Empatpuluh Enam

483 79 12
                                    

.

.

.

####

"Oh? Y/N-sshi!" Yeongji langsung berlari ke pelukanmu saat melihatmu datang bersama Vernon.

"Yeongji-ah, kau baik-baik saja?"

Yeongji menganggukkan kepalanya dengan semangat.

"Y/N, aku harus pergi ke kampus."

Kau menatap Vernon datar. Jelas ia ingin menghindari Yeongji. Namun kau juga tak bisa menahannya, jadi akhirnya kau membiarkan Vernon pergi kemudian menyeret masuk Yeongji.

"Kau sungguh baik-baik saja? Aku dengar-" kau melirik perut rata Yeongji.

"Ya, sayangnya aku kehilangan bayiku. Tapi sungguh aku baik-baik saja," Yeongji menutup kalimatnya dengan senyum.

"Tapi kenapa kau mau pindah?"

Yeongji tak pernah kehilangan senyumnya. Bahkan ketika kau terus memberinya sebuah pertanyaan, senyumnya terus melebar menunjukkan deretan giginya yang rapi.

"Aku tidak punya alasan untuk tetap tinggal, Y/N-sshi. Lagipula Vernon menampungku di sini karena aku mengandung bayinya dan dia ingin bertanggung jawab. Dia ingin bertanggung jawab pada bayi kami, bukan aku."

"Omong kosong macam apa itu? Kau tetap bisa tinggal di sini, Yeongji-ah. Vernon tidak akan keberatan. Lagipula bukankah kau menyukainya? Aku yakin kelak Vernon juga akan menyukaimu."

Tawa kecil Yeongji terdengar, matanya makin sipit karena terlalu lebar tersenyum. Lama kelamaan kau kesal juga dengan respons Yeongji yang terus tersenyum, padahal kau tidak sedang bercanda.

"Yeongji-ah, aku serius."

"Aku juga serius, Y/N-sshi. Aku memang menyukai Vernon karena kebaikan hatinya. Tapi tidak mungkin rasa itu berbalas," Yeongji mendekatkan dirinya padamu, "Vernon sudah punya wanita yang sangat ia sayangi melebihi apapun," bisik Yeongji kemudian.

####

Seungcheol terus memandangi pintu kamar di depannya. Sekarang ia kembali ke pusat rehabilitasi tempat Wonwoo berada. Sendiri tanpa Jungkook.

Seungcheol ingin menemui Wonwoo. Seungcheol ingin mengajaknya bicara empat mata. Ya, hanya bicara. Seungcheol sudah berjanji pada dirinya sendiri tidak akan ada baku hantam hari ini.

Tapi yang terjadi sekarang justru kebimbangannya apakah ia harus membuka pintu itu atau tidak.

Bagaimana kalau ternyata Wonwoo trauma saat melihatnya? Dan itu akan memperburuk keadaannya?

Lalu apa yang akan Seungcheol lakukan nantinya?

"...hyung?"

Seungcheol tercekat saat suara bass itu terdengar dari belakangnya.

"Seungcheol hyung?"

Seungcheol berbalik dan berhadapan langsung dengan Wonwoo.

Jeon Wonwoo ada di depannya.

"Hyung?"

"Wonwoo-ah... a-apa yang kau lakukan di luar?"

"Kami diperbolehkan keluar untuk jalan-jalan saat sore."

"Oh..."

Seungcheol menelan ludahnya.

Sh*t
Sh*t
Sh*t
Sh*t
It's so awkward

"Hyung, mau jalan-jalan denganku ke kebun?"

Seungcheol menatap Wonwoo dengan mata besarnya.

Seungcheol kira Wonwoo tidak akan mau menemuinya lagi. Secara Seungcheol adalah orang yang hampir dua kali membunuhnya.

Existence - SVT Hip Hop Team ✔️Where stories live. Discover now