seungcheol yang meminta penjelasan dan kau yang sama sekali tidak tahu harus menjelaskan apa.

Tatapan matamu kini beralih pada Mingyu yang sedang melihat Vernon dengan-

Kau terpaku, sedikit terkejut dengan sosok Mingyu yang kau lihat saat ini. Biasanya ia selalu memamerkan senyumnya padamu walaupun kau sedang memarahinya. Tapi kini tatapan matanya sama sekali tidak menunjukkan kesan ramah saat ia menatap Vernon.

Kau langsung menatap Vernon yang sedang melihatmu juga. Kalian berdua saling bertukar pandang dengan penuh tanya tanpa ada pertanyaan yang terlontar. Hanya mata kalian yang mencoba saling berkomunikasi.

Firasatmu tidak baik. Tapi kau belum bisa menentukan faktor penyebabnya.

####

Okee... Yuhuu kaliaaaan

Selamat menikmati part 3 ini ya. Percayalah, nanti alurnya semakin gereget, hehe

Jangan lupa tinggalkan jejak-jejak manis kalian di sini ya. Terima kasih

Existence - SVT Hip Hop Team ✔️Where stories live. Discover now