Empatpuluh Empat

449 75 4
                                    

.

.

.

####

Kau sadar Jungkook mengemudikan mobilnya ke luar Seoul. Ke arah Busan lebih tepatnya. Kampung halaman mereka. Jadi kau menyimpulkan Wonwoo ada di Busan sekarang.

Selama perjalanan berjam-jam itu, tidak ada satu pun dari kau, Seungcheol, dan Jungkook yang membuka mulut. Jungkook fokus menyetir, Seungcheol tertidur pulas di sampingnya, dan kau yang hanya memandangi pemandangan dari belakang.

Setelah pemandangan lautan luas kini mobilnya mengarah ke arah bukit yang sepi pemukiman. Sampai akhirnya Jungkook menginjak rem, memarkirkan mobilnya di depan gedung besar tanpa nama.

"Pusat rehabilitasi," ucap Jungkook lalu keluar dari mobil setelah membangunkan Seungcheol.

Pusat rehabilitasi? Wonwoo ada di sini?

Hatimu terenyuh.

Kau memperlambat langkahmu, membiarkan Jungkook dan Seungcheol berjalan di depanmu.

"Y/N, tunggulah di sini."

"H-hah? Apa?"

Seungcheol tak menjawabmu, ia hanya menepuk pundakmu lalu masuk ke sebuah ruangan bersama Jungkook. Kau ditinggal sendirian di sebuah lorong yang sepi.

"Permisi, apakah ada yang bisa saya bantu?"

Seorang perawat menegurmu dengan senyumnya, toh kau cukup menarik perhatiannya, celinguk sana sini seperti orang hilang.

"Ah, tidak. Aku hanya sedang menunggu kakakku."

"Anda seorang pengunjung?"

Kau mengangguk.

"Boleh saya tahu siapa nama, Anda?"

"Aku Y/N. Choi Y/N."

"Astaga!"

Kau terlonjak saat perawat itu menunjukkan antusiasmenya saat mendengar namamu.

Sekarang senyum perawat itu luar biasanya lebarnya, matanya bersinar terpukau dengan kehadiranmu.

"Astaga, kau sungguh Choi Y/N?"

Kau mengangguk ragu, namamu benar Choi Y/N. Tapi mungkin ada Choi Y/N lainnya di luar sana yang dimaksud perawat itu.

Perawat itu masih menatapmu dengan senyum lebarnya yang lama kelamaan membuatmu tak nyaman, well it's a little bit creepy.

"Hm, apa kau mengenalku?" akhirnya hanya pertanyaan itu yang dapat keluar dari mulutmu.

"Ah, tidak. Tidak." Perawat itu menggelengkan kepalanya. "Tapi karena Anda, sekarang tempat ini mempunyai kebun bunga mawar yang sangat indah. Semua orang mengagumi kebun itu."

Kau mengernyit. Mawar?

####

Wonwoo berusaha menepis rasa mual yang selalu menjalar di perutnya. Matanya masih terfokus pada langit-langit ruangan itu. Di setiap sudutnya terdapat sarang laba-laba.

Terkesan kotor tapi Wonwoo tidak mau membersihkannya pun membiarkan orang lain membersihkannya. Sebab, laba-laba itu akan kehilangan rumahnya dan bekerja keras dari awal lagi untuk membangun rumah itu sendirian.

Tak banyak yang bisa Wonwoo lakukan sekarang ini. Ia hanya menunggu panggilan untuknya kemudian menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Lalu kembali ke kamarnya untuk menunggu lagi orang datang mengantarkan makanan.

Baru saat sore hari ia diperbolehkan berkeliling gedung ini. Wonwoo tidak gila. Ia seratus persen waras dan tahu kalau ia berada di pusat rehabilitasi.

Existence - SVT Hip Hop Team ✔️Where stories live. Discover now