Sembilanbelas

548 87 0
                                    

.

.

.

####

"Kau melihatnya? Gadis itu benar-benar gila. Berani-beraninya dia memarahi Vernon oppa!"

"Ya! Dia gila. Hanya karena dia teman kecil Vernon oppa dia jadi merasa punyak hak untuk berbuat sesukanya."

"Ck, siapa tadi namanya?"

"Maksud kalian Choi Y/N?" Mingyu menghampiri ketiga wanita itu dengan kedua tangannya yang ia selipkan ke dalam kantung celananya.

Ketiga wanita itu menatap Mingyu dengan heran. "Eoh, benar. Choi Y/N. Tapi siapa kau? Apa urusanmu dengan kami?"

Mingyu tersenyum lalu memandang ketiga wanita itu satu persatu dengan teliti. "Well, aku tidak ada urusan dengan kalian. Sebenarnya aku pun tidak peduli dengan kalian."

"Hah?" mereka menatap Mingyu dengan aneh. "Ck, ayo pergi," ucap salah satu di antara mereka sambil menarik lengan yang lainnya.

Saat mereka akan melangkahkan kaki, Mingyu menghadang mereka lagi dengan tubuh besarnya.

"Sayangnya kalian yang mencari 'urusan' denganku. Aku tahu kalian wanita tapi aku tidak peduli itu. Jadi hati-hati, jangan sentuh Y/N atau menyebut namanya lagi dengan mulut kotor kalian."

"Hah? Apa? Hahaha," tawa wanita itu menyakitkan telinga Mingyu. "Memangnya siapa kau? Mau jadi pahlawan kesiangan untuknya?"

Mingyu tersenyum. Senyum yang selama ini selalu membuatmu takut. Tapi tampaknya itu tidak berlaku bagi salah satu dari mereka bertiga.

Kedua temannya yang lain menyadari keseriusan Mingyu dan menutup rapat mulut mereka. Takut dan tidak ingin terlibat lebih jauh.

Mingyu mendekat ke arah wanita dengan tawa lengkingnya itu dan dalam sekejap, tangan Mingyu sudah mencengkeram rahang wanita itu.

"Akh!"

"Aku tidak bercanda. Jadi hati-hati sebelum menyesal," ancam Mingyu lalu melepas cengkeramannya dengan kasar.

Wanita itu pasti sangat syok mengingat ia langsung ambruk ke lantai dengan tangisnya.

####

Kau berhasil menghindari Vernon dengan bersembunyi di tempat penyimpanan alat olahraga. Sekarang kau sibuk menenangkan dirimu dan berharap tangismu cepat reda.

Kau tahu kau tidak pantas memperlakukan Vernon seperti itu. Ia tidak salah apa-apa. Kau melakukan itu demi dirimu sendiri. Ketakutan membutakanmu.

Kau berjanji akan meminta maaf pada Vernon setelah ini. Setidaknya kau butuh menenangkan dirimu dulu saat ini.

Saat kau sudah bisa mengontrol isakanmu tiba-tiba saja pintu gudang terbuka. Kau panik dan langsung merapatkan tubuhmu ke dinding, berusaha bersembunyi di balik tumpukan matras.

Kau langsung menghapus air matamu, berjaga-jaga agar kau tidak malu jika ketahuan nanti.

Dan nyatanya kau memang ketahuan.

"Apa yang kau lakukan di sana?"

Deg

Kau mengenal suara ini.

Detik berikutnya, matras yang menjadi sandaranmu terangkat. Mengekspos dirimu sepenuhnya. Matamu langsung bertemu dengan manik mata hitam pekat yang selama ini selalu kau puja karena begitu indah.

Kau terdiam bagai orang bodoh dengan wajah sembab dan mata bengkak.

Wonwoo berjongkok tepat di hadapanmu, mengamatimu dalam diam dan berhasil membuat napasmu tertahan.

Existence - SVT Hip Hop Team ✔️Место, где живут истории. Откройте их для себя