Tigapuluh Satu

522 78 1
                                    

Be ready, babe
.

.

.

####

"Aku tidak suka caramu berbohong, sweetheart. Mengatakan bahwa ia hanya teman dan nyatanya kalian pernah berhubungan. Heh."

Saat ini suara lembut Mingyu terdengar layaknya geraman di telingamu. Lengah sedetik saja akan menjadikanmu mangsa yang tepat baginya.

Kau meringis saat merasa tekanan yang diberikan Mingyu pada pinggulmu semakin keras. Kau yakin sudah timbul memar di sana, kau hanya berharap Mingyu tidak mematahkan tulangmu.

"Sekarang suaramu hilang, sweety?"

Kau menggeleng perlahan, masih belum menemukan keberanian untuk membuka mulutmu.

Mingyu sebenarnya sadar ia telah membuatmu tidak nyaman. Itu terbukti dari tubuhmu yang mulai bergetar dan keringat dingin yang mengucur dari dahimu. Tapi Mingyu belum ingin luluh, rasa dikhianati olehmu sungguh membutakannya.

Hal-hal yang Mingyu benci kembali terlintas di benaknya. Dahulu, saat kau masih menyandang status sebagai kekasih Wonwoo...

Apa kau bahagia? Melebihi bahagiamu dengan Mingyu?

Apa yang Wonwoo lakukan terhadapmu selama itu?

Apa dia menyentuhmu penuh kasih?

Menikmati harum dan hangat tubuhmu?

Menerima kecupan darimu dan memberikan kecupan padanya?

Melihat senyum indahmu setiap hari?

Apa lagi yang Wonwoo lakukan?

Mingyu menggigit bibirnya dengan keras. Tak sanggup membayangkan lebih dari itu. Kau miliknya, dan saat Mingyu memikirkan kau telah melalui semua itu dengan Wonwoo...

Dirinya meradang. Kesal. Marah. Cemburu. Sedih. Kecewa.

Hanya Mingyu yang berhak melakukan semua itu padamu. Kau kan miliknya.

Kau memberanikan diri untuk membuka mulutmu, bersiap tuk merespons Mingyu tapi laki-laki itu sudah lebih dulu bertindak.

Mengklaim dirimu sebagai miliknya.

Bibir Mingyu dengan keras mendarat di bibirmu. Mengulumnya kasar penuh nafsu. Tangannya lepas dari pinggulmu untuk menangkup rahangmu, kembali memberi tekanan agar mulutnya terus terbuka, memudahkan akses Mingyu untuk mengeksplor dalam mulutmu dengan lidahnya. Memperintim ciumannya.

Kau memberontak sekuat tenaga, terus memukul Mingyu tapi Mingyu tetap bergeming. Seolah kekuatanmu tidak ada apa-apanya.

Mingyu melepas tautan bibir kalian saat ia kehabisan napas, sedang kau hampir pingsan karena kekurangan oksigen sedari tadi.

Tubuhmu mulai melemas dan itu justru menambah pekerjaan Mingyu semakin mudah.

Dengan gampangnya, Mingyu membawa tubuhmu untuk duduk di pangkuannya sementara ia duduk di atas ranjang.

Sekarang Mingyu bermain dengan tengkukmu menjalar turun ke lehermu sampai dengan tulang belikatmu, menggigitmu sesuka hatinya. Melukiskan tanda kepemilikan di tempat-tempat yang mudah terlihat orang lain.

Seolah pendengarannya tidak berfungsi, Mingyu mengabaikan semua permohonanmu untuk berhenti dan isak tangismu yang kesakitan.

####

"Ck," Vernon mendecak kesal. Seharusnya ia sudah pulang sekarang, memastikan kau baik-baik saja.

Tapi ia harus berkeliling kampus untuk mencari seorang wanita yang ia sendiri pun tidak tahu bagaimana rupanya.

Existence - SVT Hip Hop Team ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang