Ababili »S2«

9.6K 867 10
                                    

Now...

Jeno, Jaemin, serta anak-anaknya sedang berada di taman bermain. Entah apa yang dirasuki Jeno, tiba-tiba ia mengajak keluarganya untuk pergi ke taman bermain. Sontak, itu membuat Jaemin terkejut; karena pergi ke taman bermain bukalah tipe Jeno sendiri.

"Nana~ kamu kenapa sih ? Dari tadi diem aja ? Kamu gak suka, ya diajak ke sini ?" Jeno memasang raut wajah sedihnya. Kebetulan, Jeno sedang menggendong Soobin. Saat Soobin melihat ayahnya sedih lantas langsung memeluk leher Jeno.

"Ugh.. Dad~ angan cedih anti ndak jadi main." (Dad~ jangan sedih nanti gak jadi main.) Jeno yang melihat anak yang digendongnya menghiburnya lantas tertawa. "Hahaha, Soobinnie~ Dad gak sedih kok. Dad cuma bercanda."

"Api, ajah Dad eliatan cedih." (Tapi, wajah Dad keliatan sedih.) Jeno tertawa melihat anak keduanya, Beomgyu menyeletuk. Hah... Anak-anaknya ini masih berumur tiga tahun tapi sudah mengerti dia dengan jelas.

"Jeno-ya, aku bukan gak suka tapi aneh aja tiba-tiba kamu ajak aku dan anak-anak pergi ke taman bermain. Itu kan bukan tipe kamu." Jelas Jaemin. Jeno yang mendengar penjelasan Jaemin pun tersenyum. Ternyata itu yang membuat Jaemin diam saja.

"Aku pikir, kita gak pernah pergi bersama. Aku tau, aku sadar. Selama ini, aku Jarang menghabiskan waktu bersama kalian. Aku selalu pergi kerja waktu kalian belum terbangun dan pulang saat kalian tertidur." Ucapan Jeno membuat Jaemin merasa terharu. Lantas, ia langsung mengecup pipi suaminya itu. Soobin dan Beomgyu yang melihat perlakuan Ibunya, langsung mengikuti juga.

"Ihhh ! Coobin, Gyu uga au cup cup Dad. Mom~ au cup cup Dad !" (Soobin, Beomgyu juga mau kecup Dad. Mom~ mau kecup Dad !) Jaemin pun mendekatkan wajah Beomgyu pada pipi Jeno, lalu Beomgyu langsung mengecup pipi Jeno dan menampilkan gigi-gigi serinya.

"Uwuu, anak Daddy lucu-lucu. Kalo gitu, ayo kita langsung saja bermain semua wahana di sini !"

"Yeeey, ayooo !!!" Sorak Jaemin, Soobin dan Beomgyu.

⋘── ∗⋅Baby Boy⋅∗ ──

"

Dad~ ayo ulaaaang ! Gyu udah antuuuk !" (Dad~ ayo pulang ! Beomgyu sudah mengantuk !) Beomgyu mengusak-usakkan wajahnya di dada Jaemin.

"Ughh, Gyu Ndak celuu. Bin kan lom celecai ainnyaa !" (Ugh, Beomgyu gak seru. Soobin kan belom selesai mainnya !) Soobin menatap Beomgyu marah.

"Soobin sayang, sekarang sudah malam. Seharusnya sekarang kalian haru tidur. Lihat, waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 malam. Sekarang, kita harus pulang. Kapan-kapan kita bisa bermain lagi." Ujar Jaemin sambil mengelus pucuk kepala Soobin.

"Benar kata Mommy sekarang kita harus pulang. Kalau Daddy tidak sibuk, Daddy akan mengajak kalian lagi ke tempat yang lebih seru lagi. Tenang, Daddy janji kok." Ujar Jeno.

"Dad anji, yaa." (Dad janji, yaa.) Beomgyu yang sebelumnya mengantuk langsung terbangun.

"Pinky plomise ?" Soobin dan Beomgyu mengacungkan jari kelingkingnya.

"Pink promise, babies." Jeno pun menautkan kedua jari kelingkingnya pada anak-anaknya.

"Yeeey." Sorak Soobin dan Beomgyu.


"Nah, sekarang tidur. Besok kita akan pergi ke rumah Aunty Lele. Kalian mau kan ketemu Aunty Lele ?" Tanya Jaemin.

"Coobin auu !/Gyu auuu !" Ujar Soobin dan Gyu bersamaan.

"Nah, sekarang tidur. Selamat malam, kesayangan Mom dan Dad." Jaemin mengecup kedua pucuk kepala kedua anaknya dan tak lama mereka pun tertidur di gendongan Jaemin dan Jeno.

"Kau memang ibu yang baik, sayang." Jeno mengecup kening Jaemin lama.

"Tentu, aku tak mau mengecewakanmu dan anak-anak." Balas Jaemin seraya tersenyum.

"Jadi, besok kita pergi ke rumah Chenle ?" Tanya Jeno. Mendengar pertanyaan Jeno, lantas Jaemin mengangguk. "Yup, aku rindu Chenle, Jisung dan Renjun. Mark, Haechan dan anak-anaknya juga akan datang."

"Benarkah ? Wahh, sudah 4 tahun kita tidak bertemu Haechan dan Mark setelah kita menikah. Mereka juga tidak bilang apapun kepada kita, jika mereka akan pindah ke Vancouver." Jeno memasang raut kesalnya.

"Ya, memang mereka itu sahabat menyebalkan." Jaemin mengerucutkan bibirnya.

Sesampainya di mobil, Jaemin dan Jeno langsung menempatkan Soobin dan Beomgyu di baby car seat milik mereka. Setelah itu, Jaemin dan Jeno pun langsung duduk di kursi depan.

"Na, Kalau mengantuk tidurlah. Aku akan menyetir sendiri." Jeno mengelus kepala Jaemin.

"Tidak sayang, aku akan menemanimu."

"Terima kasih, aku mencintaimu. Kau memang istri terbaik di dunia. Pastinya tak akan ada yang bisa menggantikan posisimu di dalam hatiku." Jeno mengecup kening Jaemin. Lalu, ia pun langsung menancap gas menuju rumah.

"Aku juga mencintaimu, aku harap kau tak pernah meninggalkan aku dan anak-anak."

TBC

Astaghfirullah, cringe.

Btw, mingdep aku sibuk banget. Gak tau bakal update atau nggak. Sorry yaww.

Lanjut ?

-💚

Baby Boy | ɴᴏᴍɪɴ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang