Vier

35.1K 4.4K 322
                                    

Double Update ! Yeay

•••

"Nana~ Turun ! Kita akan makan malam." Teriak Taeyong.

"Ne, Eomma !" Jawab Jaemin agak berteriak.

Jaemin pun segera keluar dari kamarnya itu dan turun ke ruang makan.

Fyi, Kamar Jaemin dan Jeno di atas.

"Eomma, hari ini kita makan ap—" Jaemin tidak menyelesaikan ucapannya karena ia melihat Jeno yang duduk di kursi makannya.

Jaemin menunduk, ia takut oada Jeno.

Wajahnya seperti berkata 'jangan panggil ibuku Eomma, dia Eommaku bukan Eommamu' dan itu membuat Jaemin UI semakin takut.

"Ada apa sayang ? Kenapa kau diam ?" Tanya Taeyong pada si Bungsu.

Si Bungsu hanya menggeleng, "Tak apa Eomma, la-lagi pula untuk apa aku bertanya jika jawabannya ada di depan mata."

"Arrasseo, kalau begitu mari kita makan." Ucap Taeyong sambil duduk di kursinya.

"Eum... Eomma" panggil Si Bungsu.

"Ada apa sayang ?"

Jeno tersentak, ia sangat kaget jika Eommanya itu memanggil orang lain dengan sebutan 'sayang' selain dirinya.

Jeno menatap tajam Jaemin. Ia sangat tak suka jika perhatian Ibunya dibagi oada orang lain.

Jaemin yang merasa di tatap tajam langsung menunduk.

"Nana ? Ada apa memanggil Eomma ?" Tanya Taeyong

"A-anu... Itu... Kenapa kita makan lebih dulu ? Apa Appa tidak makan malam bersama kita ?" Tanya Jaemin

"Ah.... Itu... Appa tidak bisa makan bersama kita. Tadi Appa menelepon jika ia akan lembur di kantor nya." Jelas Taeyong.

"O-ohh... B-baiklah"

"Ya sudah, kalau begitu mari kita makan." Final Taeyong.

Dan semua pun makan dengan tenang.

|| Baby Boy — Nomin||
© 2019, wakandaa__

•Affraid•

Semuanya sudah selesai makan, saking kenyangnya mereka jadi susah untuk berdiri.

Tiba-tiba Jaemin berdiri dari duduknya.

"Eomma, aku akan bersihkan piringnya ya ?" Jaemin bertanya pada Eommanya.

"Eh ? Tidak usah, biar Eomma saja." Tolak Taeyong.

"Eomma, jika Jaemin ingin mencuci. Biarkan saja, jadi Eomma tidak kelelahan. Biar Jaemin saja." Jeno berucap sambil menatap Jaemin sinis.

Taeyong membulatkan matanya ia sedikit tidak percaya dengan ucapan Jeno.

"Jeno ! Kenapa kau berucap seperti itu ?!"

"Hah... Terserah Kalian saja." Jeno beranjak dari duduknya.

"Aku selesai, aku akan ke kamar dahulu. Selamat malam." Jeno langsung melenggang pergi dari ruang makan.

Taeyong yang merasa Jaemin sedang menunduk takut langsung memeluknya.

"Maaf kan Jeno ya ? Jeno memang seperti itu. Dia hanya beluk siap membagi kasih syaangnya. Seperti yang kamu bilang." Ucao Taeyong menenangkan.

"N-ne Eomma. Nana mengerti."

"Ya sudah, kalau begitu pergi lah ke kamarmu. Sudah malam, besok pagi kalian harus sekolah kan ?" Tanya Taeyong.

Jaemin mengangguk, "Eum, Jaljjayo Eomma."

"Jaljja, sweet dream."

Taeyong mengecup pucuk kepala Jaemin.

"Pergi lah."

"Ne..."

Jaemin langsung meninggalkan ruang makan dan pergi ke kamarnya.

Baru saja ia sampai di kamarnya, ia sudah dikejutkan oleh seseorang.

"Bagaimana ? Enak kan, dapat kecupan kasih sayang dari seorang Ibu ?"

Deg

"J-jeno Hyung"

"Hei ! Ingat, aku bukan Hyungmu ! Dapat izin siapa kau memanggilku Hyung ?!"

Jaemin menunduk ia sangat takut dengan Jeno.

"Ingat, bersikaplah seolah-olah kita tidak mengenal satu sama lain di sekolah dan... Jika di depan orang tua, kita harus berpura-pura bersikap akur." Tegas Jeno.

"Ingat ! Hanya pura-pura saja."

Jeno langsung jalan menuju ke arah pintu dan sedikit menabrak pundak Jaemin dengan sengaja.

Merasa Jeno sudah keluar dari kamarnya, Jaemin langsung menjatuhkan dirinya di tempat tidur dan menangis memeluk plushienya.

TBC

Next gak ?

Agak aneh ya ?

Biarin lha ya...

Btw, req FF Nomin & Markhyuck dund
:3

Babay

© 2019, wakandaa__

Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang