Enam

705 108 0
                                    

.

.

.

####

Vernon mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan, mencarimu. Dan berharap kau segera datang dan membebaskannya dari makhluk-makhluk yang sudah mulai terlalu lengket padanya, yang biasanya kau selalu sebut dengan singa-singa brutal, liar, atau ganas.

"Vernon~ah, kepalaku pusing sekali. Kurasa aku sudah terlalu mabuk," salah seorang dari mereka menyandarkan kepalanya dengan manja ke pundak Vernon.

Salah kau sendiri minum terlalu banyak. Vernon semakin ingin lari tapi ia sama sekali tidak punya alasan untuk kabur.

Sekarang singa yang lainnya sudah mulai bergerak. Ada yang menaruh tangannya di paha Vernon, mengusapnya perlahan. "Vernon~ah, kau bisa mengantarkanku pulang malam ini kan?"

Ugh. Ayolah Choi Y/N, di mana kau?

"Vernon!" Hoshi muncul di depannya dengan ekspresi wajah lucu. Oke, hanya lucu bagi Vernon.

Menyadari pertolongan datang menghampirinya, Vernon langsung bangkit dan menyeret Hoshi untuk menjauh dari lingkaran-lingkaran singa buas yang mengaum frustasi saat dirinya pergi.

"Huuuuh, thanks bro. Aku berhutang padamu," Vernon menepuk pundak Hoshi sambil menghela napasnya. "Oke, aku harus mencari Y/N. Kau melihatnya?"

Ekspresi Hoshi mengeras. Vernon menyadari itu dan menunggu Hoshi untuk membuka mulutnya.

"Dia bersama pacarnya," jawab Hoshi lalu melanjutkan ucapannya dengan kelewat antusias. "Astaga! Kau tidak pernah memberitahuku kalau Y/N sudah punya pacar! Dan dia hidup. Maksudku si Kim Mingyu itu belum pernah bertemu Seungcheol hyung atau bagaimana? Seungcheol hyung tidak mungkin membiarkannya hidup."

"Woah, woah, tenang bung." Jujur, Vernon pun masih bingung. Ia sama sekali tidak tahu alasan Mingyu tiba-tiba mengklaim dirinya sebagai kekasihmu.

Dan yang paling aneh bagi Vernon adalah sikapmu dan Seungcheol yang sepertinya tidak bisa banyak berkutik dengan Mingyu. Manusia macam apa sebenarnya Kim Mingyu itu?

"Hmm, sepertinya aku tidak bisa memuaskan rasa penasaranmu. Tanya saja pada Y/N, kuyakin dia dengan senang hati akan menjawab semua pertanyaanmu," jawab Vernon berusaha mengelak. "Jadi di mana mereka?"

"Entah, aku melihat mereka beberapa menit yang lalu ada di sana," Hoshi menunjuk sudut ruang tamunya yang kini kosong. "Tapi- well, aku tidak tahu ini hanya perasaanku saja atau memang benar. Menurutku Kim Mingyu itu- menyeramkan."

Vernon menilik mata Hoshi dan menemukan sinar ketakutan di sana. Hoshi benar. Laki-laki yang selalu tersenyum ramah itu memang menakutkan. Vernon menyadari itu.

Dan kakinya kini dengan cepat melangkah untuk mencarimu.

####

Seungcheol mengerutkan dahinya lalu melongok ke belakangmu. Mencari sosok Vernon yang selalu mengantarmu pulang setiap kali pesta kalian usai.

"Di mana Vernon?"

Kau menghindari tatapan mata Seungcheol dan mendorong tubuh besarnya yang menghalangi pintu untuk masuk ke dalam rumah.

"Hei, aku bertanya padamu!"

"Dia sudah pulang, sakit perut katanya," bohongmu yang masih enggan menatap Seungcheol.

Jelas saja, karena ketika mata kalian bertemu, Seungcheol pasti tahu kalau kau berbohong. Dia juga pasti mengetahui ada sesuatu hal lain yang terjadi padamu. Dan kau tidak mau itu terjadi.

Kau takut. Takut ketika kau menatap Seungcheol, kau akan langsung menangis. Mengadu. Dan memohon padanya untuk menjauhkanmu dari Mingyu. Atau menjauhkan Mingyu darimu.

Tapi kau tidak bisa melakukan itu. Yang pertama, kau benci terlihat lemah. Dan yang kedua, kau cemas hal itu akan menambah masalah baru dan semakin menyeret hidupmu ke arah yang tak terduga.

Kau masih merasakan tatapan Seungcheol yang tertuju padamu, membuat tubuhmu kaku seutuhnya. Tapi kau terus mengelak dan beralasan kalau kau lelah hingga akhirnya bisa lolos dari sesi interogasi Seungcheol.

####

Sial.

Untuk kesekian kalinya kau mengutuk dirimu sendiri. Sudah tiga jam sejak kau memutuskan untuk tidur, tapi rasa kantuk yang kau damba tak pernah ada.

Kau terus terbayang-bayang oleh Mingyu dan tubuhmu tak berhenti bergetar penuh kengerian.

.

.

.

Flashback

Mingyu melepas tautan bibir kalian dan tersenyum kecil saat menyadari air mata mengalir dari wajahmu. Tapi dengan sigap, Mingyu menghapus buliran air itu dengan jari-jarinya.

"Ssst, ada apa Y/N? Kenapa kau menangis?" tanyanya masih dengan senyum mengerikannya.

Kau menatapnya tajam. Lalu mendorong tubuhnya sekuat tenaga. Untungnya hal itu mampu membuat Mingyu mundur selangkah menjauh darimu. Ya, hanya selangkah.

"Kau mau ke mana?" tanyanya saat ia melihatmu melangkah pergi.

"Pulang."

"Ayo, aku akan mengantarmu," ucap Mingyu yang kini sudah menyamakan langkahnya denganmu.

Kau mendengus kesal lalu menghadapnya, keberanianmu sudah terkumpul. "Dengar. Aku membencimu. Begitu pun kakakku. Dan kalau Seungcheol tahu apa yang kau perbuat, sudah pasti namamu akan langsung terpajang di batu nisan," ucapmu secepat kilat kemudian menarik napas. "DAN. Karena aku tidak mau Seungcheol menjadi pembunuh, lebih baik kau menjauh dariku."

Tak ada yang berubah dari sikap Mingyu. Ia masih mempertahankan senyum ramahnya di wajahnya dan itu membuat perutmu melilit.

"Baiklah," balas Mingyu dengan senyum yang makin lebar. "Aku akan mengalah hari ini karena aku sudah berhasil membuatmu ingin pulang dan pergi dari tempat ini. So, good night, honey. Sleep well."

Gerakannya teramat cepat sampai kau pun tak bisa mengelak saat Mingyu menarik tubuhmu kencang dan mendaratkan ciuman keduanya pada bibirmu yang kian ternoda.

Kau membelakakan matamu. Sama sekali tak bisa merespons hingga Mingyu terkekeh melihat reaksimu dan mengacak rambutmu dengan gemas.

"Cute," ujarnya lalu pergi.

.

.

.

Kau makin merinding saat mengingat kejadian itu lagi. Dan saat kau memutuskan untuk mencoba memejamkan mata dan tidur, kau mendengar kode password pintu rumahmu berbunyi. Menandakan seseorang ingin masuk.

Seungcheol? Tidak. Dia sudah tidur dari dua jam yang lalu.

Kau langsung bangkit dan berlari ke arah pintu. Tapi kau telat. Orang itu sudah berhasil masuk dan kini menatapmu dengan-

risau?

"Vernon?"

####

Huuuh, well this is a new chapter and I hope you guys like it.

Don't forget to give me feedback, my lope. Thank you heheh

Existence - SVT Hip Hop Team ✔️Where stories live. Discover now