Sepuluh

683 107 1
                                    

Are you ready?

.

.

.

####

"Y/N."

Kau menatap ngeri Jungkook dan Mingyu yang memanggilmu bersamaan. Mereka pun tampaknya juga terkejut tapi berusaha mengabaikan hal itu dan terus melanjutkan langkah mereka ke arahmu.

Kau bisa melihat mata Mingyu yang menyipit tak senang, seolah sedang meneliti Jungkook. Sementara Jungkook menghampirimu dengan senyumnya.

"Woah, lihat ini. Kita berkumpul lagi. Bagaimana kabarmu, Vernon-ah?"

"Well, Jeon Jungkook. Jeon Wonwoo. Senang bertemu kalian lagi," balas Vernon.

Jungkook bertukar pelukan singkat dengan Vernon sebelum perhatiannya tertuju padamu lagi.

"Choi Y/N, lihat benjol itu. Astaga, apakah sakit?" Jungkook menjulurkan tangannya untuk menyentuhmu.

Namun tangan orang lain sudah menghentikannya, membuat tangan Jungkook menggantung di udara. Membuat perhatianmu, Jungkook, Vernon, dan Wonwoo sukses tersita olehnya, Kim Mingyu.

"Aku mengapresiasi niat baikmu pada Y/N, pacarku. Tapi sayang sekali aku tidak bisa membiarkan sembarangan orang menyentuhnya. Ia milikku."

Kau meringis mendengar kalimat Mingyu. Sementara Vernon mundur selangkah ke belakang tubuhmu. Matamu menilik perubahan ekspresi Jungkook dan Wonwoo bersamaan.

Jungkook tertawa renyah sementara Wonwoo mempertahankan wajah datarnya.

"Baiklah, Mr. Boyfriend. Aku hanya ingin memastikan Y/N baik-baik saja atau tidak. Aku juga ingin mengingatkannya untuk lebih berhati-hati. Terkunci di toilet bukan sesuatu yang menyenangkan kan?"

"Kau terkunci di toilet?" tanya Vernon dan Mingyu bersamaan.

Vernon menghela napasnya, tahu kalau kau bukan terkunci tapi dikunci. "Siapa?" tanya Vernon lagi dengan nada dinginnya.

Jelas dia tidak suka ada orang lain yang melukai sahabatnya. Apalagi alasannya karena dia. Dan orang itu sama sekali tak punya hak.

"Siapa apanya?" tanya Mingyu.

Vernon masih menatapmu, menanti jawaban. "Siapa yang menguncimu di sana?"

"Apa?" kali ini Jungkook yang bersuara. "Seseorang menguncimu di toilet?"

Kau sudah tidak tahan diinterogasi banyak orang sekaligus. Itu membuatmu terlihat lemah dan kau benci itu.

"Itu bukan urusan kalian, oke? Dan aku baik-baik saja. Terima kasih," kau mengelak dan bermaksud melarikan diri sebelum akhirnya Mingyu menarik tanganmu, menyeretmu entah ke mana.

####

Sekarang kau dan Mingyu saling berhadapan dalam diam. Mingyu membawamu ke atas atap.

"Kau tahu kita tidak boleh berada di sini."

Mingyu tak merespons.

Kesal, kau pun berbalik dan berniat pergi dari sana. Tentu saja Mingyu langsung menahanmu. Menggenggam lenganmu erat. Kelewat erat malah.

"Kau bilang kemarin kepalamu terbentur pintu. Kau serius? Jelaskan padaku mengenai insiden itu. Siapa yang mengurungmu di sana?"

Kau mengernyit. Tidak suka dengan nada interogasi Mingyu. Kau saja sudah cukup kesal kalau kakakmu menginterogasimu. Sekarang Mingyu?

Heol, memangnya punya hak apa dia?

"Dengar, aku malas membicarakan ini. Lagipula kau tidak punya hak untuk tahu."

Existence - SVT Hip Hop Team ✔️Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin