Empat

763 138 0
                                    

.

.

.

####

Mulutnya terbuka lebar, penuh ketidakpercayaan saat sosok di depannya tersenyum penuh kemenangan.

"Kau-" Seungcheol tidak bisa berkata-kata saat ia membuka pintu rumahnya di pagi hari dan Mingyu sudah bertengger di sana. "Mau apa kau di sini?"

"Aku ingin menjemput Y/N."

Seungcheol semakin menatap Mingyu dengan aneh. Biasanya semua laki-laki yang mendekati Y/N akan mundur seketika ketika Seungcheol hadir dan mengeluarkan aura mengintimidasinya.

Tetapi Mingyu berbeda. Entah dia bodoh atau memang tidak terindimidasi dengan kehadiran Seungcheol. Namun, hal itu membuat Seungcheol sedikit takjub dengan keberanian Mingyu.

Seungcheol menghela napas, "untuk apa kau menjemput Y/N?"

Senyum Mingyu makin melebar, "bukankah itu wajar? Menjemput pacarnya dan jalan bersama?"

"CHOI Y/N!!!"

Kau hampir saja menjatuhkan secangkir kopi berhargamu saat suara Seungcheol menggema dengan sangat menyeramkan.

Takut nyawamu akan terancam, kau langsung berlari menghampiri Seungcheol yang sedang berdiri di depan pintu.

"KAU?!" kau refleks berteriak dengan mata melotot saat menyadari ada Mingyu di depan pintu.

"Hai," sapa Mingyu masih dengan senyum manisnya.

Kau dan Seungcheol saling bertukar pandang dengan heran. Kemudian Seungcheol kembali menghela napasnya lalu meremas pundakmu sebelum akhirnya hilang dari pandanganmu.

Kali ini giliranmu yang menatap Mingyu dengan horror. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanyamu yang lebih terdengar seperti omelan.

"Menjemputmu."

Belum sempat kau membalas ucapan Mingyu, laki-laki itu sudah lebih dulu melakukan sesuatu yang benar-benar tak bisa kau percaya.

Mingyu mendekatkan dirinya padamu, mengecup pipimu secepat kilat hingga kau pun tidak tahu apa yang baru saja terjadi. Kemudian Mingyu berbisik manis, "Aku akan menunggumu di mobil," lanjutnya lalu pergi begitu saja.

Kau membatu sebelum akhirnya tubuhmu merinding penuh kengerian.

####

Jeonghan menyikut Jisoo, memberinya syarat untuk bertindak saat Seungcheol datang dengan aura pembunuh yang kental. Jeonghan belum cukup berani untuk menghampiri Seungcheol seorang diri. Jisoo yang menyadari hal itu pun langsung bergegas menghampiri Seungcheol.

"Ada apa denganmu?"

"Kau mengenal Kim Mingyu?" tanya Seungcheol langsung.

Jisoo terdiam beberapa saat, "bukankah dia yang kau ceritakan kemarin? Pacar baru Y/N?"

"Maksudku apa kau pernah mendengar nama itu sebelumnya? Berita apa pun tentangnya?"

"Tidak," ucap Jisoo yakin. "Tapi kalau kau butuh informasi seperti itu, lebih baik kau bertanya pada Seungkwan. Dia orang yang tepat."

Seungcheol mengangguk lalu segera melangkah mencari biang gossip terbesar sekampusnya itu dan berharap Seungkwan tahu beberapa hal tentang Mingyu.

"YA! Boo Seungkwan!"

Seungkwan nyaris kabur secepat kilat saat mengetahui yang memanggil namanya adalah Choi Seungcheol. Ia belum siap mati. Tapi ia tak berhasil saat Seungcheol sudah lebih dulu merangkul pundaknya penuh tekanan.

"H..hyung.. apa kabarmu?"

"Kita perlu bicara. Tunjukkan padaku ruangan paling aman di kampus ini!"

Sial. Habis sudah nyawanya. Seungcheol pasti akan menghajarnya di ruangan itu. Seungkwan terdiam beberapa saat, memikirkan cara-cara agar ia lepas dari tangan Seungcheol. Seungkwan sudah siap berteriak meminta tolong seperti perempuan-perempuan saat ada anak nakal yang mengganggu mereka, tapi naas Seungcheol membuka mulutnya lebih dulu.

"Cepat! Aku hanya perlu menanyakan sesuatu padamu," Seungkwan menatap Seungcheol penuh curiga. "Aku serius. Aku tidak akan menghajarmu. Jadi sekarang cepat tunjukkan di mana ruangan itu sebelum aku berubah pikiran. Mungkin aku akan mendorongmu dari atap."

Seungkwan gemetaran ketakutan dan langsung membawa Seungcheol ke ruang kelas paling pojok di kampus mereka.

"Kau mengenal Kim Mingyu? Atau pernah mendengar nama itu? Aku butuh beberapa informasi mengenainya," ujar Seungcheol to the point.

Seungkwan terdiam sejenak, memikirkan di mana ia pernah mendengar nama itu. "Ah. Ya aku tahu nama itu."

"Siapa dia?" tanya Seungcheol yang sudah tidak sabar.

"Kim Mingyu. Hanya mahasiswa biasa. Walau tampan, tapi tidak begitu populer dan prestasinya pun biasa saja."

"Kau yakin?" Seungkwan mengangguk dengan mantap. "Aku ingin kau mencari informasi tentang Mingyu sebanyak-banyaknya. Apa pun itu. Jangan sampai melewatkan hal sekecil apa pun."

Setelah komando itu Seungcheol langsung pergi, meninggalkan Seungkwan yang masih berusaha mencerna perintah Seungcheol.

####

Kau mengendus kesal, ngeri dengan pemandangan di depanmu. Saat ini makan siang, sudah pasti kau dan Vernon duduk bersama. Tapi kali ini ada makhluk-makhluk tambahan.

Mingyu terus menatapmu dengan senyum. Seungcheol yang menatap Mingyu dengan tajam. Serta Jeonghan dan Jisoo yang memang selalu ada di mana pun Seungcheol berada.

Meja tempat kau makan terlihat amat sesak dan yang paling kau benci adalah perhatian anak-anak lain yang sudah pasti tertuju pada kalian.

"Apa makanan kesukaanmu?" pertanyaan itu keluar dari mulut Mingyu, ia menatapmu menantimu menjawab pertanyaannya dengan antusias.

Sedangkan kau menatapnya jengah, ditambah tatapan tajam Seungcheol, tatapan geli Vernon, dan tatapan takjub Jeonghan dan Jisoo yang diam-diam memuji keberanian Mingyu di depan Seungcheol.

"Tidak ada," jawabmu datar lalu menusuk kimchi dengan garpumu sangat keras hingga Jisoo yang ada di sebelahmu tersentak.

"Jadi," Vernon akhirnya membuka mulutnya karena sudah gatal dengan keadaan canggung ini. "Aku akan menjemputmu malam ini pukul 7. Good enough?"

Kau mengangguk. Kemudian kembali dikejutkan dengan suara Mingyu. "Kalian mau ke mana?" nadanya terdengar dingin dan pandangannya tertuju pada Vernon dengan menyeramkan.

Entah ini hanya kau yang menyadarinya atau yang lain terlalu bodoh untuk menyadarinya, tapi yang pasti Mingyu selalu berubah menjadi menyeramkan ketika itu berhubungan dengan Vernon.

Kau berdoa kalau ini hanya prasangka burukmu saja.

####

Uuuh i am so sorry for slow update. Hope you guys like this part and don't forget to give me feedback.

Thank you and love you guysss 😁


Existence - SVT Hip Hop Team ✔️Where stories live. Discover now