Tigapuluh

508 85 3
                                    

.

.

.

####

Kau mendapat kabar persidangan Seungcheol akan dilaksanakan minggu depan. Sudah dapat dipastikan Seungcheol terjerat pasal berlapis. Penganiayaan dan percobaan pembunuhan.

Tapi di lain sisi, Wonwoo sendiri sudah membaik. Ia sudah sadar dan keadaannya normal. Untungnya tidak ada luka yang fatal. Walaupun ia butuh berminggu-minggu untuk pulih kembali.

Kau masih tinggal di rumah Vernon. Sudah tiga hari kau berdiam diri. Bisa dibilang meliburkan diri dari kehidupan. Tidak kuliah dan sama sekali tidak keluar rumah.

Vernon bahkan harus berulang kali mengomelimu untuk makan. Malahan kau seringkali lupa untuk minum. Tubuhmu sungguh lemas sekarang, letih dan stres yang bertumpuk. Tapi entah kenapa kau tetap tidak bisa tidur, kau takut untuk memejamkan mata.

"Hei," Vernon sekarang memenuhi ruang lingkup pandanganmu. Ia menatapmu penuh perhatian.

Sebenarnya Vernon sudah lebih dari lima kali memanggilmu tapi kau tak merespons. Vernon langsung tahu kau sedang melamun, beban pikiranmu sungguh luar biasa beratnya saat ini. Sayangnya, Vernon tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk membuatmu membaik.

"Maaf, tapi aku harus ke kampus hari ini. Ada presentasi yang tidak bisa diwakilkan. Kau tidak mau ikut?"

Kau langsung menggeleng. Kau masih butuh waktu untuk bersosialisasi dengan orang lain lagi.

Vernon tak memaksa, ia mengangguk mengiyakan jawabanmu. "Baiklah, jaga dirimu baik-baik dan jangan lupa makan. Jangan buat aku marah, oke?"

Kau tersenyum kecil. Kata-kata yang keluar dari mulut Vernon sangat tidak cocok dengannya, biasanya Seungcheol yang seperti itu. Mungkin Seungcheol akan lebih marah lagi kalau ia tahu keadaanmu sekarang.

"Aku mengerti," kau mengangguk sambil tersenyum sekali lagi yang mampu mengalirkan rasa lega pada Vernon.

####

Vernon akhirnya menginjakkan kakinya lagi di kampus. Dari kemarin ia benar-benar tidak ingin meninggalkanmu sendirian, ia perlu ada di sampingmu dan memastikan kalau kau baik-baik saja.

Tapi sekarang ia tidak bisa, teman-teman sekelompoknya protes karena ketidakhadirannya di setiap kerja kelompok mereka. Dan hari ini mereka harus presentasi, nama Vernon terancam akan dihapus kalau dia tak datang, dan itu artinya ia harus mengulang tahun depan.

Well, tentu saja Vernon tidak mau mengulang.

"Hansol!"

Vernon menoleh dan mendapati Hoshi melambaikan tangannya dengan semangat. "Hei, akhirnya kau masuk juga," Hoshi terdiam sejenak, aura semangatnya luntur seketika. "Apa Y/N baik-baik saja?"

Hoshi jelas mengkhawatirkanmu, ia juga salah satu teman baikmu. Hoshi siap membantumu apa pun itu jika hal itu bisa membuatmu membaik.

"Aku harap dia baik-baik saja," jawaban Vernon jelas mengutarakan kalau kau tidak baik-baik saja.

Hoshi kembali terdiam. Mulutnya yang selalu bawel dan cerewet saat ini tak berfungsi.

"Oh ya, hari ini aku juga melihat wanita itu ada di sini," ujar Hoshi tiba-tiba yang langsung membuat alis Vernon mengerut.

Wanita?

"Maksudmu?"

Hoshi menghela napasnya, ia sudah memprediksi kalau Vernon pasti lupa. "Aku pernah bilang kan, kalau ada wanita yang mencarimu di bar dan aku menyuruhnya untuk mencarimu di kampus? Dia datang setiap hari untuk mencarimu, sekarang pun dia ada. Aku melihatnya di dekat lapangan voli tadi."

Existence - SVT Hip Hop Team ✔️Where stories live. Discover now