Flashback 0.5

361 70 9
                                    

.

.

.

####

Begitulah.

Wonwoo dan Jungkook menghilang begitu saja dari kehidupan Y/N. Gadis itu tak pernah tahu apa alasannya. Seungcheol masih bungkam, bahkan bersikap seolah masalah itu tak pernah terjadi.

Vernon juga sama. Ia memilih diam dan menghindari semua topik mengenai Wonwoo maupun Jungkook. Yang Vernon lakukan hanya berusaha semaksimal mungkin untuk tetap berada di dekat Y/N.

Semuanya terasa seperti Wonwoo dan Jungkook tak pernah ada.

####

Wonwoo sudah pulih.

Ya hanya badannya yang kembali sehat. Tapi pikiran dan hatinya jauh dari itu.

Y/N

Gadis itu masih menguasai pikiran maupun hati Jeon Wonwoo. Wonwoo merindukan semua hal tentang satu-satunya gadis yang mampu menarik perhatiannya itu.

Juga Seungcheol yang seringkali melintas di ingatannya. Ia tidak bisa berbuat apa-apa selama masih ada Seungcheol.

Wonwoo menghentikan lamunannya saat sepupunya itu melintas di depannya. Sejak kepergian mereka dari Seoul, kembali ke kampung halaman mereka di Busan, Jungkook terlihat berbeda.

Well, penampilannya masih sama dengan model rambutnya yang juga sama. Hanya perilakunya berbeda, terutama pada Wonwoo. Jungkook selalu mengabaikannya.

"Kook-ah," Jungkook menoleh sebentar lalu berniat mengangkat kakinya lagi hingga akhirnya membuat Wonwoo beranjak dari tempatnya untuk menahan Jungkook. "Tunggu."

"Hm?" respons Jungkook seadanya.

"Apa aku berbuat salah padamu? Kau marah padaku?"

Jungkook menghela napasnya lalu menatap Wonwoo. Dugaan Wonwoo salah, bukan tatapan marah yang Jungkook berikan, tapi lebih ke sedih dan khawatir.

Jungkook menarik Wonwoo masuk ke kamarnya dan mengunci pintu saat sudah memastikan tidak ada orang tua Wonwoo. Jungkook mengambil laptop Wonwoo dan menunjukkan laptop itu di depan muka Wonwoo yang masih kebingungan.

"Ini. Jelaskan apa maksud ini."

"Apa?"

"Jeon Wonwoo, aku serius. Jelaskan maksud folder yang berisi tentang Y/N. Apa yang sedang kau lakukan, hah?"

Wonwoo mengernyit tak senang. Ada apa memangnya dengan itu?

"Wonwoo-ah, kau tidak tahu kalau perbuatanmu itu seperti stalker? Kalau Y/N sampai tahu kau melakukan ini, menurutmu apa responsnya? Apa dia akan senang?"

"Apa maksudmu dengan stalker? Aku melakukan itu hanya untuk menyimpan kenangan kami," bela Wonwoo yang tak mengerti pola pikir Jungkook.

Jungkook pun sama. Ia sama sekali tidak mengerti jalan pikiran Wonwoo.

"Apa Seungcheol hyung melakukan itu karena ada kaitannya dengan ini?" tanya Jungkook curiga.

Wonwoo langsung menggeleng. "Tidak, bukan."

"Lalu apa?"

"Aku tidak tahu. Tiba-tiba saja Seungcheol hyung datang dan memukulku."

"Tepatnya apa yang kau lakukan sebelum Seungcheol hyung datang?" Jungkook tak menyerah, ia butuh jawaban.

Wonwoo menghela napasnya, menggali ingatannya akan peristiwa itu. "Aku sedang di kamar Y/N dan melihat-lihat pakaiannya. Aku mencium celana dalamnya dan-"

"APA?" Jungkook menatap Wonwoo seakan Wonwoo sudah gila. Amat gila. "Kau Melakukan Apa? Jeon Wonwoo!"

"Apa?" Wonwoo heran pada reaksi berlebihan dari Jungkook.

Tidak ada yang salah dengan itu kan?

####

*Dua Tahun Kemudian*

"Kau mau kembali ke Seoul?!" Jungkook melototi sepupunya itu.

"Ya," jawab Wonwoo datar.

"Kenapa?"

"Wonwoo merasa universitas di Seoul lebih bagus, Kook-ah," ibu Wonwoo membantu anaknya menjawab.

Jungkook sama sekali tidak senang dengan kabar itu. Sebab ia tahu Wonwoo ingin pergi ke Seoul pasti ada kaitannya dengan Y/N.

Sepupunya itu terobsesi dengan Y/N.

Jungkook pun memutuskan untuk ikut. Untuk melindungi Y/N dan juga Wonwoo.

####

Dugaan Jungkook tak salah. Saat ia berjalan-jalan di kampus barunya, ia bertemu Y/N.

Jungkook yakin Wonwoo merencanakan sesuatu.

Dan benar saja, tiap hari seorang Jeon Wonwoo akan bergerak seperti bayang. Mengikuti ke mana pun Y/N pergi. Melihat apa pun yang dilakukan Y/N. Mendengar apa pun yang dikatakan Y/N.

Tiap hari Wonwoo melakukan itu sambil tetap menghindari Choi Seungcheol.

Dan seorang Jeon Jungkook tak bisa melakukan apa pun.

Jungkook selalu berusaha memperingati Y/N tapi sayang kode yang diberikannya tak pernah tersampaikan.

Belum lagi kehadiran seorang Kim Mingyu.

Wonwoo makin menggila saat tahu Y/N sudah punya kekasih baru.

Wonwoo bertindak seolah setengah jiwanya sudah direbut.

Surat-surat berdatangan pada Y/N. Barang-barang gadis itu hilang-hilangan lagi, Wonwoo ingin menyimpan itu dan membayangkan Y/N sedang menyentuhnya seperti ia menyentuh benda itu.

Harum bunga mawar menjadi candu bagi Wonwoo.

Bahkan tiap malam ia mondar-mandir masuk ke dalam kamar Y/N, mengamati gadis itu tidur sesekali mengecup bibir manisnya.

Wonwoo tak sabar mengklaim gadisnya lagi.

Choi Y/N.

####

Okeee double update hari ini. Yuhuuu
Jangan lupa periksa chapter sebelumnya ya, takut kalian kelewat.

Jadi ini adalah penutup flashback. Aku akan kembali dengan kelanjutan cerita utamanya.

See ya, don't forget to give me your love 😉

Existence - SVT Hip Hop Team ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang