Flashback 0.1

464 79 3
                                    

.

.

.

####

"Choi Y/N!"

"Hadir!"

Gadis yang duduk tepat di depan Wonwoo mengangkat tangannya.

"Jeon Jungkook!"

"Hadir!"

"Jeon Wonwoo!"

"Hadir..."

Tepat setelah Wonwoo menurunkan tangannya, gadis itu menoleh ke belakang. Tersenyum pada Wonwoo.

"Kau Wonwoo?"

"Hm..." Wonwoo menjawab tanpa minat.

####

"Won!" Jungkook melompat tepat di hadapan Wonwoo dengan senyum lebar kelincinya.

"Hm?"

"Pulang nanti ayo ikut main bersamaku."

Main? Jungkook dan Wonwoo memang selalu main bersama. Toh mengingat ini memang rutinitas mereka, Wonwoo hanya menganggukkan kepalanya.

Tapi ternyata muncul dua orang tambahan di kamar Jungkook. Wonwoo hanya menatap Jungkook dan sepupunya itu langsung mengerti kode Wonwoo.

"Mereka teman sekelas kita. Choi Y/N," Jungkook menunjuk gadis yang duduk di depan Wonwoo saat di kelas, "...dan Vernon- siapa?" tanya Jungkook pada Vernon.

"Hansol Vernon Chwe."

"Ya, itu."

Wonwoo hanya mengangguk lagi tanpa minat. Sebenarnya ia tidak terlalu suka dengan orang asing atau orang yang baru dikenalnya.

Belum lagi, sialnya, Vernon termasuk orang yang berisik. Jungkook ditambah Vernon sudah membuat Wonwoo menghela napas.

Awalnya Wonwoo berharap Y/N adalah pendiam, sama sepertinya. Yang sudah pasti salah besar. Tiga orang di hadapannya bermulut besar, Wonwoo pasrah.

"Oh, Y/N! Kau tinggal di sebelah rumah kami, kan?"

"Iya. Vernon juga tinggal di dekat sini. Kita bisa bermain bersama setiap hari," Y/N mengeluarkan senyum terlebarnya.

####

Itu awal kisah mereka berempat saat SMP. Rutinitas berkumpul mereka hampir setiap hari. Sabtu khusus di rumah Jungkook, Minggu di rumah Y/N (bonus omelan Seungcheol karena mereka selalu menghabiskan semua snack), dan hari biasa bergantian di rumah Wonwoo atau Vernon. Rumah Wonwoo akan menjadi tempat favorit mereka saat mengerjakan tugas.

Tiga tahun berlalu, masa SMA pun datang. Penyakit Vernon mulai tumbuh, jadi rutinitas Vernon bermain bersama mereka mulai berkurang, ia lebih sibuk dengan kencan-kencannya.

Jungkook masih menyempatkan untuk main. Hanya ia lebih memprioritaskan ekskul futsalnya.

Jadi hanya tersisa Y/N dan Wonwoo yang selalu menempel bersama.

####

"Seungcheol hyung tidak ada?"

"Oppa pergi berkemah sampai Minggu nanti. Katanya ia ingin bersenang-senang di tahun terakhir masa SMA."

Wonwoo berjalan ke arah dapur Y/N. Mencari snack-snack yang disembunyikan Seungcheol. Tentu saja mudah ia temukan, rumah Y/N sudah seperti rumahnya sendiri.

"Mainlah lebih dulu. Aku mau mandi."

Wonwoo tak merespons. Ia sudah bersiaga di depan televisi plasma besar di ruang tamu, mengacak-acak tempat penyimpanan CD games. Wonwoo ingat Y/N kemarin mengatakan Seungcheol baru saja membeli game baru.

"Y/N! Di mana Seungcheol hyung menyimpan game baru itu?" teriak Wonwoo dari ruang tamu.

"Coba periksa di kamarku!" suara Y/N terdengar samar dari kamar mandi.

Bukan suatu hal yang baru juga bagi Wonwoo masuk ke dalam kamar Y/N. Well, sudah dibilang kan, entah rumah siapa pun itu sudah diklaim jadi milik bersama.

CD game sudah di tangan Wonwoo tapi Wonwoo tetap di dalam kamar Y/N, rupanya perhatiannya tertuju pada hal lain di kamar Y/N.

Deretan foto yang baru Y/N pajang di dinding minggu lalu. Foto-foto itu kebanyakan hasil selca acak-acakan antara Y/N dan Seungcheol. Juga Y/N dan Vernon.

Hanya ada satu foto keluarga lengkap Y/N. Kemudian foto-foto mereka berempat main bersama. Selanjutnya foto pribadi Y/N. Di sampingnya foto Seungcheol yang sedang tidur sendiri. Sampingnya lagi, foto Jungkook dan Vernon yang tercebur ke kolam ikan saat musim panas.

Terakhir, yang tersimpan di ujung adalah foto Wonwoo dan Y/N. Foto itu diambil oleh Jungkook sebulan yang lalu.

Y/N sedang serius melawan raja terakhir di game peperangan, sesekali mengeluh dan meringis saat jempolnya terlalu pegal menekan tombol. Dengan Wonwoo di sebelahnya, yang tersenyum lembut saat menyaksikan tingkah Y/N.

Wonwoo terperangah memandang foto itu. Ia terkejut dengan dirinya sendiri, Wonwoo tidak menyangka ia bisa berekspresi seperti itu. Tersenyum manis dengan sorot mata menyenangkan.

Itu siapa?

Yang Wonwoo tahu tentang dirinya tentu bukan itu. Wajah datar andalannya. Senyum alerginya.

Jadi kenapa ekspresinya begitu berbeda saat-






memandang Y/N?

####

Sejak itu, pandangan Wonwoo pada Y/N sedikit demi sedikit berubah. Gerak-gerik Y/N selalu menarik perhatiannya. Apa pun yang berhubungan dengan sahabatnya itu kini menyenangkan.

Tentu saja Wonwoo lebih berhati-hati menjaga ekspresinya, ia tidak mau orang lain tahu kalau ia memperhatikan Y/N. Well, lebih dari batas wajar seorang sahabat.

Wonwoo lupa ia punya sahabat selain Y/N. A.k.a Jungkook dan Vernon, plus Jungkook sudah menempel dengannya dari kecil. Mereka dengan cepat menyadari perubahan Wonwoo.

Bahkan mereka seringkali membantu Wonwoo memberikan sinyal-sinyal pada Y/N.

Yang kemudian berhasil setahun kemudian.

####

Apa yang bisa diharapkan dari seorang Jeon Wonwoo?

Pernyataan cinta yang romantis?

Haha.

Kalian salah besar.

Yang terjadi pada Y/N sungguh amat sederhana.

Mereka berdua sedang bermain game seperti biasa. Kali ini PUBG. Sementara Seungcheol, Jungkook, dan Vernon pergi ke Mcd mengambil pesanan mereka.

Wonwoo diam-diam kembali tersenyum saat memperhatikan Y/N yang sedang bermain. Saat Y/N menyelesaikan gilirannya, Wonwoo mencolek pundaknya.

"Hei, mau jadi pacarku?"

To the point.

Berwajah datar tanpa senyum tipikal Wonwoo.

Walau debar jantungnya tak karuan.

Y/N menatap Wonwoo, berpikir apa sahabatnya itu sedang bercanda atau memang serius.

Kemudian Y/N mengangguk, "Boleh," balasnya yang mengikuti Wonwoo berwajah datar.

####

Haloooooo

Bentar, aku nangis dulu tapi mau ketawa. Halah

Paling enggak bisa buat yg romance-romance dan fluff. Niat dan konsep awal mau begitu ujung-ujungnya angst dan dark. Duuuuuuh 😣

Well, aku akan kembali dengan flashback lainnya yang masih mengambil sudut pandang bang Wonu.

See yaaa, tolong tinggalkan jejak manis kalian. Thank you.

Existence - SVT Hip Hop Team ✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora