Limabelas

610 100 2
                                    

.

.

.

####

Ting Tong

Mingyu berulang kali mengerjapkan matanya. Tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini. Wajah cantikmu yang terlelap di pelukannya benar-benar membuat hatinya berbunga-bunga.

Ting Tong

Belum puas Mingyu mengagumi wajahmu, suara bel mengganggunya lagi dan membuatnya terpaksa bangkit untuk melihat siapa pengganggunya.

Dan itu benar-benar merusak paginya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Mingyu dengan dahi penuh kerutan tanda tak senang.

"Menyelamatkan sahabatku," jawab Vernon tak acuh lalu mendorong tubuh besar Mingyu yang menghalangi pintu.

Bahkan tanpa dipersilakan sekali pun Vernon langsung menjelajahi apartemen Mingyu untuk mencarimu.

"Y/N?! Choi Y/N?"

"Jangan berisik, dia masih tidur."

Vernon menyipitkan matanya, melihat Mingyu dengan penuh pertimbangan sebelum akhirnya percaya pada laki-laki itu.

"Apa yang terjadi padanya semalam?" tanya Vernon setelah ia mendaratkan pantat manisnya di sofa ruang tamu Mingyu.

"Entah, dia berbohong padaku," ucap Mingyu yang sekarang memilih duduk berhadapan dengan Vernon.

"Apa yang dia katakan?"

Mingyu diam sejenak sambil memandang Vernon atau lebih tepatnya menilik luka-luka di wajah Vernon tapi menahan dirinya untuk bertanya tentang itu.

"Y/N bilang dia pergi ke supermarket dan ketakutan saat pulang, jadi dia berlari dan tersandung kakinya sendiri hingga jatuh dan terkilir. Dia menangis saat bertemu denganku."

"Menangis?" Vernon ragu.

"Ya."

Dengan jawaban jujur Mingyu, Vernon tahu yang terjadi padamu semalam bukanlah hal yang biasa saja. Dia perlu menginterogasimu dengan keras nanti.

####

"Seungcheol menelponmu?"

Vernon menggeleng, "Dia hanya mengirimkan pesan agar aku cepat sembuh dan menyuruhmu langsung pulang setelah itu."

Kau mengangguk lalu menyandarkan tubuhmu di tempat tidur gantung milik Vernon yang amat kau sukai.

Sekarang kau sudah berada di rumah Vernon setelah menghabiskan waktu pagimu di rumah Mingyu.

Tidak ada yang lebih mengejutkanmu saat kau bangun, kau melihat Mingyu dan Vernon memasak bersama. Astaga, kau pikir dunia akan segera kiamat.

Tapi sepertinya tidak, dilihat dari tatapan Mingyu yang masih tajam saat melihat Vernon 'dekat' denganmu.

Kau bahkan perlu berbohong pada Mingyu, mengatakan kau akan langsung pulang sedang kenyataannya kau menghabiskan hari Minggumu di rumah Vernon.

"Baiklah, kita sepakat," serumu. "Aku tidak akan bilang masalah kantor polisi pada Seungcheol dan kau pun tidak akan bilang masalah stalker itu padanya."

Vernon mengernyit. "Bukankah Seungcheol lebih baik tahu masalah stalker itu? Kau yakin mau menyembunyikannya?"

Kau terdiam. Mempertimbangkannya.

Kau sudah menceritakan kejadian semalam pada Vernon. Semuanya. Bahkan sampai kau menangis karena stalker itu menyembut namamu dan bagaimana Mingyu datang dengan heroiknya.

Existence - SVT Hip Hop Team ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang